A.
Latar belakang
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa
lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa dispepsia / indigesti
berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa , sedangkan hasil
foto memperlihattkan iregularitas mukosa.
Kita ketahui remaja saat ini takut makan
karena mereka takut gemuk. Mereka tidak mengetahui bahwa saat lambung mereka
kosong karena tidak makan , lambung tetap bekerja dan jika lambung kita kosong
maka lam:bung akan mengikis bagian pinggir dari lambung. Hal yang demikan akan
menyebabkan lambung radang dan terasa nyeri.
Maka dari itu saya menganggap perlu
melakukan penyuluhan tentang GASTRITIS pada siswa / siswi SMA N I RENGAT BARAT.
B.
Tujuan
1. Tujuan
umum
Setelah
mengikuti penyuluhan diharapkan dapat menambah pengetahuan kesehatan siswa /
siswi tentang penyakit gastritis.
2. Tujuan
khusus
Setelah
penyuluhan kesehatan tentang gastritis diharapkan siswa / siswi mampu :
-
Mengetahui pengertian
gastritis
-
Mengetahui penyebab
gastritis
-
Mengetahui tanda
gastritis
-
Mengetahui koplikasi
gastritis
-
Mengetahui pengobatan
gastritis
C.
Pelaksanaan kegiatan
1. Topik
kegiatan
Penyuluhan tentang gastritis
2. Sasaran
Seluruh siswa / siswi SMA N I RENGAT BARAT
3. Metode
Penjelasan dan tanya jawab
4. Media
Lembar balik ( filt chart)
5. Tempat
Aula SMA NI RENGAT BARAT
6. Waktu
a. Hari
/ tanggal : Selasa, 01 Februari
2011
b. Jam : 10.30 wib
7. Pengorganisasian
Penanggung jawab :
Pembawa acara :
Presenter : Ardianto
Observer :
Uraian tugas :
1. Penanggung jawab
Mengkoordinasikan persiapan dan
pelaksanaan kegiatan.
2. Pembawa
acara
Membawa acara
Memperkenalkan pelaksanaan kegiatan
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Membuat kontak waktu
3. Presentasi
Memberikan penyuluhan kepada warga
Menjawab pertanyaan dari Bapak-bapak
4. Observerr
Mengamati pelaksanaan kegiatan
penyuluhan dari awal sampai akhir
Membuat laporan hasil penyuluhan yang
dilaksanakan
8. Setting
kegiatan
M P
SS SS SS SS
SS SS SS SS
O
Keterangan :
M : Moderator
P
:Presenter
SS: Siswa / Siswi
O : Observer
NO
|
KEGIATAN MAHASISWA
|
KEGIATAN PESERTA
|
WAKTU
|
1.
2.
3.
|
Pembukaan
Memberi salam
Menjelaskan kontak waktu dan tujuan pertemuan
Menanyakan permasalahan yang dirasakan saat ini
Mendiskusikan masalah ( jika ada)
Pelaksanaan
Mengkaji pengetahuan siswa / siswi tentang
pengertian gastritis
Menjelaskan tentang gastritis
Memotivasi peserta untuk mengulangi kegiatan
mahasiswa
Menjelaskan faktor-faktor penyebab gastritis
Menjelaskan tanda – tanda gastritis
Menjelaskan komplikasi dari gastritis
Memberikan kesempatan untuk bertanya
Menjawab pertanyaan jika ada
Penutup
Menyimpulkan permasalahan bersama peserta
Memberi salam
|
Menjawab salam
Mendengarkan dan memperhatikan
Mengungkapkan masalah (jika ada)
Mengungkapkan pendapat
Mendengarkan dan memperhatikan
Mengulangi kembali kegiatan mahasiswa
Mendengarkan dan memperhatikan
Mendengarkan dan memperhatikan
Mendengarkan dan memperhatikan
Memberikan pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Memperhatikan
Menjawab salam
|
5 menit
20 menit
5 menit
|
Kriteria
hasil
1. Evaluasi
struktur
-
Lebih dari 75% undangan
hadir
-
Alat dan media sesuai
dengan perencenaan
-
Peran dan fungsi
masing-masing sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi
proses
-
Penatalaksanaan
kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
-
Peserta penyuluhan
tidak meninggalkan tempat saat kegiatan
berlangsung
-
Peserta berperan aktif
selama jalannya diskusi engan mengajukan pertanyaan
3. Evaluasi
hasil
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan
60% peserta mampu
-
Menyebutkan pengertian
gastritis
-
Menyebutkan penyebab
gastritis
-
Menyebutkan komplikasi
gastritis
-
Menyebutkan tanda-tanda
gastritis
-
Menyerbutkan cara
perawatan gastritis
MATERI
GASTRITIS
Konsep Dasar
A. Defenisi
Gastritis
adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa
dispepsia/indigesti berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritama mukosa,
sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas mukosa.
B. Etiologi
Penyebab penyakit ini :
-
Obat-obatan
-
Alkohol
-
Gangguan mikrosirkulasi
mukosa lambung, trauma, luka bakar, sepsis
C. Patofisiologi
Terdapat
gangguan keseimbangan faktor agresif dan faktor defensif yang berperan dalam
menimbulkan lesi pada mukosa lambung.
D. Manifestasi
Klinis
Sindrom dispepsia
berupa nyeri epigastrium, mual,kembung,muntah merupakan salah satu keluhan yang
sering muncul. Ditemukan pula pendarahan saluran cerna hematemesis dan melena.
Kemudian disusun dengfan tanda-tanda anemia pasca pendarahan. Biasanya, jika dilakukan
anamnesis lebih dalam terdapat riwayat penggunaan obat-obatan atau bahan kimia
itu.
E. Diagnosis
Tiga
cara menegakkan diagnosis yaitu gambaran klinis, gambaran lesi mukosa akut
dimukosa lambung berupa erosi/ulkus dangkal dengan tepimata pada endoskopi, dan
gambaran radiologi. Dengan kontras tunggal sukar untuk melihat lesi
permukaanyang superfisial. Karena itu sebaiknya digunakan kontras ganda. Secara
umum peranan endoskopi saluran cerna bagian atas lebih sensitif dan spesifik
untuk diagnosis kelainan akut lambung.
F. Komplikasi
Pendarahan
saluran cerna bagian atas berupa hematemesis dan melena , dapat berakhir
sebagai syok hemoragik. Khusus untuk perdarahan saluran cerna bagian atas ,
perlu dibedakan dengan tukak peptik. Gambaran klinik yang diperhatikan hampir
sama. Namun pada tukak peptik penyebab utamanya adalah infeksi helicobacter
pylori , sebesar 100% pada tukak duedonum dan 60 – 90% pada tukak lambung.
Diagnosis pasti ditegakkan dengan endoskopi.
G. Penatalaksanaan
Faktor
utamanya adalah dengan menghilangkan etiologinya. Diet lambung , dengan porsi
kecil dan sering. Obat – obat ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung ,
berupa antagonis reseptor H2 , inhibitor pompa proton , antikolinergik , dan
antasida. Juga ditujukan sebagai sitoprotektor , berupa sukrolfat , dan
prostaglandin.
H. Pemeriksaan
penunjang
-
Gartrocoscopi
-
Endoscopy
-
Pemeriksaan patologi
I. Laboratorium
-
PH rendah dan
elektronik
-
Kreatin
-
Pemeriksaan garam
lambung
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa
lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa dispepsia / indigesti
berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa , sedangkan hasil
foto memperlihattkan iregularitas mukosa.
Kita ketahui remaja saat ini takut makan
karena mereka takut gemuk. Mereka tidak mengetahui bahwa saat lambung mereka
kosong karena tidak makan , lambung tetap bekerja dan jika lambung kita kosong
maka lam:bung akan mengikis bagian pinggir dari lambung. Hal yang demikan akan
menyebabkan lambung radang dan terasa nyeri.
Maka dari itu saya menganggap perlu
melakukan penyuluhan tentang GASTRITIS pada siswa / siswi SMA N I rengat Barat.
B. Tujuan
1. Tujuan
umum
Setelah
mengikuti penyuluhan diharapkan dapat menambah pengetahuan kesehatan siswa /
siswi tentang penyakit gastritis.
2. Tujuan
khusus
Setelah
penyuluhan kesehatan tentang gastritis diharapkan siswa / siswi mampu :
-
Mengetahui pengertian
gastritis
-
Mengetahui penyebab
gastritis
-
Mengetahui tanda
gastritis
-
Mengetahui koplikasi
gastritis
-
Mengetahui pengobatan
gastritis
C.
Manfaat penulisan
1.
Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan dan
mengetahui konsep dasar tentang Gastritis
2.Bagi pendidikan
Dapat
dijadikan bahan masukan bagi pihak pendidik khususnya akademi kesehatan dinas kesehatan
provinsi riau
3.Bagi pembaca / sasaran
Dapat menjadi masukan dan menambah
pengetahuan mereka tentang konsep dasar Gastritis
D.
Ruang Lingkup
Dalam
penulisan makalah ini permasalahan yang dibahas adalah tentang Gastritis
BAB
II
PEMBAHASAN
GASTRITIS
1.
Konsep Dasar
A.
Defenisi
Gastritis
adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa
dispepsia/indigesti berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritama mukosa,
sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas mukosa.
B.
Etiologi
Penyebab penyakit ini :
-
Obat-obatan
-
Alkohol
-
Gangguan mikrosirkulasi
mukosa lambung, trauma, luka bakar, sepsis
C.
Patofisiologi
Terdapat
gangguan keseimbangan faktor agresif dan faktor defensif yang berperan dalam
menimbulkan lesi pada mukosa lambung.
D.
Manifestasi Klinis
Sindrom
dispepsia berupa nyeri epigastrium, mual,kembung,muntah merupakan salah satu
keluhan yang sering muncul. Ditemukan pula pendarahan saluran cerna hematemesis
dan melena. Kemudian disusun dengfan tanda-tanda anemia pasca pendarahan.
Biasanya, jika dilakukan anamnesis lebih dalam terdapat riwayat penggunaan
obat-obatan atau bahan kimia itu.
E.
Diagnosis
Tiga
cara menegakkan diagnosis yaitu gambaran klinis, gambaran lesi mukosa akut
dimukosa lambung berupa erosi/ulkus dangkal dengan tepimata pada endoskopi, dan
gambaran radiologi. Dengan kontras tunggal sukar untuk melihat lesi
permukaanyang superfisial. Karena itu sebaiknya digunakan kontras ganda. Secara
umum peranan endoskopi saluran cerna bagian atas lebih sensitif dan spesifik untuk
diagnosis kelainan akut lambung.
F.
Komplikasi
Pendarahan
saluran cerna bagian atas berupa hematemesis dan melena , dapat berakhir
sebagai syok hemoragik. Khusus untuk perdarahan saluran cerna bagian atas ,
perlu dibedakan dengan tukak peptik. Gambaran klinik yang diperhatikan hampir
sama. Namun pada tukak peptik penyebab utamanya adalah infeksi helicobacter
pylori , sebesar 100% pada tukak duedonum dan 60 – 90% pada tukak lambung.
Diagnosis pasti ditegakkan dengan endoskopi.
G.
Penatalaksanaan
Faktor
utamanya adalah dengan menghilangkan etiologinya. Diet lambung , dengan porsi
kecil dan sering. Obat – obat ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung ,
berupa antagonis reseptor H2 , inhibitor pompa proton , antikolinergik , dan
antasida. Juga ditujukan sebagai sitoprotektor , berupa sukrolfat , dan
prostaglandin.
H.
Pemeriksaan penunjang
-
Gartrocoscopi
-
Endoscopy
-
Pemeriksaan patologi
I.
Laboratorium
-
PH rendah dan
elektronik
-
Kreatin
-
Pemeriksaan garam
lambung
2.
Asuhan Keperawatan
1) Pengkajian
a. Aktivitas
/ Istirahat
Gejala : Kelemahan / kelelahan
Tanda : Takikardia
b. Eliminasi
Gejala : Perubahan pola defekasi
Tanda : Nyeri tekan abdomen distensi
c. Makanan
/ cairan
Gejala : Anoreksia , mual , muntah ,
nyeri ulu hati
Tanda : Membran mukosa kering
d. Nyeri
/ kenyamanan
Gejala : Nyeri , rasa tidak nyaman
Tanda : Wajah meringis , pucat ,
berkeringat
e. Keamanan
Gejala : Alergi terhadap obat
Tanda : Peningkatan suhu
2) Diagnosa
yang mungkin muncul
a. Perubahan
rasa nyaman nyeri b . d iritasi mukosa lambung
b. Perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b . d anoreksia
c. Gangguan
eliminasi BAB b . d konstipasi
3) Intetvensi
dan Rasional
a. Diagnosa
1
Intervensi : Kaji tanda – tanda vital
Rasional : Memudahkan dalam melanjutkan tindakan
Intervensi : Kaji skala nyeri
Rasional : Mengetahui tingkat nyeri yang diderita
pasien
Intervensi : Beri posisi powler
Rasional : Memberikan kenyamanan pada pasien
b. Diagnosa
2
Intervensi : Anjurkan pasien makan
sedikit tapi sering
Rasional : Makanan banyak dapat merangsang mual
Intervensi : Anjurkan pasien untuk
menggosok gigi sebelum makan
Rasional : Mulut yang bersih dapat meningkatkan nafsu
makan
Intervensi : Kurangi makanan yang
merangsang
Rasional : Mencegah iritasi lambung
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gastritis
adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa
dispepsia/indigesti berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritama mukosa,
sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas mukosa.
Penyebab penyakit ini :
§ Obat-obatan
§ Alkohol
§ Gangguan
mikrosirkulasi mukosa lambung, trauma, luka bakar, sepsis
B. Saran
1.
instansi pendidikan
Diharapkan pada pihak pendidikan
agar dapat menyediakan buku-buku tentang Gastritis sehingga dapat mempermudah
penulisan makalah selanjutnya.
2. bagi pembaca
Diharapkan bagi pembaca setelah
membaca makalah ini dapat mengetahui tentang konsewp dasar Gastritis
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes
Marilynn E ,Rencana Asuhan Keperawatan ,EGC, Jakarta , 2000
Lynda
Juall Carpenito, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan , edisi 2 , EGC,
Jakarta ,1999.
Mansjoer
dkk , Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 3 , FK UI , Jakarta 1999.
Price,Sylvia
Anderson , Patofisologi : Konsep Klinis Proses – Proses penyakit , alih bahasa
Peter Anugrah, edisi 4 , Jakarta , EGC, 1999.
Tucker
dkk, Standart Perawatan Pasien , EGC, Jakarta , 1998.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar