Konsep Polusi Asap Kendaraan Bermotor


1.      Definisi Asap Polusi Kendaraan Bermotor

Asap Polusi Kendaraan Bermotor adalah masuknya bahan-bahan pencemar kedalam udara  yang dapat mengakibatkan rendahnya bahkan rusaknya fungsi udara. (Arifin, 2009 : 32).
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhana bahkan rusaknya fungsi udara. (Wikipedia, 2010).
2.      Kandungan Polusi Asap Kendaraan Bermotor
Kandungan asap kendaraan bermotor yang berbahaya pada manusia ada enam, yaitu :
a.       CO ( Carbon Monoxida )
Tidak berwarna,  tidak beraroma dan tidak mudah larut dalam air. Perbandingan berat terhadap udara (1 Atm  ͦ C) 0.967, didalam udara bila diberikan api akan terbakar dengan mengeluarkan asap biru dan menjadi CO2 (Carbon Dioxide). Berasal dari kendaraan bermotor 93%, power generator 7% terutama tempat sumbernya adalah pada kendaraan disaat idling. (Arifin, 2009 : 37).
Karbon Monoksida dibuat manusia karena pembakaran tidak sempurna bensin dalam mobil, pembakaran diperindustrian, pembangkit listrik, pemanas rumah, pembakaran di pertanian dan sebagainya (Sastrawijaya, 2009 : 200).
b.      HC (Hydro Carbon)
Merupakan ikatan kimia dari karbon (C) dan Hydrogen (H). Bentuk kimianya dibagi menjadi Parafine, Naftaline, Olefine dan Aromatic N2O karena tidak aktif, tidak menjadi persoalan.
Sumber penyebabnya diantaranya kendaraan bermotor 57%, penyulingan minyak dan generator power 43% sumber utamanya adalah gas buang dari kendaraan atau macam-macam alat pembakaran dan lain-lainnya. Seperti Refinering oil (Pengilangan minyak) karena pemakaian pelarut. (Arifin, 2009 : 38).
Senyawa ini hanya mengandung unsur hydrogen dan karbon. Semacam senyawa yang termasuk hidrokarbon. Hidrokarbon yang dihasilkan manusia hanya sebesar 15%, yang termasuk sumber hidrokarbon hasil manuisia adalah proses perindustrian, penguapan pelarut organik, dan pembakaran sampah (Sastrwijaya, 2009 : 206).
c.       NOx 
Terutama berbentuk NO, NO2, dan N2O, NOx merupakan zat gas yang tidak berwarna, tidak berbau, sukar larut dalam air, didalam udara Karena gesekan akan menjadi NO2, NO2 zat gas berwarna agak agak kemerahan dan sedikit berbau, mudah larut dalam air bereaksi dengan air menjadi asam Nitrit atau Nitrat. Sumber timbulnya adalah gas buang dari mobil, gas-gas yang timbul dari pabrik kimia serta gas las yang timbul dari bermacam-macam alat-alat pembakaran. Sumber penyebab berasal dari kendaraan bermotor 39%, pabrik, generator dan penyulingan minyak 61%. (Arifin, 2009 : 38).
Nitrogen oksida merupakan pencemar, sekitar 10% pencemar udara setiap tahun adalah nitrogen oksida. Ada delapan kemungkinan hasil reaksi bila nitrogen bereaksi dengan oksigen. Yang jumlahnya cukuop banyak hanya tiga yaitu N2O, NO dan NO2. Yang tersangkut dalam pencemaran udara hanya NO dan NO2 (Sastrawijaya, 2009 : 203).
d.      Partikulat
Berbentuk partikel debu yang sangat kecil (± 0.01µm) yang terbentuk dari senyawa-senyawa carbon dan bahankimia lain dalam proses pembakaran. Sumber penyebab diantaranya kendaraan bermotor (diesel) 50%, pabrik, generator pembangkit dan pemanas 50%. (Arifin, 2009 : 39)
c.       Sulfur Dioksida
Gas jernih tidak berwarna ini merupakan bagian dari pencemar udara, kadarnya sampai 18%. Gas ini baunya menyengat dan amat membahayakan manusia.
Kedalam daur ulang belerang termasuk SO2, H2S dan H2SO4. Asam ini dan garamnya merupakan aerosol, yakni suspensi cairan atau padatan dalam gas Sastrawijaya, 2009 : 196).
Pengaruh kadar SO2 yang melebihi batas yang diperbolehkan akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Gas SO2 dapat menyebabkan iritasi dan lebih dari 95% gas SO2 akan terhirup selama proses pernapasan.
Polutan ini sangat korosif terhadap metal, karena menyebabkan hujan asam. Sumber penyebab diantaranya kendaraan bermotor (diesel) 1%, pabrik, generator, pemanas 99%. (Arifin, 2009 : 39).
d.      Timah Hitam ( Pb )
Kandungan timah hitam (Pb) dalam debu diudara umumnya merupakan hasil pembakaran bahan bakar minyak yang mengandung Tetra Ethyl Lead (TEL) yang ditambahkan guna meningkatkan nilai oktan bahan bakar. Dari spesifikasi bahan bakar minyak yang diproduksi di Indonesia, bensin premium mengandung TEL maksimal 2,5 ml/gallon atau 0,7 gr Pb/lt. intoksikasi akibat Pb, diklasifikasikan pada keracunan khronik Pb dimana para penderita yang terpapar secara terus menerus menyebabkan Pb yang terhirup akan terakumulasi dalam tubuh  sampai suatu tingkat tertentu sehingga memberikan tanda-tanda keracunan. (Arifin, 2009 : 40).
1.      Akibat Polusi Asap Kendaraan Bermotor Terhadap Kesehatan
a.       CO (Carbon Monoxida)
Akibat yang ditimbulkan diantaranya adalah akan bercampur dengan Hemogloben yang terdapat dalam darah menjadi Carbon Oxyda Hemogloben (CO Hb). Dengan bertambahnya COHb, fungsi pengaliran oksigen dalam darah akan terhalang. Didalam bila terdapat COHb 5% (dalam udara CO 40 ppm) akan menimbulkan keracunan dalam darah. (Arifin, 2009 : 38).
Akibat lain yang dapat ditimbulkan CO dalam waktu setengah jam 1300 ppm dapat menyebabkan kematian. Menghisap gas yang keluar dari knalpot dari ruang garasi tertutup telah banyak menyebabkan kematian (Sastrawijaya, 2009 : 200).
b.      HC (Hydro Carbon)
Akibat yang ditimbulkan bila kepekatan HC-nya bertambah tinggi akan merusak sistim pernapasan manusia (tenggorokan) terutama yang beracun adalah benzene dan Tourene. Hidro Carbon aktif seperti susunan (Olefine dan sebagainya) akan menyebabkan Photo Chemical Smoke (smoke yang dimaksud di sini adalah suatu kumpulan gugusan antara CO, HC dan N2 yang bila terkena sinar matahari akan menimbulkan mata pedih). Dari jenis Aromatic ada juga yang menyebabkan timbulnya kanker. (Arifin, 2009 : 38).
c.       NO2
Akibat yang ditimbulkan NO2 akan membuat sakit (merangsang) hidung dan tenggorokkan. (konsentrasi 10-30 ppm) sebagai gabungan dan zat Nitrogen menyebabkan problem utama timbulnya Photo chemical smoke. (Arifin, 2009 : 39).
Akibat lain yang dapat ditimbulkan NO2 yaitu merusak tubuh manusia, NO yang bereaksi dengan oksigen membentu NO2, jika NO2 bertemu uap air di udara atau dalam tubuh manusia akan terbentuk segera HNO3 yang amat merusak tubuh. Karena itulah NO2 terasa pedih jika mengenai mata, hidung, saluran nafas, dan jantung. Konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan kematian (Sastrawijaya, 2009 : 204).
d.      Partikulat
Akibat yang ditimbulkan mengendap dalam sel lapisan  paru-paru sehingga kerjanya terganggu dan menimbulkan warna hitam dalam paru-paru. (Arifin, 2009 : 39).
e.       Sulfur Dioksida
Tabel 2 Pengaruh SO2 Terhadap Manusia
Konsentrasi (ppm)
Efek Terhadap Manusia
3-5
8-12
20
20
20
50-100
400-500
Bau
Iritasi saluran pernapasan
Iritasi pada mata
Batuk
Maksimum konsentrasi pernapasan yang lama
Maksimum pemaparan 30 menit
Berbahaya, pada waktu yang singkat

Selain itu akibat lain yang ditimbulkan diantaranya iritasi sistim membrane pernapasan dan peradangan saluran nafas, yang selanjutnya menyebabkan bronchitis. (Arifin, 2009 : 40).
SO2  dengan kadar 6 bpj juga dapat mengakibatkan kelumpuhan dan merusak organ pernapasa (Sastrawijaya, 2009 : 199).
f.       Timah Hitam atau Pb
Akibat yang ditimbulkan bau yang menggangu penciuman. Asap kotor mengganggu penglihatan. Keracunan Pb pada tingkat awal menyebabkan mudah marah, lesu, nafsu makan turun, lemah otot dan sembelit. Tingkat tinggi dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, lambung dan kehamilan tidak normal. (Arifin, 2009 : 41).
Akibat lain yang dapat ditimbulkan oleh Pb yaitu dapat mempengaruhi system saraf pusat. Ciri-ciri keracunan Pb ialah pusing, kehilangan selera, sakit kepala, anemi, sukar tidur, lemah dan keguguran. Bahaya paling besar ialah terhadap sel darah merah. Pb dapat mengyubah ukuran dan bentuk sel darah merah ini (Sastrawijaya, 2009 : 209).
Ada kolerasi antara jumlah antara debu timbale dengan penyakit jantung. Keracunan Pb yang akut adalah pingsan dan mati. Timbale merupakan racun  yang bersifat kumulatif (Sastrawijaya, 2009 : 210).
Pb juga dapat mempengaruhi beberapa system dalam tubuh seperti system hemopoietik, system saraf pusat dan tepi, system ginjal, system gastro-intestinal, system kardiovaskuler, system reproduksi dan system endokrin Darmono, 2008 : 140).

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Asap Kendaraan dapat menyebabkan darah mengental.  di akses Pada 13 Januari 2011 http://www.jantungku.com.
Arifin, Zainal. Pengendalian Polusi Kendaraan. Yogyakarta: Afabeta, 2009.
Darmono, Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Bogor: UI-press, 2008.
Deswita, 2006. di akses pada tanggal 15 februari 2011.http://bunadarma.ac.id./library /articles/graduate/pshycologi/2007/artikel,
Hidayat, Alimul Aziz. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika, 2009.
Machfoedz, Ircham. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Fitramaya , 2009
Marsyy, Sumber dan Dampak Zat Pencemar di Amerika Serikat. Di akses pada tanggal 22 desember 2010.http://radmarssy.wordpress.com, 2007.
Meliono, Irmayanti. Pengetahuan. akses pada tanggal 7 januari 2011  http://id.wikipedia.org/wiki/pengetahuan, 2007.
Morgan, Sally. Polusi. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.
Prihandoko, 2008, Dampak polusi asap kendaraan bermotor di akses pada tanggal 5 februari 2011, http://radmarssy.wordpress.com.
Satrawijaya, A. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Wikipedia, 2010 Pencemaran Udara. diakses 12 januari 2011 http://id.wikipedia.org /wiki/Pencemaran_udara.

1 komentar:

Anto mengatakan...

Bagus sekali materinya. lengkap dan sesuai judul.
benar - benar dibahas secara detail.
saran saya mungkin bisa ditambahkan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi anda.

keep posting and bloging ^^d