Winshield Survey



       Berdasarkan hasil winshield survey diperoleh data bahwa RW V Parak Nauik terdiri dari 3 RT yaitu RT 01, 02, dan 03. Perkiraan jumlah penduduk RW V adalah 507 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 118 Kepala Keluarga. Hasil winshield survey adalah sebagai berikut :
1.      CORE
a.      Sejarah
       Daerah RW V dikenal dengan sebutan Parak Nauik. Berdasarkan hasil perbincangan dengan warga di daerah Parak Nauik, beberapa warga mengatakan bahwa di daerah ini dulunya banyak kebun (Parak) dan hanya ada beberapa rumah warga, sedangkan Nauik artinya adalah jalan buntu, karena dikelilingi hutan dan tidak ada jalan untuk akses masuk. Namun seiring berjalannya waktu, sudah banyak dibangun perumahan dan warung-warung kecil. Awalnya hanya ada satu RT di daerah Parak Nauik, kemudian karena bertambahnya warga akhirnya terbentuk tiga RT.
Lebih kurang tiga puluh lima tahun yang lalu, nama daerah yang dahulunya Parak Nauik berubah atau lebih dikenal dengan Parna Indah. Hal ini disebabkan karena sudah banyak akses jalan masuk ke rumah penduduk dan sudah dibangunnya Musholla.  
Analisa :
Ø  Nama Parna Indah ini hanya di kenal oleh warga sekitar RW V,sedangkan dikelurahan dan Puskesmas, RW V masih dikenal dengan nama Parak Nauik. Padahal nama Parna Indah ini sudah digunakan sejak 35 tahun yang lalu menurut niniak mamak setempat (Mak Itam/Rusli dan Agusman)
Masalah Kesehatan :
Ø  Gangguan Interaksi Sosial
b.      Demografi dan Penduduk
       Karakteristik masyarakat RW V bersifat homogen. Sebagian besar penduduk di RW V memiliki hubungan kekerabatan satu sama lain. Hanya sebagian kecil penduduk di RW V yang merupakan pendatang. Umumnya masyarakat pendatang tinggal di rumah-rumah kontrakan dan jarang  yang menetap untuk jangka waktu yang lama. Berbeda dengan penduduk asli, umumnya mereka sudah lama menetap di Parak Nauik, ada juga di antara mereka yang pergi merantau ke luar daerah untuk jangka waktu tertentu lalu kembali lagi ke kampung untuk tinggal dan menetap. Tipe keluarga di RW V sebagian besar adalah extended family, dimana dalam satu rumah bisa terdiri dari beberapa keluarga.
       Usia penduduk di RW V sangat bervariasi, yang terdiri dari bayi/balita, usia sekolah, remaja, dewasa, dan lansia. Berdasarkan wawancara dengan tokoh-tokoh masyarakat didapatkan data bahwa penduduk terbanyak pada usia dewasa (produktif) dengan perbandingan perempuan lebih banyak dari laki-laki.
Analisa :
Ø  Dalam satu keluarga terdiri dari beberapa keluarga, karakteristik RW V bersifat homogen. Sebagian besar penduduk di RW V memiliki hubungan kekerabatan satu sama lain. Berdasarkan wawancara dengan tokoh-tokoh masyarakat didapatkan data bahwa penduduk terbanyak pada usia dewasa (produktif) dengan perbandingan perempuan lebih banyak dari laki-laki
Masalah Keperawatan :
Ø  Risiko ketidakefektifan fungsi keluarga
c.       Etnik
       Sebagian besar penduduk di Wilayah RW V adalah orang Minang. Mayoritas penduduk  RT 01 dan RT 03 bersuku Jambak, sedangkan RT 02 bersuku Koto dan sebagian kecil bersuku Melayu. Acara-acara perkawinan, kematian, atau upacara adat lainnya sama di setiap RT baik itu di RT 01, 02, dan 03. Warga RW V sering mengadakan acara dan pertemuan warga di Mushalla Shobirin yang berlokasi di RT 03. Namun sebagian besar warga sulit untuk dikumpulkan ketika ada event seperti pemilihan ketua RT.
     Analisa :
Ø  Sebagian besar penduduk di Wilayah RW V adalah orang Minang dengan suku jambak, koto, dan melayu
      Masalah Kesehatan :
Ø  Potensial terhadap dukungan peningkatan derajat kesehatan

d.      Nilai dan Keyakinan
       Penduduk RW V mayoritas beragama Islam, di daerah ini terdapat satu Mushalla yaitu Mushalla Shobirin. Sesuai dengan fungsinya Mushalla dimanfaatkan untuk kegiatan ibadah seperti sholat lima waktu, didikan subuh, majelis taklim, pesantren ramadhan dan TPA. Di samping itu, Mushalla juga sering digunakan sebagai tempat berkumpul warga untuk rapat dan musyawarah masyarakat desa.
Analisa:
Ø  Mayoritas warga RW V beragama islam
Masalah Keperawatan :
Ø Potensial terhadap dukungan peningkatan derajat kesehatan

2.      DELAPAN SUB SISTEM
1)      Lingkungan Fisik
a.      Perumahan dan Lingkungan Daerah
       Perumahan penduduk di RW V sebagian besar berpusat di dalam kampung . Jalan utama di RW V sebagian besar sudah dicor dengan semen. Sebaran rumah penduduk di RT 2 mula-mula jarang dan berletak berjauhan berangsur-angsur memasuki RT 1 dan RT 3 rumah penduduk semakin rapat dan padat. Sebagian besar rumah penduduk berlantaikan semen dan termasuk ke dalam kategori rumah permanen dan rumah panggung.
       Kondisi lingkungan rumah bervariasi ada yang sudah memenuhi syarat kesehatan dan ada yang belum. Adapun yang belum umumnya karena rumah belum dilengkapi septic tank dan toilet, jarak antara lantai dengan loteng rumah pendek, sirkulasi dan pencahayaan kurang, serta pengelolaan sampah yang belum efektif. Selain itu sebagian rumah penduduk terutama di RT 3 tidak memiliki halaman disebabkan karena rapatnya rumah penduduk dan digunakan sebagai jalan setapak.
       Kondisi jalan di RW V  sebagian besar sudah dicor dengan semen dengan lebar jalan ± 2 m dan terdapat tanggul jalan yang tersebar dari RT 2 sampai dengan RT 1. Sebagian rumah penduduk masih banyak yang tidak memiliki WC dan jamban. Biasanya penghuni rumah menggunakan kali yang mengalir di depan atau di belakang rumahnya sebagai WC umum. Ada juga yang memanfaatkan WC mesjid untuk keperluan MCK.
       Penduduk RW V sebagian besar memanfaatkan air sumur untuk minum dan memasak juga untuk kebutuhan sehari-hari. Sumur-sumur warga sudah banyak yang tidak jernih lagi, air sumur mereka bewarna dan berubah rasa. Warga yang memiliki air sumur yang jernih tetap memanfaatkan air sumurnya untuk minum dan memasak sedangkan warga yang sumurnya sudah berubah hanya memanfaatkannya untuk mandi dan mencuci dan menggunakan air galon sebagai air konsumsi.

b.      Lingkungan Terbuka
       Lingkungan terbuka Di RW V adalah sawah-sawah yang di manfaatkan oleh penduduk sebagai mata pencahariannya. Akan tetapi saat ini luas sawah tersebutpun kian menyusut karena beralih fungsi menjadi areal perumahan. RW V juga dilewati oleh satu buah kali kecil yang dimanfaatkan oleh sebahagian penduduknya untuk tempat mencuci, MCK, memancing juga tempat membuang sampah. Adapun lahan kosong yang dimanfaatkan warga sebagai lapangan olahraga atau taman obat masih minim.
c.       Batas
       RW V sebelah barat berbatasan dengan daerah Kampuang Dalam, sebelah timur berbatasan dengan nagari Piai, di utara berbatasan dengan daerah Kampuang Cinago, dan sebelah selatan berbatasan dengan nagari Piai.
d.      Kebiasaan
       Kebiasaan penduduk Parak nauik adalah membakar sampah dan membuang sampah ke sungai. Diantara kebiasaan lainnya adalah membangun kandang ayam yang menyatu atau berdekatan dengan rumah utama dan kumpul-kumpul di warung pada sore dan malam hari.
e.       Orang di Jalan
       Lalu lintas di jalan utama tidak terlalu ramai dan lengang. Untuk mengurangi kecepatan pemakai jalan, warga membuatkan tanggul-tanggul disepanjang jalan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kecelakaan karena banyaknya anak-anak yang bermain dan berkeliaran disepanjang bahu jalan terutama pada sore hari disamping itu juga untuk mengurangi resiko kecelakaan karena lebar jalan yang sempit ± 2 meter
f.        Kesehatan Masyarakat
Tingkat kesehatan masyarakat di RW V cukup baik. Adapun penyakit yang sering dijumpai adalah penyakit DM, asam urat, rematik, hipertensi, ISPA, diare, cikungunya, DBD,  flu dan diare. Disamping itu penyakit mental dan kejiwaan juga ditemukan pada beberapa kasus. Namun masyarakat masih kurang awas dalam pencegahan penyakit, seperti kurang bersihnya lingkungan dan kurang pengetahuan terhadap PHBS.
Analisa:
Ø  Sebagian besar rumah warga tidak memiliki MCK
Ø  Kandang ternak berdekatan dengan rumah warga
Ø  Sampah dibuang ke sungai, di bakar, dan di tumpuk di sekitar rumah
Ø  Ventilasi rumah yang tidak mencukupi dan pencahayaannya kurang.
Ø  Saluran khusus limbah rumah tangga yang bermuara ke kali kecil.
Ø  Lingkungan perumahan padat, sehingga jalan antara satu rumah dan rumah lainnya sulit untuk dilalui dan berbatu
Masalah Keperawatan:
Ø  Risiko terjadinya penyakit infeksi seperti diare, ISPA, DBD, cikungunya dan penyakit kulit seperti dermatitis.
Ø  Risiko kecelakaan
Ø  Risiko cidera berhubungan dengan kondisi lingkungan yang berisiko
2)      Kesehatan dan Pelayanan Sosial
       Adapun pelayanan kesehatan yang ada di RW V adalah 1 buah posyandu di RT 01. Masyarakat jika sakit yang perlu berobat umumnya mereka pergi ke Puskesmas Pauh dan instansi pelayanan kesehatan lainnya yang terletak di luar Parak Nauik.
Akses jalan menuju Puskesmas Pauh cukup susah dan jauh. Warga biasanya naik angkot atau ojek atau kendaraan pribadi seperti sepeda motor.
Analisa :
Ø  Masih banyak warga yang belum terjangkau atau terdata kesehatannya oleh pelayanan kesehatan terutama Puskesmas
Masalah :
Ø  Kurangnya pengetahuan warga dalam meningkatkan derajat kesehatannya.
3)      Ekonomi
       Kepala keluarga pada umumnya mempunyai mata pencarian sebagai tukang, buruh, dan sebagian kecil berprofesi sebagai pegawai negeri. Di wilayah RW V juga banyak ditemukan rumah penduduk yang memiliki warung kecil-kecilan.
Analisa :
Ø  Warga yang tidak mau datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya beranggapan akan mengeluarkan biaya yang mahal, ditambah lagi dengan masih banyak warga yang tidak memiliki MCK yang memenuhi kriteria sesuai standar kesehatan


Masalah :
Ø  Ketidakmampuan warga dalam menyediakan MCK untuk setiap masing-masing rumah.
4)      Transportasi dan Keamanan
       Alat transportasi yang digunakan untuk keluar masuk wilayah RW V adalah ojek. Selain itu bagi warga yang memiliki kendaraan pribadi mereka menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi. Jalan utama yang melewati RW V ini sempit dan terdapat tanggul-tanggul kecil di beberapa tempat.
Analisa :
Ø  Rata-rata warga di RW V menggunakan motor sebagai alat transfortasi, namun jalan yang di gunakan sangat sempit dan berbatu
Masalah :
Ø  Resiko kecelakaan
5)      Politik dan Pemerintahan
       Pemilihan ketua RW dan RT jarang dilakukan karena kurangnya minat keluarga dalam memimpin daerah sehingga seorang RW dan RT bisa menjabat lebih dari 2 periode.
Analisa :
Ø  Masyarakat yang apatis, adanya perbedaan sosial antara pejabat dengan warga dilihat dari segi pembangunan rumah
Masalah :
Ø  kurangnya minat warga terhadap kemajuan daerah
6)      Komunikasi
       Masyarakat biasanya memanfaatkan Mushalla Shobirin sebagai tempat musyawarah dan tempat untuk memberikan informasi pada warga. Masyarakat RW V kelurahan Binuang Kampung Dalam rata-rata mempunyai TV dan radio sebagai alat informasi.
Analisa :
Ø  Tidak meratanya penyampaian informasi kepada seluruh warga RW V,seperti jauhnya sumber suara atau informasi dari rumah warga terutama terhadap kampung melayu
Masalah :
Ø  Potensial terhadap dukungan peningkatan derajat kesehatan
7)      Pendidikan
       Tingkat pendidikan di Parak Nauik beragam. Mayoritas penduduk di RT 1, 2 dan 3 tamat SD, SMP dan SMA. Di Parak Nauik terdapat fasilitas pendidikan yaitu PAUD, TK, dan SD di RT 2 dan TPA di Musholla Shobirin. Sedangkan SMP atau SMA letaknya di luar Parak Nauik. Sarana transportasi yang digunakan warga menuju sekolah yang letaknya di Parak Nauik adalah dengan naik ojek atau angkot.
Analisa :
Ø  Masih banyak warga yang menganggap pendidikan itu tidak penting, terbukti banyak anak remaja yang sudah berhenti atau putus sekolah dan memilih bekerja di minimarket, sebagai satpam, dll
            Masalah :
Ø  Kurangnya kesadaran warga akan pentingnya pendidikan.
8)      Rekreasi
       Tidak ditemukan tempat rekreasi khusus di Parak Nauik. Warga lebih banyak duduk-duduk di sepanjang jalan utama atau berkumpul di warung, anak kecil bermain di sepanjang jalan tersebut dan remaja bermain bola.
Analisa :
Ø  Karena tidak adanya tempat rekreasi menjadikan warga terutama ibu-ibu tidak memiliki kegiatan, dan anak-anak banyak yang memanfaatkan waktu luang dan libur dengan mandi disungai dan sawah
       Masalah :
Ø  Kurangnya fasilitas untuk menyalurkan hobi warga seperti lapangan bola, voli dan takrau

Tidak ada komentar: