1.
Pengertian
herpes simpleks
Herpes simpleks
adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (virus herpes
hominis) tipe I atau tipe II yang ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok
diatas kulit yang sembab dan eritematosa pada daerah dekat mukokutan, sedangkan
infeksi dapat berlangsung baik primer maupun rekurens ( Djuanda, 2002 : 355).
Herpes simpleks
adalah infeksi yang ditandai dengan episode berulang dari lepuhan-lepuhan kecil
dikulit atau selaput lendir, yang berisi cairan dan terasa nyeri (Mahdiana,
2010 : 77).
Herpes simpleks
adalah penyakit yang mengenai kulit dan mukosa, bersifat kronis dan residif,
disebabkan oleh virus herpes simplek /
herpes virus hominis (Rahariyani, 2008 : 45).
2.
Penyebab
Herpes Simpleks
Herpes simpleks
disebabkan oleh virus DNA. Herpes
simpleks terdiri dari 2 tipe yaitu :
a. Herpes
simplek tipe I
Biasanya
mengenai bibir, mulut, hidung, dan pipi. Bentuk herpes ini diperoleh dari
kontak dekat dengan anggota keluarga atau teman yang terinfeksi, melului
ciuman, sentuhan, atau memakai pakaian/handuk mandi bersama, dan tidak ditularkan
melalui hubungan seksual.
b. Herpes
simpleks tipe II
Biasanya
menginfeksi daerah genital dan didahului oleh hubungan seksual. Akan tetapi,
sesuai dengan perkembangan pola hubungan seksual, kasus ini dapat timbul tanpa
harus melalui hubungan seksual (Rahariyani,
2008 : 45).
3.
Gejala
Klinis
a. Gejala-gejala
selama periode prodromal dapat berupa demam, malaise, rasa terbakar atau gatal dimulut
atau genitalia
b. Sewaktu
infeksi aktif, muncul kelompok-kelompok vesikel nyeri di bibir, wajah, kulit,
hidung, mukosa mulut, genitalia, atau anus. Vesikel dapat terasa panas atau
gatal
c. Vesikel
pecah dalam 3-4 hari dan membentuk krusta, vesikel-vesikel tersebut biasanya
menghilang pada minggu berikutnya
(Corwin, 2001 : 603).
Infeksi herpes yang pertama pada bayi atau anak
kecil bisa menyebabkan luka yang terasa nyeri dan peradangan pada mulut dan
gusi (ginggivostomatitis) atau
peradangan vulva dan vagina yang terasa nyeri (vulvovaginitis). Keadan ini menyebabkan
anak rewel, nafsu makannya menurun dan demam
(Mahdiana,
2010 : 78 ).
4.
Komplikasi
a. Dapat
terjadi infeksi bakteri sekunder pada vesikel.
b. Herpes
simplek I dapat menginfeksi mata, menyebabkan kebutaan (keratokonjungtivitis).
c. Infeksi
herpes simpleks II primer selama kehamilan dapat menyebabkan kerusakan susunan
saraf pusat janin sehingga terjadi kebutaan dan retardasi mental.
d. Infeksi
pada neonatus dapat terjadi melalui infeksi asendens dari serviks atau vagina
selama kehamilan, atau sewaktu bayi melewati jalan lahir yang terinfeksi
(Corwin, 2001 : 603)
5.
Pencegahan
Menurut
Wikipedia (2010) pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
Herpes Simpleks adalah :
b. Vaksin dapat digunakan untuk
membantu dengan pencegahan atau meminimalkan infeksi awal dan pengobatan untuk
infeksi yang ada.
c. Untuk mencegah infeksi herpes
simpleks pada bayi baru lahir, perempuan dianjurkan untuk menghindari kontak
tidak terlindungi dengan pasangan memiliki infeksi kelamin selama trimester
terakhir kehamilan
(Wikipedia,
2010).
DAFTAR PUSTAKA
Baim ( 2008 ). Definisi Kepala Keluarga. Diakses 13 Maret 2011.http://answers.yahoo.com
Corwin, Elizabeth j. ( 2001 ). Buku Saku Patofisiologi. EGC, Jakarta
Djuanda, Prof. DR. Adhi ( 2002 ). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
FKUI, Jakarta.
Hendra, AW ( 2008 ). Konsep Pengetahuan.
Diakses 05 Desember 2010. http://ajangberkarya.wordpress.com/2008/06/07/konsep-pengetahuan/.
Mahdiana, Ratna ( 2010 ). Mengenal,
Mencegah dan Mengobati Penularan Penyakit dari Infeksi. Citra Pusaka,
Yogyakarta.
Rahariyani, Hj. Loetfia Dwi (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien
Gangguan Sistem Integumen. EGC, Jakarta
Wikipedia (2009). Komplikasi Herpes Simpleks. Diakses tanggal 04 April
2011. http://www.wikipedia.com
(2010). Pencegahan Herpes Simpleks. Diakses tanggal 04 April 2011. http://www.wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar