No.
|
Diagnosa (NANDA)
|
Kriteria Hasil (NOC)
|
Intervensi (NIC)
|
|
Resiko infeksi b.d penurunan sistem kekebalan tubuh
|
Status imun
Klien diharapkan mampu:
· Tidak adanya infeksi berulang
· Tidak adanya tumor
· Status pencernaan dari skala yang diharapkan
· Status pernapasan dari skala yang diharapkan
· Berat badan dalam batas normal
· Suhu tubuh normal
· Tidak adanya kelelahan secara terus menerus
· Jumlah sel darah putih dalam batas normal
Status nitrusi
Klien diharapkan mampu menormalkan:
· Pemasukan nutrisi
· Pemasukan makanan dan cairan
· Energi
· Masa tubuh
· Berat badan
|
Manajemen lingkungan
Intervensi yang dilakukan :
· Ciptakan lingkungan yang aman untuk pasien.
· Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, berdasarkan tingkat fisik, dan
fungsi kognitif dan pengalaman masa lalu.
· Hindari lingkungan yang berbahaya (ex : permadani lepas dan kecil,
perabotan rumah yang dapat dipindah-pindahkan).
· Hindari objek yang berbahaya dari lingkungan.
· Usaha perlindungan dengan pinggir jeruji/pinggir lapisan jeruji, dengan
tepat.
· Dampingi pasien selama aktivitas di luar bangsal.
· Atur tinggi rendahnya tempat tidur.
· Sediakan peralatan yang adaptif (ex : tangga yang dapat disandarkan dan
susuran tangan), dengan tepat.
· Tempatkan furniture dalam ruangan dengan susunan yang tepat.
· Sediakan tabung panjang untuk membuat gerakan lebih leluasa.
· Tempatkan objek yang digunakan dalam batas jangkauan.
· Sediakan kamar untuk 1 orang.
· Sediakan tempat tidur yang bersih dan nyaman.
· Sediakan tempat tidur yang kokoh/kuat.
· Tempatkan perubahan posisi tempat tidur dalam kondisi yang mudah
dijangkau.
· Kurangi rangsangan dari lingkungan.
· Hindari pencahayaan yang tidak penting, sirkulasi udara, keadaan yang
terlalu panas, ataupun dingin.
· Atur suhu lingkungan sesuai kebutuhan pasien, jika suhu tubuhnya berubah.
· Kontrol/cegah bising yang berlebihan, bila memungkinkan.
· Kontrol pencahayaan untuk manfaat terapeutik.
· Batasi jumlah pengunjung.
· Batasi kunjungan secara personal kepada pasien, keluarga, kebutuhan
penting lainnya.
· Lakukan rutinitas sehari-hari sesuai kebutuhan pasien.
Manajemen nutrisi
Intervensi yang dilakukan :
· Tanyakan apakah pasien mempunyai alergi terhadap makanan.
· Pastikan makanan kesukaan pasien.
· Dorong kenaikan pemasukan zat besi makanan, dengan tepat.
· Dorong kenaikan pemasukan protein, zat besi, vitamin C, dengan tepat.
· Berikan pasien dengan protein tinggi, kalori tinggi, nutrisi makanan
cemilan dan minuman itu bisa dengan mudah mengonsumsi denagn tepat.
· Ajarkan pasien bagaimana menafkahkan buku harian makanan, sesuai dengan
kebutuhan.
· Kontrol catatan pemasukan untuk kandungan nutrisi dan kalori.
|
2.
|
Resiko perdarahan b.d trombositopenia
|
Pembekuan darah
Klien diharapkan mampu menormalkan :
· Gumpalan pembentukan
· Waktu protrombin
· Hb
· Perdarahan
· Memar
· Petechiae
|
Pencegahan perdarahan
Intervensi yang dilakukan :
· Monitor
kemungkinan terjadinya perdarahan pada pasien
· Catat kadar HB dan Ht setelah pasien mengalami kehilangan banyak darah
· Pantau gejala dan tanda timbulnya perdarahan yang berkelanjutan 9cek
sekresi pasien baik yang terlihat maupun yang tidak disadari perawat)
· Pantau factor koagulasi, termasuk protrombin (Pt), waktu paruh
tromboplastin (PTT), fibrinogen, degradasi fibrin, dan kadar platelet dalam
darah)
· Pantau
tanda-tanda vital, osmotic, termasuk TD
· Atur pasien agar
pasien tetap bed rest juka masih ada indikasi pendarahan
· Atur kepatenan/
kualitas produk / alat yang berhubungan dengan perdarahan
· Lindungai pasien
dari hal-hal yang menimbulkan trauma dan bias menimbulkan perdarahan
· Jangan lakukan injeksi
· Gunakan sikat
gigi yang lembut untuk perawatan oral pasien
· Gunakan alat ukur
elektrik yang memiliki pinggiran tepi saat pasien mencukur
· Hindari tindakan invasive
· Cegah memasukkan sesuatu kedalam lubang daerah yang mengalami perdarahan
· Hindari pengukuran suhu secar rectal
· Jauhkan alat-alat
berat disekitar pasien
· Instruksikan
pasien untuk menghindari/ menjauhi aspirasi atau anti koagulan yang lain
· Instruksikan
pasien untuk menghindar aspirin/ antikoagulan yang lain
· Instruksikan
pasien untuk emngkonsumsi makanan yang mengandung vit K
· Cegah terjadi konstipasi
· Ajarkan pasien
dan keluarga untuk mengenali tanda-gejala terjadinya perdarahan dan tindakan
pertama untuk penanganan selama perdarahan berlangsung
|
3.
|
Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum (anemia)
|
Toleransi aktivitas
Klien diharapkan mampu untuk
menormalkan:
· Saturasi oksigen ketika beraktivitas
· Denyut nadi ketika beraktivitas
· Laju pernapasan ketika beraktivitas
· Tekanan darah sistolik
· Tekanan darah diastolic
· Pemeriksaan EKG
· Warna kulit
· Kekuatan tubuh atas
· Kekuatan tubuh bawah
Daya tahan
Klien diharapkan mampu untuk
menormalkan:
· Kinerja dari rutinitas
· Aktivitas
· Konsentrasi
· Kepulihan energy setelah beraktivitas
· Tingkat oksigen darah
Tingkat kegelisahan
Klien diharapkan mampu untuk
menormalkan:
· Nyeri
· Cemas
· Mengerang
· Stress
· Takut
· Kegelisahan
· Nyeri otot
· Meringis
· Sesak nafas
· Mual
· Muntah
|
Terapi aktivitas
Intervensi yang dilakukan:
· Kolaborasi dengan terapis dalam merncanakan dan memonitor program
aktivitas
· Tingkatkan komitmen pasien dalam beraktivitas
· Bantu mengekplorasi aktivitas yang bemanfaat bagi pasien
· Bantu mengidentifikasi sumberdaya yang dimiliki dalam beraktivitas
· Bantu pasien/keluarga dalam beradaptasi dengan lingkungan
· Bantu menyusun aktivitas fisik
· Pastikan lingkungan aman untuk pergerakan otot
· Jelaskan aktivitas motorik untuk meningkatkan tonus otot
· Berikan reinforcemen positif selama beraktivitas
· Monitor respon emosional, fisik, sosial dan spiritual
Manajemen energy
Intervensi yang dilakukan
· Tentukan pembatasan aktivitas fisik pasien
· Jelaskan tanda yang menyebabkan kelemahan
· Jelaskan penyebab kelemahan
· Jelaskan apa dan bagaimana aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun
energi
· Monitor intake nutrisi yang adekuat
· Monitor respon kardiorespirasi selama aktivitas
· Monitor pola tidur
· Monitor lokasi ketidaknyamanan/nyeri
· Batasi stimulus lingkungan
· Anjurkan bedrest
· Lakukan ROM aktif/pasif
· Bantu pasien membuat jadwal istirahat
· Monitor efek obat stimulan dan depresan
· Monitor respon oksigenasi pasien
|
4.
|
Nyeri b.d agen cedera biologis (efek fisiologis dari leukemia)
|
Tingkat Kecemasan :
Klien diharapkan mampu untuk :
· Menghindari perasaan gelisah.
· Menghindari serangan panik
· Menghindari Rasa cemas yang berlebihan.
· Mengontrol tekanan darah.
· Mengontrol peningkatan denyut nadi.
· Mengontrol peningkatan jumlah pernafasan.
· Menghindari hal-hal yang bisa mengganggu tidur.
Tingkatan nyeri
Klien diharapkan mampu untuk:
· Mengendalikan rasa nyeri.
· Mengontrol diri dari kehilangan nafsu makan.
|
Mengurangi rasa cemas:
Intervensi yang dilakukan:
· Tenangkan klien dan melakukan pendekatan.
· Kaji perspektif situasi stress klien.
· Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, terapi, dan prognosis.
· Bantu pasien untuk untuk meminimalisir rasa cemas yang timbul.
· Kaji tanda-tanda kecemasan baik secara verbal maupun non verbal.
Menajemen nyeri
Intervensi yang dilakukan:
· Ajarkan klien tentang bagaimana cara mengontrol rasa nyeri.
· Ajarkan klien teknik-teknik relaksasi.
· Ajarkan klien bagaimana cara menghindari diri dari rasa cemas.
|
5.
|
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologi
(anoreksia)
|
Status Nutrisi
Klien diharapkan mampu untuk
menormalkan:
· Pemasukan nutrisi
· Pemasukan makanan
· Pemasukan cairan
· Energy
· Berat badan
· Tonus otot
· Hidrasi
Nafsu makan
Klien diharapkan mampu untuk
menormalkan:
· Menyeimbangkan nafsu makan
· Menyeimbangkan Pasokan cairan tubuh
· Menyeimbangkan Pasokan nutrisi tubuh
Weight gain behavior :
Klien diharapkan mampu :
· Mengidentifikasi penyebab kehilangan berat badan
· Memilih sebuah target sehat berat badan.
· Mengidentifikasi pemasukan kalori
· Memilihara suplai nutrisi makanan dan minuman yg adekuat
· Meningkatkan nafsu makan
|
Mengontrol nafsu makan:
Intervensi yang dilakukuan:
· Anjurkan asupan kalori yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup.
· Kontrol asupan nutrisi dan kalori.
· Anjurkan kepada klien untuk mengkonsumsi nutrisi yang cukup.
Pengontrolan nutrisi
Intervensi yang dilakukuan:
· Tanyakan apakah pasien mempunyai alergi terhadap makanan
· Tentukan makanan pilihan pasien
· Tentukan jumlah kalori dan jenis zat makanan yang diperlukan untuk
memenuhi nutrisi, ketika berkolaborasi dengan ahli makanan, jika diperlukan
· Tunjukkan intake kalori
yang tepat sesuai tipe tubuh dan gaya hidup
· Timbang berat badan pasien pad jarak waktu yang tepat
Terapi Nutrisi
Intervensi yang dilakukan :
· Monitor pemasukan cairan dan makanan
dan menghitung pemasukan kalori sehari-hari
· Bantu pasien
membentuk posisi duduk yang benar sebelum makan
· Ajarkan pasien
dan kelurga tentang memilih makanan
|
6.
|
Kerusakan integritas kulit b.d zat kimia (kemoterapi, radioterapi)
|
Intregitas jaringan : kulit dan membran mukosa
Klien diharapkan mampu menormalkan :
· Temperatur
· Sensasi
· Elastisitas
· Pigmentasi
· Warna
· Ketebalan
· Jaringan bebas lesi.
|
Pengawasan kulit
Intervensi yang dilakukan:
· Amati warna kulit, kehangatan (suhu), bengkak, getaran, tekstur kulit,
udem.
· Pantau area yang tidak berwarna dan memar kulit serta membran mukosa.
· Pantau kelainan kekeringan dan kelembaban kulit.
· Catat perubahan kulit atau membran mukosa.
· Periksa keketatan pakaian.
· Pantau warna kulit.
· Pantau suhu kulit.
· Instruksikan anggota keluarga / pemberi perawatan tentang tanda – tanda
dari kerusakan kulit.
|
Asuhan Keperawatan Leukemia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar