BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Memandikan bayi adalah bagian perawatan higienis total.
Mandi dapat dikategorikan sebagai pembersihan atau teraupetik.
Memandikan bayi dapat dilakukan dengan 2 cara. Bayi
dapat dimandikan denngan cara mandi menggunakan lap dan mandi rendam.
Saat menandikan bayi, perawat harus mengambil tindakan
pencegahan khusus, karena mekanisme control temperature bayi masih belum
matang. Pemaparan bagian tubuh bayi yang lama menyebabkan pendinginan yang
cepat. Ketika memberikan mandi lap, perawat harus menjaga tubuh bayi tertutupi
sebanyak mungkin.
Permukaan kulit bayi memiliki pH sekitar 4,95 segera
setelah kelahiran (Wong,1955). Keasaman yang menutupi ini membantu mencegah
perkembangan bakteri pada permukaan kulit. Dengan demikian air biasa akan lebih
baik. Sabun alkalin, minyak bedak dan lotion dapat mengubah pH kulit menjadi
media untuk pertumbuhan bakteri.
Prosedur memandikan ini salah satu asuhan keperawatan
yang penting dilakukan, maka perawat sebagai tim kesehatan harus memahami dan
mengerti tentang prosedur yang benar agar dapat memberikan asuhan keperawatan
yang berkualitas.
1.2. Tujuan
Agar mahasiswa lebih memahami tentang prosedur
memandikan bayi, sehingga mengerti dan mampu melaksanakan dengan tepat dan
benar.
BAB II
Prosedur Pelaksanaan
Memandikan Bayi
2.1. Pengertian
Membersihkan kulit tubuh bayi
dengan menggunakan minyak atau air.
2.2.Tujuan
1. Membersihkan kulit tubuh bayi dari sisa-sisa
lemak tubuh serta keringat.
2.
Menghilangkan bau badan.
3.
Merangsang peredaran darah.
4.
Mencegah infeksi kulit.
5. Memberikan rasa segar dan nyaman.
2.3. Dilakukan kepada
1.
Bayi baru lahir.
2.
Setiap bayi yang dirawat.
3. Bayi tertentu sesuai kondisi/kebutuhan.
2.4. Cara memandikan bayi baru lahir
2.4.1. Mandi dengan dilap
à membersihkan kulit tubuh bayi dengan menggunakan
air hangat atau minyak (baby oil).
Tujuan : a. Membersihkan kulit tubuh bayi dari sisa-sisa
lemak tubuh serta keringat.
b.
Merangsang peredaran darah.
c. Memberikan rasa segar dan nyaman.
d. Mencegah infeksi tali pusat.
Dilakukan
kepada : - Bayi yang tali pusatnya
belum lepas.
-
Bayi
prematur atau BBLR.
-
Bayi
di kofis.
Persiapan :
·
Persiapan
alat : 1. Meja mandi khusus (bila ada)
2.
Handuk mandi
3.
Handuk bersih untuk alas mandi
4.
Waslap 2 buah
5.
Sabun mandi dalam tempatnya
6.
Kapas lembab (yang telah diseduh dengan air mendidih pada tempatnya)
7.
Kapas kering
8.
Minyak bayi (baby oil)
9.
Ember pakaian kotor
10.
Temapat sampah
11.
Perlengkapan bayi (baju, popok, bedung)
12.
Dua buah waskom berisi air hangat
·
Persiapan
petugas : 1. Masker bila perlu
2. Pakaian
khusus/barak skort
Pelaksanaan :
- Perawat memakai masker dan skort.
- Perawat mencuci tangan mulai dari telapak tangan sampai siku.
- Bayi diangkat ke meja mandi dan diletakkan pada posisi yang aman.
- Mata bayi dibersihkan memakai kapas lembab dengan cara menghapus mulai dari bagian dalam mengarah ke luar.
- Telinga dibersihkan dengan kapas.
- Mulut dibersihkan dengan kapas.
- Muka dilap dengan waslap dan kemudian dikeringkan dengan handuk. Pemakaian sabun tidak dianjurkan.
- Kepala bayi ditaruh di tangan kiri perawat, lalu disabuni dan dibersihkan dengan waslap, setelah bersih kepala dikeringkan dengan handuk.
- Pakaian bayi dibuka, lalu tangan, badan dan kaki disabun dan dibersihkan dengan waslap basah dan dikeringkan.
- Punggung disabun dengan menelungkupkan/memiringkan bayi. Selama menyabuni punggung, dada dan leher bayi harus selalu berada di atas lengan kiri perawat (pegang secara erat).
- Punggung diseka dengan waslap basah sampai bersih terutama pada lipatan, keringkan dan beri talk.
- Kulit yang terlalu kering diolesi minyak.
- Pakaian bayi dipasang.
Perhatian :
a.
Alat-alat tajam dan berbahaya
seperti : peniti harus dijauhkan dari bayi.
b.
Sewaktu menyabuni, waslap harus
benar-benar basah agar kulit tidak teriritasi.
c.
Bagian tubuh bayi harus
benar-benar bersih dari sabun terutama lipatan, karena dapat menyebabkan gatal
dan iritasi.
d.
Sewaktu mengeringkan tubuh
bayi, handuk cukup ditekan-tekan perlahan (diusapkan).
2.4.2. Mandi rendam
à Membersihkan tubuh bayi dengan air hangat dan sabun dengan cara
memasukkan/mencelupkan tubuh bayi.
Tujuan :
a.
Membersihkan kulit tubuh bayi
dari sisa-sisa lemak tubuh serta keringat.
b.
Menghilangkan bau badan.
c.
Merangsang peredaran darah.
d.
Mencegah infeksi kulit.
e.
Memberikan rasa segar dan
nyaman.
Dilakukan kepada :
Bayi yang tali pusatnya sudah lepas.
Persiapan :
·
Persiapan alat :
1.
Meja mandi khusus (bila ada)
2.
Handuk mandi
3.
Waslap 2 buah
4.
Sabun mandi dalam tempatnya
5.
Kapas lembab (yang telah
diseduh dengan air mendidih dalam tempatnya)
6.
Kapas kering]
7.
Minyak bayi (baby oil)
8.
Pakaian bayi
9.
Baskom berisi air hangat
10.
Ember pakaian kotor
11.
Tempat sampah
·
Persiapan petugas
1.
Masker bila perlu
2.
Pakaian khusus/barak skort
Pelaksanaan :
- Perawat memakai skort dan masker.
- Perawat cuci tangan.
- Pakaian bayi dibuka.
- Muka, mata, telinga, leher dan kepala bayi dibersihkan dengan waslap basah.
- Bayi disabuni kemudian dibersihkan dengan waslap basah.
- Bayi dimasukkan ke dalam baskom dengan posisi punggung atas bayi terletak di atas lengan perawat, sedang tangan perawat memegang erat pangkal lengan kiri bayi.
- Setelah bayi bersih, diangkat dari waskom dan dikeringkan dengan handuk.
- Bila kulit bayi terlalu kering, olesi dengan minyak bayi.
- Pakaian dipasang, bayi dibaringkan.
- Alat-alat dibereskan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cara memandikan bayi baru lahir ada 2 cara, yaitu mandi
dengan dilap dan mandi rendam. Cara memandikan bayi dengan dilap dilakukan pada
bayi yang tali pusatnya belum lepas, bayi prematur atau BBLR dan bayi di kofis.
Sedangkan mandi rendam dilakukan pada bayi yang sudah lepas tali pusatnya.
3.2 Saran
Perawat hendaklah mengetahui
teknik atau prosedur memandikan bayi sehingga bayi mendapatkan perawatan yang
higienis dan terhindar dari infeksi penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Potter dan Perry. 2006. Buku
Ajar Fundamental Keperawatan 2 : Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta : EGC.
Prosedur memandikan bayi Akper Poltekes Padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar