BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dari beberapa
penelitian epidemologis di Indonesia didapatkan prevalensi Diabetes mellitus
sebesar 1,5-2,3% pada penduduk usia lebih dari 15 tahun. Diperkirakan angka
kejadian DM dalam kehamilan adalah 0,3-0,7%. Wijono melaporkan rasio 0,18% di
RSCM di Jakarta.
Pada tahun terakhir ini terjadi peningkatan kejadian DM dengan sebab yang
belum jelas, tetapi faktor lingkungan dan faktor predisposisi genetik memegang
pengaruh.
Kehamilan sendiri merupakan baban baik dari pihak ibu hamil seperti
kenaikan kortisol, maupun dari plasenta janin yang mengeluarkan steroid dan human
placental lactogen yang menyebabkan resistensi insulin dengan akibat
gangguan toleransi glukosa. Penyakit ini menyebabkan perubahan metabolik dan hormonal
pada penderita yang dipengaruhi kehamilan serta persalinan. Sudah jelas bahwa
metabolisme glukosa dipengaruhi oleh kehamilan, hal ini terbukti dengan
meningkatnya lactat dan piruvat dalam darah, akan tetapi kadar gula puasa tidak
meningkat. Diagnosis diabetes sering dibuat untuk pertama kali dalam masa
kehamilan karena penderita datang untuk pertama kalinya ke dokter atau
diabetesnya menjadi tambah jelas oleh karena kehamilan.
Diabetes mellitus dalam kehamilan masih merupakan masalah yang memerlukan
penanganan kusus karena angka kematian perinatal yang relative tinggi. Sebelum
tahun 1922, tidak ada bayi dari ibu yang menderita DM dalam kehamilan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya . dalam dua dekade terakhir ini angka
kematian perinatal pada DMG telah dapat ditekan, sejak ditemukan insulin oleh
Banting dan Best tahun 1921. dari laporan peneliti menyebutkan dengan penurunan
kadar glukosa darah penderita DMG, maka angka kematian perinatal juga akan
menurun.
Angka lahir mati terutama pada kasus dengan diabetes
mellitus yang tidak terkendali dapat terjadi 10 kali dibandingkan kehamilan
normal. Angka kematian perinatal bayi dengan ibu DM gestasional sangat
tergantung pada keadaan hiperglikemia ibu. Di klinik yang maju sekalipun angka
kematian dilaporkan 3-5% dengan angka morbiditas fetal 4%. Sedangkan angka
kematian fetal di bagian perinatologi FK UI/RSCM dari tahun 1994-1995 adalah
5/10.000 kelahiran.
B. Tujua
1. Tujuan
Umum
Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada anak dengan ibu DM
2. Tjuan
Khusus
·
Mahasiswa
mampu membuat pengkajian pada anak dengan ibu DM
·
Mamhasiswa
mampu menegakkan diagnose pada anak dengan ibu DM
·
Mahasiswa
mampu mengimplementasi pada anak dengan ibu DM
·
Mahasiswa
mampu mengevaluasi pada anak dengan ibu DM
·
Mahasiswa
mengetahui konsep pada anak dengan ibu DM
BAB I I
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 DEFINISI
Bayi dari ibu
diabetes adalah bayi yang dilahirkan dari ibu penderita diabetes. Satu
dari 500-1000 wanita hamil adalah penderita diabetes, dan satu dari 120
kehamilan adalah gestasional diabetes.
II.2 PATO FISIOLOGI
Diabetes pada ibu hamil
dapat menyebabkan berbagai gangguan pada bayi yang dilahirkannya. Gangguan
tersebut antara lain :
sebelumnya. Hal ini yang menyebabkan hipoglikemia pada bayi yang baru
lahir. ü Hipoglikemia.
Ibu diabetes akan mengalami hiperglikemia. Hiper glikemia ibu ini juga
menyebabkan hiperglikemia pada janin (difusi lelalui plasenta). Bila glukosa
dapat berdifusi melalui plasenta, sebaliknya insulin ibu tidak dapat ditransfer
kejanin. Hal ini menybabkan
pangkreas janin terangsang untuk memproduksi insulin sendiri. Hasilnya adalah
hiperinsulinemia pada janin. Segera setelah lahir terjadi pemutusan aliran
darah ibu kejanin, akibatnya suplai glukosa dari ibu juga terhenti. Namun,
insulin masih tetap diproduksi oleh pancreas bayi sebagai adaptasi terhadap
kondisi hiperglikemia
ü Makrosomia. Bayi dari ibu diabetes cenderung lebih besar dan
montok daripada bayi yang lahir normal. Mekanisme yang menyebabkan janin ini
tumbuh berlebih belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, dari beberapa
penelitian didapatkan ada kolerasi positif antara tingkat makrosomia janin pada
ibu yang tidak mengalami konflikasi penyakit vaskuler. Hal tersebut
dimungkinkan karena hiperglikemia dan hiperinsulinemia pada janin secara
bersama-sama dapat menyebabkan peningkatan sintesis glikogen, lipogenesis dan
sintesis protein dalam tubuh janin.sebagai hasil akhirnya, janin tumbuh
subur/pesat pada semua tingkat usia kehamilan yang disebut large for
gestational age (LGA).
ü Respiratory distress
syindrome (RDS). Bayi dari ibu diabetes mempunyai risiko tinggi
mengalami RDS. Hal ini berkaitan dengan imaturitas paru sebagai akibat
hiperinsulinemia janin. Hiperinsulinemia menghambat produksi surfaktan karena
hiperinsulinemia empengaruhi perbandingan lesitin dengan spingomielin yang merupakan
unsur utama pembentukan surfaktan.
ü Anomaly congenital.
Bayi dari ibu diabetes mempunyai risiko tiga kali lebih besar untuk mengalami
cacat bawaan. Satu penelitian mengindikasi bahwa kadar glikosilat hemoglobin
yang lebih tinggi pada pasien non-gestasional diabetes yang berhubungan dengan
adanya cacat bawaan yang umum seperti hidrosefalus. Kadar gula darah yang meningkat selama trimester
pertama dihubungkan dengan banyaknya kelainan malformasi fetal, seperti
kelainan jantung bawaan.
ü Hiperbilirubinemia. Hiperbilirubinemia ini bisa terjadi
dihubungkan dengan makrosomia, trauma kelahiran dan pendarah akibat trauma
kelahiran dan prematuritas (fungsi hepar imatur).
ü Hipokalsemia.Hipokalsemia ini akibat ktidak normalan pada kadar
kalsium ibu yang disalurkan pada janin. Kadar kalsium dalam darah ibu yang
tinggi selama kehamilan (diabetes) direspon oleh janin berupa hipoparatiroid
yang kemudian menyebabkan hipo kalsemia.
ü Trauma lahir. Hal ini terjadi akibat tubuh bayi dari ibu
diabetes yang melebihi ukuran normal sehingga sering terjadi penyulit pada
proses persalinan.
II.3 MANIFESTASI KLINIS
Bayi cenderung montok dan besar akibat
bertambahnya lemak tubuh. Gejala klinis yang sering ditemukan dan merupakan
cirri khas bayi hipoglikemia adalah tremor, lertargi, malas minum, serta gejala
lain yaitu hiperpnea, apnea, sianosis, pernafasan berat, kejang, apatis,
hipotonin, iritabilitas, tangisan melengking. Pada pemeriksaan diagnostik akan
ditemukan peningkatan kadar gula darah, kadar kalsiun serum <7mg/ml>
II.4 PENATALAKSANAAN
Setelah lahir, semua bayi yang lahir dari ibu
dibetes harus mendapat pengamatan dan perawatan intensif. Adapun
penatalaksanaan umum yang dilakukan adalah:
a. Periksa adar gula darah bayi segera
setelah lahir. Selanjutnya, control setiap jam sampai kadar gula darah normal
dan stabil.
b. Jika kondisi bayi baik,
berikan minuman setelah 2-3 jam kelahiran. Jika bayi sulit mengisap, beri
makanan melalui intravena.
c. Mengatasi hipoglikemia
dengan cara member infuse glukosa 10% , injeksi bolus glukosa kadar tinggi
harus dihindarkan karena dapat menyebabkan hiper insulinemia.
II.5 ASUHAN KEPERAWATAN
II.5.1 Pengkajian
keperawatan
Pengkajian yang
dilakukan terhadap bayi dari ibu diabetes adalah mengkaji tanda RDS,
hiperbilirubinemia, trauma lahir, kelainan kongenital, hipokalsemia. Pengkajian
keperawatan yang cermat dan terus menerus serta perawatan yang intensif sangat
penting dalam penurunan bahaya potensial.
II.5.2 Diagnosa
keperawatan
Diagnose utama pada
bayi dari ibu diabetes adalah :
Ø Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan yang berhubungan dengan peningkatan metabolisem glukosa
(hiperinsulinemia).
Ø Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan distres pernafasan sekunder
akibat gangguan produksi surfaktan.
Ø Koping keluarga tidak efektif yang berhubungan dengan penyakit bayi.
II.5.3 Rencana
keperawatan
Ø Peningkatan kesehatan fisik, asuhan keperawatan bayi dari ibu diabetes
diarahkan pada deteksi dini dan pemantauan yang terus menerus terhadap
hipoglikemia (dengan cara tes glukosa), distres pernafasan, dan
hiperbilirubinemia.
Ø Intervensi keperawatan secara spesifik terhadap RDS, hipoglikemia,
hiperbilirubinemia, dan hipokalsemia akan dibahas secara khusus.
Ø Peningkatan adaptasi keluarga. Perawat member peyuluhan kepada orang tua
tentang pencegahan makrosomia. Dengan cara pengontrolan dini dan terus menerus
terhadap penyakit diabetes yang diderita ibu.
Ø Orang tua yang menjalankan nasihat dengan melaksanakan identifikasi dan
perawatan dini, secara umum bayinya tidak mengalami masalah yang berarti.
II.5.4 Evaluasi
keperawatan
Hasil yang diharapkan untuk setiap rencana dan implementasi rencana
keperawatan adalah :
Ø Bayi tidak mengalami RDS dan perubahan metabolism berarti
Ø Orangtua memahami penyebab masalah kesehatan pada bayi dan langkah
pencegahan yang cepat dimulai untuk menurunkan dampak diabetes dari ibu pada
bayi.
Ø Orang tua menyatakan perhatiannya terhadap masalah bayi dan memahami alasan
yang melatar belakangi manajemen (penatalaksanaan) yang dilakukan terhadap bayi
mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar