I. PRINSIP
EVALUASI
Prinsip– prinsip evaluasi dapat
disimpulkan sebagai berikut:
- Kekuatan program: Tujuannya adalah promosi kesehatan dan perbaikan hubungan pribadi dari komunitas. Evaluasi membantu dalam memperoleh tujuan untuk melengkapi sebuah tujuan dan proses yang sistematis untuk memperkirakan program, pengaruhnya, dan hasilnya.
- Penggunaan berbagai pendekatant: Dalam menambah pendekatan multi disiplin, metode evaluasi mungkin jelas dan beragam. Tidak ada satupun pendakatan yang diunggulkan, tapi pilahan metode harus disesuaikan dengan tujuan dari satu program.
- Desain evaluasi digunakan untuk menjawab isu yang ada. Dasar komunitas dan focus program evaluasi, berakar pada pernyataan dalam komunitas dan merupakan dasar dalam pengkajian dari komunitas tersebut, seharusnya desain evaluasi, dapat mengukur criteria terpenting dari suatu komunitas.
- Menciptakan proses partisipasi: hanya sebagian anggota komunitas yang dikaji, dianalisa, direncanakan dan diimplementasi, mereka menjadi partner dalam evaluasi.
- Banyak fleksibelitas: Pendekatan evaluasi tidak harus kaku dan mendikte, atau akan menyulitkan untuk pendokumentasian penambahan, keragaman, dan sering terjadinya perubahan.
- Kapasitas: proses evaluasi, ditambahkan untuk mengukur hasil, harus menunjukan keahlian, pengetahuan, dan sikap yang berkaitan. Ini juga termasuk prosesional dan non professional yang sejawat.
B. PROSES EVALUASI
Program atau proyek evaluasi
mempunyai ciri khas dari seluruh departemen dan konsultan yaitu berfokus
mengukur dan mengevaluasi.
Untuk tujuan (evaluasi, melengkapi
pengenalan program evaluasi), kita akan menggunakan 3 bagian model. Dengan model ini kita dapat melihat proses
implemetasi program, pengaruh program dan hasil dari suatu program.
Proses atau format jawaban dari
pertanyaan evaluasi, yang kita lakukan, apa yang akan kita bicarakan untuk kita
lakukan?. Dalam hal menyampaikan program, menyediakan tempat pertemuan,
termasuk Hand Out pertemuan, dan perkembangannya.
Sebelum mempertimbangkan strategi
evaluasi yang spesifik, sangat penting untuk menimbang “Evaluasi” dari program.
Untuk melakukannya, review rencana program dan tanyakan pada dirimu
pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Apakah aktivitas program dapat dinyatakan dengan kata-kata yang tepat, konsep yang dapat diukur?
- Apakah batasan waktu untuk pencapaian perubahan telah dimasukan?
- Apakah arah dan kepentingan dari perubahan telah dimasukkan?
- Apakah metode pengukuran perubahan telah dimasukkan?
- Apakah data yang akan diperlukan untuk mengukur objek-objek itu tersebut tersedia dengan biaya yang layak?
- Apakah aktivitas program yang telah dirancang untuk menemukan objek-objek tersebut masuk akal?
C. KOMPONEN EVALUASI
Mengapa mengumpulkan data evaluasi?
untuk siapa data evaluasi diberikan dan untuk tujuan apa data evaluasi
digunakan?. Program atau kegiatan apa yang akan dihasilkan dari evaluasi
data?.Sebelum menggunakan strategi atau metode pada evaluasi dapat dipilih
alasan fungsi dari evaluasi atau metode dalam evaluasi dapat dipilih alasan
fungsi dari evaluasi data. Strategi evaluasi digunakan untuk menjawab satu dari
beberapa tipe pertanyaan evaluasi yang tidak akan digunakan dalam evaluasi
lain. Umumnya pertanyaan evaluasi focus pada area relevansi kemajuan yang
dicapai, tingkat efesiensi dan efektivitas serta hasil.
D. RELEVANSI
Apa kebutuhan pada program, relevansi
mencerminkan alasan untuk membuat
program atau aturan dari kegiatan. Pertanyaan yang relevan mungkin lebih
penting untuk program yang sudah ada daripada program baru. beberapa contoh
program direncanakan, seperti : skrining tekanan darah, untuk melihat ekspresi
kebutuhan komunitas kemudian akan ditanyakan
secara rutin apakah program ini masih dibutuhkan?.Jelasnya, evaluasi itu
tidak hanya untuk mengetahui program yang baru tapi untuk semua program.
Biasanya konstan untuk memulai program baru adalah keadekuatan staf dan anggran
belanja.
E. KEMAJUAN
Apakah kegiatan program berlanjut
sesuai dengan rencana yang diharapkan?.Apakah staf sesuai dengan materi yang
tersedia pada jumlah yang tepat dan waktu yang tepat untuk melaksanakan
program?.Apakah urutan yang diharapkan pada partisipasi klien dijadwalkan pada
aktivitas program?. Apakah input dan output ditemukan beberapa untuk diputuskan
dalam perencanaan? apakah jawaban untuk pertanyaan mengukur kemajuan pada
program dan bagian pada proses atau evaluasi promotif.? Apakah program
menguntungkan? Apakah program ini bermanfaat? Apakah program ini cukup
bermaanfaat mendatangkang keuntungan ? efesiensi biaya evaluasi dapat mengukur
hubungan antara hasil pada program dan keutungan persentasi pada program
(termasuk nilai lebih dari staf dan material). Efisiensi biaya evaluasi adalah
hasil program yang diperoleh didapatkan kurang murah dibandingkan pendekatan yang lain. Analisa cost benefit
perlu keterampilan lebih pada bidang ini, tetapi relevansi yang sangat banyak. Bagian dari ekonomis dan pengaturan
literature.
F. KEEFEKTIFAN
Apakah tujuan program sudah
ditemukan. Apakah klien puas dengan program? Apakah program dapat memberikan
kepuasan dengan aktivitas dan keterlibatan klien? Fokus keefektifan pada
evaluasi formatif dengan sebaik mungkin, dengan hasil yang seringkas-
ringkasnya.
G. HASIL
Apakah tujuan jangka panjang dari
program? Sebagai hasil program, perubahan prilaku apa yang diharapkan pada 6
minggu, 6 bulan, 6 tahun kedepan? Tindakan pengefektifan mempercepat hasil,
dimana hasil ukuran evaluasi dari aktifitas program diganti dengan alas an yang
lebih baik.Hasil menemukan tujuan (apakah kesehatan telah ditingkatkan).
H. STRATEGI EVALUASI
Program evaluasi yang dapat
didefenisikan dengan konsisten, pengumpulan yang terus menerus.Analisa
informasi dibuat untuk membuat keputusan
( W.K Ketloyt Foundation 1993 ). Seperti pemilihan pendekatan atau cara mengumpulkan
informasi adalah keputusan yang penting pada hal tersebut dan perlu untuk
diputuskan dengan dilibatkannya dari awal. Sadar bahwa tidak ada pendekan yang
lebih baik untuk sebuah evaluasi. Tapi pendekatan mana pun yang digunakan untuk
ini harus dicocokan dulu dengan pertanyaan yang ada yang sifatnya menjawab.
Teori selektif pada pengumpulan data.
Empat kunci poin yang perlu untuk dipertimbangkan dalam memutuskan metode apa
yang digunakan :
- Apakah sumber yang tersedia ada untuk tugas dan evaluasi
- Apakah metodeyang digunakan peka terhadap responden/ partisipian dalam program ini ?.
- Bagaimana tingkat kepercayaan evaluasi terhadap hasil dari metode tersebut?
- Apakah penting data dikumpulkan untuk program keseluruhan dan ditujukan kepada siapa?.
I. STUDI CASE
Studi case terlihat disamping untuk
mencerminkan keadekuatan dalam memenuhi status kebutuhan. metode studi case,
terdiri dari semua program yang dengan berbagai bentuk pada evaluasi. Data
studi case dilakukan sejak observasi kegiatan program dilakukan, mencatat
persiapan program, menyusun personel/anggota program, mencatat jumlah aktivitas
statistic program, susunan atau keadekuatan data wawancara. Informasi yang
dikumpulkan dari pengisisan kuesioner. Data subjektif dan objektif keduanya dapat
dikumpulkan. Data subjektif termasuk informasi yang dikumpulkan secara primer
dengan observasi pada partisipan atau staf program. Data objektif didapat dari
organisasi dokumen atau kuesioner yang disusun atau wawancara. Perbeadaan atara
data subjektif dengan data objektif tidak begitu nampak. semua pertanyaan
memperlihatkan seberapa telitinya penulisan.mempunyai komponen objek seperti
yang diharapkan. Data objektif dicatat semua dan ditulis oleh orang – orang
dalam hal ini diperkenalkan sebagai data subjektif. Hal ini optimal untuk
mendapatkan kedua data.
J. OBSERVASI
Observasi adalah salah satu cara
mengumpulkan data pada studi case. Observasi dapat dilakukan pada partisipan-partisipan
atau non partisipan. Asumsi observasi partisipan memiliki batasan pekerjaan
pada agency atau organisasi dalam mengumpulakan data tentang program kerja
didalam kelompok. Non partisipan tidak mengansumsikan dan mengulang serta
menguji program untuk ditunjukan pada saat ini. Tipe dari observasi dibuat
dengan didasarkan atas pertanyaan yang dikumpulkan tentang program ini.
Data dapat diperoleh dari rekam
medik,informasi lain yang diperoleh dari wawancara dengan orang lain/partisipan
yang digunakan dalam pelayanan keperawatan professional yang diberikan kepada
klien ketika wwancara dilakukan selalu memberi tanda/ focus pada topic
pembicaraan selama dengan menggunakan pertanyaan yang mengandung 5W + 1H.
Pertanyaan yang tidak formal terkadang disebut dengan “ wawancara yang tak
terencana “ untuk melihat sejauh mana persepsi masyarakat tentang program ini.
Hasil dari wawancara yang tidak
terencana dapat memberikan ciri khas pada sebuah struktur/ organisasi dapat
meningkat. Berdasarkan pernyataan dari hal tersebut yang menyatakan bahwa
wawancara/ interview merupakan alat/ sarana dari seorang pewawancara untuk
memberikan pernyataan yang ada digunakan sebagai administrasi pribadi.
Observasi dan wawancara yang digunakan dalam masalah pernyataan yang selektif.
K. PERNYATAAN YANG SELEKTIF
Pernyataan yang selektif adalah
tendensi alamiah dari seseorang yang dipaparkan dan dikategorikan menjadi
pernyataan yang lain dari nilai utama.
Dalam proses ini memiliki batas
pernyataan, garis besar masalah, misalnya untuk observasi pada klien yang
diinginkan setiap pernyataan dari orang banyak pada suatu komunitas dan apakah memilih penilaian
terhadapa hasil/tugas kelompok pada fungsi (aspek negative).
Dalam masalah utama dari seleksi
persepsi. Pernyataan menjadi klesifikasi yang harus diselesaikan yang mungkin
berbeda dengan seleksi persepsi dari klien/ kesehatan komunitas yang lain.Efek
yang paling berbahaya dari seleksi persepsi ini pada program evaluasi adalah
ketika si pengamat harus cermat untuk menentukan program ini sukses/ tidak. Hal
ini dapat menghasilkan sebuah Self Fulflling karena kesalahan pengamatan dapat
terjadi dari ketidak cocokan data yang dapat hanya dari data pendukung. Yang
paling penting poinnya adalah kita dapat membuat masalah dari seleksi persepsi
yang dapat dan wawancara dengan penggabungan data dari klien dan perawat
komunitas.Barang kali banyak poin penting yang harus kita sadari menjadi
masalah dari memilih persepsi dan bagian observasi dan interview data dengan
mencampur kelompok klien dan pemberi perawatan kesehatan. Pada kelompok untuk
mengkategorikan maksud pembicaraan yang akan disampaikan.
L. INTERAKTIF
Interaktif adalah keadadaan tambahan
untuk disadari selama keseluruhan observasi. Ketika observer menggali
(mengasah) peserta/non pesrta, mengamati dan mencatat aktivitas
program.Pengaruh kehadiran orang – orang dan bentuk aktifitas pengamat. Hasil
mungkin meningkat karena anggota staf sadar menjadi pengamat atau kerena mereka
menunjukkan tentang kepuasan klien atau tidak puas. Semua strategi evaluasi
dapat mempunyai komponen interaktif (mempengaruhi), tetapi kemungkinan
pertimbangan pengaruh ( interaktif ) adalah kekuatan dalam studi kasus karena
kehadiran (keberadaan) pengamat.
Dua teknik tambahan dari metode studi
kasus adalah nominal grup dan teknik Dulphin. Kedua teknik merupakan dasar yang
dipercaya oleh individu dalam program pengetahuan yang relevan.
M. NOMINAL GRUP
Teknik nominal grup menggunakan pertemuan struktur kelompok,
selama semua individu diberikan tugas yang adil. Seperti daftar fungsi program.
masalah program atau perubahan kebutuhan program.Setiap anggota ditanya dengan
menulis program setiap anggota ditanya dengan menulis respon dikertas dan tidak
berunding dengan orang lain. Diakhir 5-10 menit semua anggota menyampaikan ide
mereka dan tiap ide dicatat (tanpa diskusi) jadi semua orang dapat melihat
semua saran. Sekali waktu semua ide dapat dipresentasikan, mulai didiskusikan,
selama ide-ide dapat diklarifikasikan dan dievaluasi. Setelah diskusi,
penarikan suara dilakukan untuk menentukan keinginan kelompok untuk menjawab
adanya perbedaan. Teknik nominal grup membolehkan semua individu untuk menyajikan
ide mereka keseluruh kelompokm melibatkan seluruh kelompok untuk mengurangi
pilihan persepsi dan meningkatkan kerjasam individu dalam keputusan kelompok
karena orang percaya mereka dapat terlibatkan
dalam proses pembuatan keputusan.
N. TEKNIK DELPHI
Teknik Delphi cenderung digunakan
oleh studi yang besar, juga digunakan sebagai metode studi kasus,ini melibatkan
serangkaian kuesioner dan laporan umpan balik yang ditunjukan responden dalam
panel. Sebuah kuesioner dikirim menggunakan surat untuk preseleksi kelompok (ini dapat dilakukan oleh semua staf perawat)
kelompok klien, atau orang–orang administrasi program. Kebebasan responden
menyatakan pikiran maka terus melaluinya dan mengulannganya. Dasar dalam respon
kelompok, laporan umpan balik dan versi pembenaran kuesioner dikirim kepada
responden menggunakan informasi umpan balik. Responden mengevaluasi jawaban
pertama mereka dan melengkapi kembali kuesioner mereka.Proses selanjutnya untuk
memulai menentukan nomor dari urutan umpan balik.
O. PENGGUNAAN EVALUASI
Metode studi kasus dari evaluasi
program dapat membantu menjawab pertanyaan yang relevan. Pertanyaan klien dan
pemberian perawatan kesehatan membantu mengekplorasi persepsi dan bagaimana
kebaikan program ini didapatkan. Mendefenisikan tujuan yang baik untuk
menentukan luas masalah dan solusi tapi akan menawarkan beberapa pilihan yang
memungkinkan. Pertanyaan pengambangan dapat juga dilakukan dengan menggunakan
metode studi kasus. Tinggkat program ini dicapai memulai menentukan standar
indikasi perkembangan pelayanan karena studi kasus memberikan pemeriksaan
program, banyak dapat dipelajari jika program sudah ditempatkan.
Efesiensi biaya dari perubahan
program sulit dievaluasi menggunakan metode studi kasus. Pertama mengevaluasi
jika program dapat menawarkan kelebihan ekonomi. Program pembandingan sama
harus ada. Kedua, metode studi kasus didesain untuk melihat 2 program dan
membandingkannya. Bagaimanapun pertimbangan dapat membuat efesiensi operasional
program itu berdasarkan dari pengamatan dan pengetahuan dari pengamat dan tidak
didasarkan pada perbandingan dengan operasi lain.
Efektifitas penentuan jika program
mempunyai hasil yang dimaksudkan untuk hasil segera setelah program ini,
sebagai hasil yang tepat untuk mengukur konsekuensi jangka panjang. Walaupun
metode kasus menentukan aspek keefektifan seperti mengolah tujuan dari program
ditemukan dalam waktu yang cepat. ini sangat sulit untuk mengukur pengaruh
jangka panjang.
P. KEGUNAAN DARI EVALUASI
Beberapa survey dapat menjadi sangat variabel
untuk menjawab pertanyaan yang relevansiatau perlu untuk diusulakan atau
diterima dalam program. Khusunya jika prinsip – prinsip klien, Penyedia –
penyedia dan manajemen adalah sebagai strategi evaluasi yang didapat
dikonsentrasikan dengan subjektifitas dalam survey. Perasaan/ afek persepsi
individu setiap respon pada setiap pertanyaan. Bagaimanapun, kebanyakan
keputusan adalah didasarkan pada pengambilan yang subjektif, bukan realita
objektif, konsentrasi penting adalah memahami siapa objek yang mengesankan
untuk digunakan sebagai dasar pertimbangan. Hal ini adalah penting adalah
penting bagi perawatan kesehatan komunitas.yang menyatakan dalam persepsi klien
yang menyatakan dari sisi tersebut sebagai penyelia perawat kesehatan.
Biaya efektipan dan hasil
kesenangannya sulit untuk dibuktikan dengan menggunakan survey. Meskipun survey
dapat menilai efesiensi dirasakan oleh program atau ide-ide pada beberapa
alternative dalam mengoperasikan program “Cost Efesienasi”. Persepsi lain dalam
bentuk hanya dalam contoh program yang sudah berkesinambungan. Tidak ada
program perbandingan yang bisa dijadikan ukuran. Survey dapat menjawab sumber
informasi pada beberapa cara karakteristik program yang dirasakan oleh
responden untuk mendapatkan penyebab pergantian status
kesehatan. Tetapi yang mengesankan adalah dicatatnya absensi dari beberapa kali
perbandingan. Kelompok perbandingan khususnya penting dengan menganggap
keefektifitasan penting. Hal ini tidak mungkin untuk dijelaskan apa bila
program aktivitas menjadi kurang efektif dalam menjelaskan program pada objek
yang sama.
Q. UJI COBA
Dilengkapi dengan studi ekspremintal
bisa menjadi jawaban untuk pertanyaan yang nyata. Apakah program ini membuat
sesuatu menjadi beda? Apakah prilaku kesehatan pengetahuan dan perubahan etika
sebagai hasil kegiatan program.? Apa kesehatan komunitas ada bedanya dengan
dari yang di Rosemount?Bagaimana masalah dengan uji coba pada evaluasi program
adalah mereka yang membutuhkan dalam implementasi. Yang dimaksud adalah orang –
orang yang berpartisipan diseleksi sebagai proses untuk pengacakan untuk
kelompok control dengan kelompok uji coba. Berbagai macam etik, politik, dan
alas an – alsan kesehatan masyarakat.Seleksi terhadap implementasi adalah sulit
karena terkadang menjadi tidak mungkin.Dilihat dari masalah ini uji coba adalah
metode yang paling bagus untuk mengevaluasi hasil dari program dan hanya
sebagai jalan untuk menghasilkan banyak informsi dengan membuat program yang
berbeda.
R. MONITORING
Tindakan memonitor berbeda antara
rencana program dan apa yang sebenarnya terjadi. Focus monitoring merupakan
tuntutan dari kegiatan program. Khususnya bagaimana program tersebut dapat
dilaksanakan oleh siapa dan kapan (
waktu yang digunakan oleh kegiatan ). Monitoring biasanya telah dilakukan
gambaran dan meskipun sedikit.
S.
KEGUNAAN EVALUASI
Sarana monitoring mengukur
perkembangan dan dapat digunakan untuk mengevaluasi jalannya program sehbungan
dengan rencana dan anggaran belanjanya. Barangkali, tidak ada metode evaluasi
lain yang lengkap dan sempurna untuk proses evaluasi sebagai sarana evaluasi. Tambahan,
monitoring dapat melengkapi informasi dalam efisiensi-biaya dari program dengan
mengukur rata-rata biaya dari sumber kebutuhan perpelayanan klien.
Keefektifan
program dapat diukur menggunakan sarana monitoring jika saran pencatatan
pengeluaran bagus. Sarana monitoring tidak dapat membedakan relevansi program
atau pengaruh jangka panjang dari program, bagaimana pun .
T. ANALISA BENEFIT DAN
EFEKTIFITAS BIAYA
Banyak yang menulis dan mendiskusikan
tentang peningkatan biaya pelayanan perawatan kesehatan dan cara mengurangi
biaya tersebut, kerusakan yang berlebihan, perawatan kesehatan disusun di US dan
debat hebat memandang pro dan kontra penemuan alternative yang bervariasi untuk
menghasilkan perawatan kesehatan dimana pengamatan untuk kebuthan isi biaya dan
hingga peningkatan akses dan kualitas pemeliharaan. Setiap program mempunyai
harga dolar yang dapat disebutkan antara sumber kebutuhan untuk ditawarkan
dalam program ( contoh personalia dan perlengkapan peralatan ), dan manfaat
dolar dapat menguntungkan dari memperbaiki kesehatan ( seperti peningkatan
produktivitas pada pekerja ).
Dua dari metode kebanyakan ( umum )
dari analisa ekonomi dan manfaat program adalah cost benefit analisa ( CBA )
dan cost efektivenes analisis ( CEA ). Keduanya adalah teknik analisa resmi
untuk mendaftar semua biaya ( lansung dan tak lansung ) dan konsekuensi (
negative dan positif ) dari fakta – fakta atau ketelitian program. Perbedaan
antara CBA dan CEA adalah dasar untuk menilai dari bagian konsekuensi program.
Di CBA konsekuensi atau manfaat dari program dinilai dengan dolar, ini membuat
kemungkinaan perbedaan pada proyek yang berbeda, karena semua pengukuran dibuat
dalam dolar. Untuk itu, harga atau nilai sebuah proyek dapat dipertimbangkan
dan dipertanyakan jika manfaat dolar melampaui/ melebihi biaya dolar, jika
demikian berapa banyak perbedaanya, CEA tidak menempatkan nilai dolar dalam
setiap salah satu dari konsekuensi atau biaya dari sebuah proyek.
Pengeluaran yang lain yang digunakan
untuk program apakah manfaat atau biaya adalah sulit untuk diukur ( contoh
berapa nilai dolar yang dapat dianggarkan untuk tiap – tiap pencegahan bunuh
diri pada program pencegahan primer untuk mencegah bunuh diri pada pemuda ).
Untuk itu, CEA tidak sama dengan CBA yang tidak menerapkan jika total benefit
melampaui total biaya.
Bagaimanapun, CEA dapat digunakan
untuk membandingkan program dengan tujuan yang sama dan objektif ( contoh 2
perbedaan pendekatan pencegahan primer untuk mengurangi insiden pemuda bunuh
diri membagi benefit yang sama, juga hanya perbandingan biaya yang dibutuhkan (
CEA ).
KESIMPULAN
Beberapa metode evaluasi
telah dipresentasikan dan didiskusikan. Tidak ada satupun yang dapat
mengevaluasi komponen dari relevansi, perkembangan, efesiensi biaya, efektivitas
dan hasil yang sama-sama bagus. Yang terpenting untuk diketahui tentang
perbedaan evaluasi program dan untuk mendiskusikan manfaat dan batas masing –masing
dengan komunitas sebagai perencanaan program dan sebelum program direncanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar