LAPORAN IMPLEMENTASI Pengenalan Asuhan Keperawatan NANDA NIC NOC



A.      Pengenalan Asuhan Keperawatan NANDA NIC NOC
1.    Diseminasi Ilmu Tentang Pengenalan Askep NANDA NIC NOC
2.      Tahap persiapan
Tahap persiapan untuk diseminasi ilmu tentang metode tim dimulai dengan pembuatan preplanning diseminasi ilmu. Diseminasi ilmu dilaksanakan tanggal 11 Mei 2015, yang dilakukan dengan membentuk kepanitiaan yang terdiri dari moderator (Yose Anggri Yolla, S.Kep) dan penyaji Ns. Syafrida, M.Kep dan Observer (Suci Asha Rahmadini, S.Kep). 
3.      Tahap pelaksanaan
Kegiatan diseminasi ilmu tentang Pengenalan Askep NANDA NIC NOC dilaksanakan tidak sesuai dengan rencana yaitu dimulai pada jam 11.30 WIB, dengan peserta yang hadir sebanyak 6 orang. Kegiatan berlangsung dengan baik dan peserta aktif memperhatikan, mengajukan pertanyaan serta mengajukan tanggapan.
4.      Tahap evaluasi
a.       Evaluasi struktur
·         Undangan yang disebar adalah seluruh Kepala Ruangan bangsal Bedah, SPF, PP, dan perawat yang dinas pagi tanggal 11 Mei 2015 yaitu 9 orang,  perawat ruangan yang hadir adalah sebanyak 4 orang, ditambah 2 orang KaRu HCU Bedah dan SPF Bedah.
·         Setting tempat dan media sesuai perencanaan pada preplanning.
b.      Evaluasi Proses
·         Pelaksanaan kegiatan mulai jam 11.30 WIB s/d 12.20 WIB
·         Perawat yang hadir mengikuti  pelaksanaan diseminasi ilmu
·         Peran serta mahasiswa sesuai uraian tugas
·         Moderator dapat mengatur alur diskusi
·         Penggunaan bahasa sudah komunikatif
c.       Evaluasi hasil
Setelah pelaksanaan kegiatan dilakukan diskusi, dari 65%  meningkat menjadi 85% perawat dapat memahami mengenai pengenalan Askep Nanda Nic Noc dan dari 65%  meningkat menjadi 80% perawat bersedia melaksanakan pengenalan Askep NANDA NIC NOC secara optimal.
2.      Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
1.      Tahap Persiapan
Tahap persiapan untuk pendokumentasian asuhan keperawatan dimulai dengan pembuatan preplanning yang dilaksanakan selama 2 hari tanggal 06 dan 07 Mei 2015.
2.      Tahap Pelaksanaan 
a.       Proses pendokumentasian asuhan keperawatan dipimpin oleh karu/katim Bedah Pria.
b.      Waktu pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pagi, sore, dan malam hari mengikuti jadwal yang ada (pukul 07.30, pukul 14.00, dan pukul 21.00 WIB).
c.       Pendokumentasian asuhan keperawatan dilaksanakan setiap shift.
d.      Prosedur
1)      Persiapan
Persiapan dilakukan dengan menggunakan buku laporan timbang terima asuhan keperawatan dan buku timbang terima alat.



2)      Pelaksanaan
a)      Fase Pra interaksi
-          Fase pra interaksi dilaksanakan dimana katim untuk shift selanjutnya terlebih dahulu membaca buku laporan yang menggambarkan keadaan pasien secara umum.
-          Seluruh perawat pada pergantian shift membuat pendokumentasian asuhan keperawatan
-          Pembahasan masalah pasien dilanjutkan pada pre-conference setiap pagi hari yang diikuti oleh karu, katim, dan perawat associate dinas pagi
b)      Fase Interaksi
-          Fase interaksi dilaksanakan dengan mengoverkan masalah keperawatan klien, intervensi yang telah dilakukan dan belum dilakukan.
c)      Fase Terminasi
-          Pada fase terminasi, perawat memberitahu pasien mengenai perawat mana yang dapat dihubungi selama proses perawatan.
3.      Tahap evaluasi
a.       Evaluasi struktur
Jadwal, waktu, dan tempat pelaksanaan sesuai dengan prosedur tetap pelaksanaan timbang terima
b.      Evaluasi proses
Selama proses berlangsung, pendokumentasian asuhan keperawatan mengacu pada prosedur tetap pelaksanaan yang dikeluarkan oleh RSUP Dr M. Djamil Padang.

c.       Evaluasi hasil
Setelah masa role play berakhir, perawat di ruang rawat bedah pria RSUP Dr. M. Djamil Padang untuk serah terima dinas malam ke dinas pagi sudah optimal mendemonstrasikan pendokumentasian asuhan keperawatan dari pagi  ke sore, dari sore ke malam, dan dari malam ke pagi.

Diagram 1 Distribusi Frekwensi Tingkat Pengetahuan Pengenalan Askep NANDA NIC NOC Sebelum Implementasi

Berdasarkan diagram 1 di atas dapat dilihat bahwa hampir seluruhnya (90%) perawat mengerti tentang pengertian pendokumentasian, lebih dari separuh (60%) perawat mengerti tentang tujuan pendokumentasian, sebagian besar (80%) perawat mengerti tentang data yang perlu dalam, pendokumenntasian asuhan keperawatan, kurang dari separuh (40%) perawat mengerti manfaat pendokumentasian, sebagian besar (80%) perawat mengerti tentang persiapan pendokumentasian, sebagian besar (80%) perawat mengetahui hubungan pendokumentasian dengan kulaitas pemberian asuhan keperawatan, hampir semua (90%) perawat mengerti kapan dilakukan pendokumentasian, kurang dari separuh (40%) perawat mengetahui hal – hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, semua (100%) perawat mengerti bahwa pendokumentasian harus dilakukan secara berkelanjutan, dan sebagian besar (80%) perawat mengalami kendala dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.

Diagram 2 Distribusi Frekwensi Tingkat Pengetahuan Pengenalan Askep NANDA NIC NOC Sesudah Implementasi

Berdasarkan diagram 2 di atas dapat dilihat bahwa hampir seluruhnya (90%) perawat mengerti tentang pengertian pendokumentasian, lebih dari separuh (80%) perawat mengerti tentang tujuan pendokumentasian, seluruh (100%) perawat mengerti tentang data yang perlu dalam, pendokumenntasian asuhan keperawatan, sebagian besar (80%) perawat mengerti manfaat pendokumentasian, hampir seluruhnya (90%) perawat mengerti tentang persiapan pendokumentasian, sebagian besar (90%) perawat mengetahui hubungan pendokumentasian dengan kulaitas pemberian asuhan keperawatan, hampir semua (90%) perawat mengerti kapan dilakukan pendokumentasian, lebih dari separuh (70%) perawat mengetahui hal – hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, semua (100%) perawat mengerti bahwa pendokumentasian harus dilakukan secara berkelanjutan, dan sebagian besar (80%) perawat mengalami kendala dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.

Diagram 3. Distribusi frekuensi sikap perawat tentang pendokumentasian asuhan keperawatan sebelum implementasi

   Berdasarkan diagram 3 di atas dapat dilihat bahwa hampir keseluruhan (90%) perawat setuju pendokumetasian asuhan keperawatan diberikan kepada klien sesuai dengan format yang ada, hampir keseluruhan (90%) perawat setuju penulisan rencana keperawatan harus sesuai dengan diagnosa yang ditemukan, sebagian besar (80%) perawat setuju implementasi yang dilakukan harus sesuai dengan intervensi yang ada, sebagian besar (80%) perawat setuju evaluasi harus dilakukan terhadap tindakan keperawatan yang telah lakukan, dan separuh (50%) mengatakan pendokumentasian asuhan keperawatan ada hambatan
Diagram 4. Distribusi frekuensi sikap perawat tentang pendokumentasian asuhan keperawatan sesudah implementasi

                Berdasarkan diagram 4 di atas dapat dilihat bahwa keseluruhan (100%) perawat setuju pendokumetasian asuhan keperawatan diberikan kepada klien sesuai dengan format yang ada, keseluruhan (100%) perawat setuju penulisan rencana keperawatan harus sesuai dengan diagnosa yang ditemukan, hampir keseluruhan (90%) perawat setuju implementasi yang dilakukan harus sesuai dengan intervensi yang ada, keseluruhan (100%) perawat setuju evaluasi harus dilakukan terhadap tindakan keperawatan yang telah lakukan, dan sebagian besar (80%) mengatakan pendokumentasian asuhan keperawatan ada hambatan.

Tidak ada komentar: