- Pengertian
Vertigo
adalah suatu penyakit yang berhubungan dengan keseimbangan saraf, terutama
karena gangguan di dalam telinga (bagian keseimbangan) dan keluhan yang ada
adalah pusing tujuh keliling disertai dengan bunyi berdengung pada kuping
(tinitus) (Dr. August, Selasa, 17 Maret 1998).
- Etiologi
Penyebab dari vertigo bermacam-macam,
bisa karena mabuk perjalanan, sehabis naik jet coaster, atau karena infeksi
pada telinga bagian dalam sampai karena tumor otak kecil juga trauma pada
cerebellum.
- Patofisiologi
Vertigo yang dalam bahasa Yunani
artinya memutar ini, sebagian besar disebabkan oleh gangguan sistem vestibular
yang sering dibarengi gangguan sistem otonom (mual, pucat, keringat dingin,
muntah, perubahan denyut nadi, tekanan darah dan diare) karena sistem
keseimbangan dalam otak terganggu sehingga perasaan berputar muncul. Yang
mengatur sistem keseimbangan adalah sistem vestibuler, sistem cerebellum (otak
kecil) dan sistem korteks (lapisan luar) serebri dan batang otak.
"Vertigo
karena gangguan pada sistem vestibular ini datangnya bisa mendadak
(akut) dan dirasakan berat," kata dr. Robert Loho Sp.S. dari RS Siloam
Gleneagles, Lippo Karawaci, Tangerang. "Penderita merasa seolah-olah
berputar, pusing tujuh keliling sampai mual dan muntah-muntah."
D.
Klasifikasi vertigo
Vertigo
diklasifikasikan menjadi dua :
1. Vertigo
ringan :
a. Vertigo posisional, yakni vertigo akan muncul hanya pada sikap atau
posisi kepala tertentu, misalnya miring ke kanan atau kiri dan telinga yang
terganggu ditempatkan di sebelah bawah. Sindrom ini pada umumnya hanya berlangsung beberapa detik atau menit saja,
namun disertai rasa mual.
b. Vertigo situasional yakni vertigo muncul
setiap kita berhadapan dengan keramaian, atau sebaliknya, saat kita berada di
tengah lapangan luas yang kurang penerangan.
c.
Vertigo
stress, yakni Penderita bisa saja mengalami gejala kepala berputar tujuh
keliling sampai muntah-muntah karena stress. Namun
begitu stress dapat dihilangkan, gejala akan sirna.
2. Vertigo berat :
a.
Vertigo yang disebabkan karena
adanya tumor di otak kecil (cerebellum) sehingga harus dilakukan tindakan
operasi untuk mengatasinya.
b.
Vertigo karena trauma diarea
cerebellum dapat menyebabkan gangguan keseimbangan karena cerebellum merupakan
pusat keseimbangan sentral pada tubuh manusia.
c.
Vertigo yang disebabkan karena
infeksi pada area keseimbangan dalam telinga (vestibular) yang sifatnya
sangat sensitif terhadap perubahan atau kelainan apa pun pada organ tersebut.
Misalnya akibat salesma berat, masuk angin, atau kurang tidur terjadi infeksi
pada telinga, sehingga aliran darah kurang sempurna. Semuanya ini bisa
menyebabkan vertigo.
E.
Manifestasi klinis
Vertigo sebenarnya merupakan
gejala dari suatu penyakit, bisa akibat benturan atau trauma pasca kecelakaan,
stres, gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau
terlalu banyak aliran darah ke otak, dll. Sensasi sempoyongan juga dapat
dialami seseorang yang berdiri di ketinggian atau bingung berada di tempat yang
ramai dan asing. Yang lebih parah apabila sakit kepala ini merupakan gejala
stroke atau tumor otak. Untuk mengetahui pangkal penyebabnya perlu dilakukan
pemeriksaan secara teliti.
F.
Pengobatan
Dengan
memberikan pengobatan dan penanganan secara cepat dan tepat keadaan vertigo
akan dapat segera reda. Pada umumnya terapi yang dapat diberikan untuk mengatasi
gejala itu penderita seharusnya terus berusaha mempertahankan sikap atau posisi
yang mencetuskannya. Dengan latihan ini lama kelamaan intensitas serangan akan
mereda. Dan bisa juga dilakukan cara berbaring santai, minum obat antimuntah
dan mabuk serta berusaha menenangkan diri. Tapi ini tergantung penyebabnya,
kalau kelainan terletak pada batang otak atau serebelum, tidak akan diperoleh
perbaikan dengan cara di atas.
G.
Pathways
|
|
|
|
||||||||||||||||||
- Diagnosa keperawatan
- Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial.
- Gangguan pola istirahat dan tidur berhubungan dengan tekanan pada otot leher.
- Koping individu tidak efektif berhubungan dengan stres yang meningkat.
- Cemas berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif dan kurangnya pengetahuan terhadap penyakitnya.
- Intervensi
Diagnosa
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
peningkatan tekanan intrakranial.
Gangguan pola istirahat dan tidur berhubungan
dengan tekanan pada otot leher.
Koping individu tidak efektif berhubungan dengan stres yang meningkat.
Cemas b/d penurunan fungsi kognitif dan
kurangnya pengetahuan terhadap penyakitnya.
|
Rasa nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24
jam dengan KH :
-
pasien mengatakan nyeri
berkurang.
- Pasien menunjukan skala nyeri pada angka
3.
-
Ekspresi wajah klien rileks.
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam, istirahat dan tidur klien dapat
terpenuhi dengan KH :
-
Pasien tidak sering
terbangun.
- Pasien tampak segar wajahnya saat bangun
tidur.
Individu akan tahu tentang koping yang ia lakukan tidak efektif setelah
dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24
jam dengan KH:
- Pasien akan mengidentifikasi perilaku
koping yang tidak efektif dan akibatnya.
- Pasien akan mengungkapkan kesadaran
tentang kemampuan koping yang dimiliki.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam pasien tahu akan
kondisi penyakitnya dengan KH :
- Pasien mengungkapkan kondisinya dan
bagaimana pengobatannnya.
-
Pasien tidak bertanya – tanya
tentang kondisi penyakitnya saait ini.
- Ekspresi wajah pasien tidak tampak
gelisah.
|
-
Teliti keluhan nyeri, catat
intensitasnya, lokasinya dan lamanya.
-
Catat kemungkinan patofisiologi
yang khas, misalnya adanya infeksi, trauma servikal.
-
Berikan kompres dingin pada
kepala
-
Anjurkan
untuk beristirahat diruangan yang tenang
- Berikan kompres hangat pada leher sesuai
dengan kebutuhan.
- Masase daerah leher jika pasien dapat
mentolelir sentuhan.
Diskusikan tentang perilaku koping, seperti pemakaian alkohol, kebiasaan
merokok, pola makan, strategi relaksasi.
Dekati klien dengan penuh ramah dan perhatian. Ambil keuntungan dari
kegiatan yang dapat diajarkan.
Sarankan klien untuk mengekspresikan perasaannya dan diskusi mengenai
bagaimana vertigo menggangu kerja dan kesenangan hidup.
Diskusikan etiologi individual dari sakit kepala bila diketahui.
Bantu pasien dalam mengidentifikasi faktor presdiposisi
Identifikasi dan diskusikan resiko timbulnya bahaya yang tidak nyata dan
terapi yang bukan terapi medis.
Diskusikan
tentang pentingnya posisi/ letak tubuh yang normal.
|
Mengidentifikasi
karakteristik nyeri merupakan faktor yang penting untuk menentukan terapi
yang cocok serta mengevaluasi keefektifan dari terapi.
Pemahan terhadap
penyakit yang mendasarinya membantu dalam memilih intervensi yang sesuai.
Meningkatkan rasa nyaman dengan menurunkan vasodilatasi.
Menurunkan stimulasi yang berlebihan dapat menurunkan vertigo.
Meningkatkan sirkulasi pada otot leher dan mengurangi ketegangan.
Menghilangkan ketegangan dan meningkatkan relaksasi otot.
Tingkah laku maladaptif mungkin dilakukan untuk mengatasi masalah yang
dialami.
Menemukan kebutuhan psikologis yang akan meningkatkan harga diri dan
meningkatkan kesempatan untuk belajar cara- cara baru dalam mengatasi
keadaan.
Pasien mampu untuk mengenali perasaannya yang berhubungan dengan vertigo
yang terjadi
Mempengaruhi pemilihan terhadap penanganan dan berkembang kearah proses
penyembuhan.
Menghindari/ membatasi faktor ini seringkali mencegah berulangnya
serangan.
Pasien mungkin tidak menerima dengan tidak adanya ksembuhan dari standart
penanganan yang dilakukan dan mungkin akan mencari sumber lain yang tidak
hanya akan memberikan kesembuhan tetapi mungkin juga sangat membahayakan.
Menurunkan regangan pada otot daerah leher dan lengan dan dapat
menghilangkan ketegangan dari tubuh dengan sangat berarti.
|
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. (1996). Text book of
Medical-Surgical Nursing. EGC. Jakarta.
Doengoes Merillynn. (1999) (Rencana Asuhan
Keperawatan). Nursing care plans. Guidelines for planing and documenting
patient care. Alih bahasa : I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati. EGC. Jakarta.
Prince A Sylvia. (1995). (patofisiologi). Clinical
Concept. Alih bahasa : Peter Anugrah EGC. Jakarta.
www. medicastore. com. (2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar