Pendahuluan
Angka Kematian Bayi mencapai 35/1000 kelahiran
hidup. Angka ini masih jauh dari target Milenium Developmen Goals (MDGs) pada
tahun 2015 yaitu sekitar 102/100.000 kelahiran hidup untuk angka kematian ibu dan
23/1000 untuk angka kematian bayi (Wicaksono, 2010).
Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu menyatakan Angka Kematian Ibu tahun
2009 mencapai 15/8863 Kelahiran Hidup, dan pada tahun 2010 Angka Kematian Ibu
menjadi 18/6628 kelahiran hidup. Dari data di atas menunjukkan adanya
peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indragiri Hulu. Data ini diperoleh dari laporan PWS-KIA di seluruh Puskesmas
dan Rumah Sakit yang ada di Indragiri Hulu, dan di Puskesmas Kilan terdapat
kematian ibu 5/464 kelahiran hidup
dan angka kematian bayi 8/464 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan INHU, 2010).
Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan salah satu upaya percepatan penurunan
Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir melalui peningkatan akses dan mutu
pelayanan antenatal (pemeriksaan kehamilan), pertolongan persalinan, pencegahan
komplikasi dan keluarga berencana (Pandegelangkab, 2010).
Bidan sangat berperan dalam keberhasilan
suatu program pemerintah dalam rangka meningkatkan pembangunan kesehata. Peran
bidan dalam P4K adalah pemetaan wilayah, amanat persalinan dengan stiker,
kantong persalinan dan tertib administrasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keaktifan bidan dalam pelaksanaan P4K.
Metode
Desain penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode diskriptif. Dengan demikian pada penelitian ini
peneliti ingin mendapatkan gambaran peran bidan dalam pelaksanaan kegiatan
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi di Puskesmas Kilan
kecamatan Batang Cenaku kabupaten Indragiri Hulu (Noto Admodjo, S, 2002). Populasi
pada penelitian ini adalah semua bidan yang ada di Puskesmas Kilan kecamatan
Batang Cenaku kabupaten Indragiri Hulu yang bejumlah 32 orang ( Noto Admodjo, 2002).
Sampel dalam penelitian ini diambil dari seluruh populasi yang berjumlah 32
orang bidan, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling (Notoadmodjo,
2002). Analisa data dilakukan untuk melihat frekuensi dan dijadikan sebagai
tolak ukur untuk pembahasan dan kesimpulan. Dalam penelitian ini membagi
pengetahuan bidan tentang program perencanaan Persalinan dan Pencegahan
komplikasi dalam dua golongan yaitu berperan aktif dan tidak berperan aktif.
Sub variable penelitian ini adalah: Peran bidan dalam pelaksanaan kegiatan
pemetaan wilayah, Peran bidan dalam pelaksanaan kegiatan amanat persalinan
dengan stiker, Peran bidan dalam pelaksanaan kegiatan kantong persalinan dan
Peran bidan dalampelaksanaan kegiatan tertib administrasi.
Hasil
Peran bidan dalam pelaksanaan kegiatan
pemetaan wilayah diPuskesmas Kilan Aktif 5 (15,62%),
TidakAktif 27 (84,38%), Jumlah 32
(100%) Peran bidan dalam pelaksanaan kegiatan amanat persalinan dengan stiker Peran
bidan Aktif 6 (18,75%), Tidak Aktif 26(
81,25%), Jumlah 32 (100%) Peran bidan
dalam pelaksanaan kegiatan kantong persalinan di Puskesmas Kilan Peran bidan Aktif 10 (31,25%). Tidak aktif 22 (68,75%) Jumlah 32 (100%). Peran bidan dalam
pelaksanaan kegiatan tertib administrasi di Puskesmas Kilan Peran bidan. Aktif
16 (50%). Tidak aktif 16( 50%). Jumlah 32 (100%)
Pembahasan
Penelitian
ini didapatkan bahwa bidan tidak berperan secara aktif dalam pelaksanaan
kegiatan pemetaan wilayah di Puskesmas Kilan Kecamatan Batang Cenaku, dimana
mayoritas bidan (84,38%) tidak mengetahui secara baik tentang luas wilayah dan
jumlah penduduk di wilayah kerjanya, sasaran ibu hamil, ibu bersalin dan bayi
dan alamat mereka. Pengetahuan bidan dipengaruhi
oleh kurangnya bidan dalam melakukan pendekatan individu kepada ibu hamil dan
ibu bersalin dan pendekatan komunitas desa, sehingga jalinan
interaksi dan komunikasi antara bidan masyarakat kurang optimal. Notoatmodjo
(2003) menyatakan bahwa pengetahuan
merupakan faktor yang
sangat penting dalam pembentukan perilaku. Pengetahuan ini salah satunya
diperoleh dari pendidikan baik pendidikan formal maupun informal sehingga dari
pengetahuan tersebut akan menimbulkan seseorang berperan serta dalam
kehidupannya
Peran bidan dalam pelaksanaan kegiatan
amanat persalinan dengan stiker Mayoritas bidan yaitu sebanyak 81,25% dinilai
tidak mempunyai peran aktif dalam pelaksanaan kegiatan amanat persalinan dengan
stiker di Puskesmas Kilan kecamatan Batang Cenaku Dari hasil penelitian kali
ini didapatkan fakta bahwa tingkat keaktifan bidan untuk berperan dalam
pelaksanaan kegiatan amanat persalinan dengan stiker diPuskesmas Kilan
Kecamatan Batang Cenaku masih sangat kurang. Hasil penelitian didapatkan bahwa masih ada sebagian bidan yang tidak
berperan aktif dalam kegiatan tertib administrasi pada Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi di Puskesmas Kilan Kecamatan Batang Cenaku.
Depkes RI 2008 menyatakan bahwa bidan itu sangat berperan dalam P4K.
Hasil
dari penelitian ini didapatkan bahwa tingkat keaktifan bidan untuk berperan
dalam pelaksanaan kegiatan amanat persalinan dengan stiker di Puskesmas Kilan
Kecamatan Batang Cenaku masih sangat kurang.
Hasil
penelitian diatas didapatkan bahwa bidan tidak berperan aktif dalam pelaksanaan
kegiatan kantong persalinan di Puskesmas Kilan,
hal ini disebabkan karena masih
ada bidan yang tidak membuat kantong persalinan, dan kurang aktifnya bidan
dalam pengisian kantong persalinan di wilayah kerjanya.. Bidan sebagai
advocator juga dapat membantu ibu hamil di wilayah kerjanya untuk dapat
menghitung usia kemalian mereka secara
mandiri.
Kesimpulan
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan tentang peran
bidan dalam pelaksanaan Kegiatan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) di Puskesmas Kilan Kecamatan Batang Cenaku
Kabupaten Indragiri Hulu didapatkan hasil bidan tidak berperan aktif dalam
pelaksanaan program ini. Untuk itu diupayakan adanya pelatihan tentang P4K di wilayah kerja
puskesmas Kilan dan Penulis berharap
dilakukan penelitian lanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S.
(2006). Prosedur penelitian suatu
pendekatan praktek. Edisi Revisi VI. Jakarta Rineka Cipta
BKKBN.
(2009). Tingkat kematian ibu melahirkan
masih tinggi. http://www.metroriau.com/read/kesehatan.html diakses tanggal 20-10-2010
Candra.
(2009). Program stikerisasi vs
penurunan KIA. http://www.Waspadamedan.com. diakses tgl. 20-10-2010
Depkes
RI. (2008). Pedoman praktis P4K dengan
stiker. Jakarta
Dinas
kesehatan provinsi Riau. (2008). Profil
Kesehatan 2007. http://Dinaskeseahatanriau.com. Diakses
tanggal 10-10-2010
Dinas
kesehatan Indragiri Hulu. Profil
Kesehatan Inhu 2010. Rengat.
Dinas
kesehatan Banyuwangi. (2009). Kegiatan
P4K. Banyuwangi
Fadillah.
(2007). Program P4K bisa selamatkan
15.000 ibu hamil. http://www.suarakaryaonline.com. Diakses
tanggal 10-10-2010
Indrawan
Ws. (2010). Kamus lengkap Bahasa
Indonesia. Penerbit “Lintas Media” Jombang
Kasmara. Dwi P (2000). Studi Komparasi Karakteristik Kader dalam
pelaksanaan P4K di RW V dan RW III Jemurwonosari di Wilayah Kerja Puskesmas
Jemursari Kota Surabaya. FKM Unair. Jakarta
KemenkesRI
No.369/Menkes/SK/III/2008. Standar
profesi bidan
Lusi.
(2009). Pertemuan dan monitoring program
P4K.http://www.surabaya-health-org/e-team.com diakses tanggal 20-10-2010
Mustika,
Sofyan. (2004). Bidan menyongsong masa
depan. DP.IBI.Jakarta
Notoadmodjo
S. (2002). Metode penelitian kesehatan.
Edisi Revisi Jakarta Rineka Cipta
________
(2005) Metode penelitian kesehatan.
Jakarta Rineka Cipta
Syahputra. Elang. (2009) Gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pelaksanaan program persiapan persalinan dan pencegahan komplikasi di Puskesmas
Piyungan Bantul Tahun 2009. FKM Undip. Semarang
Dewi
& Sunarsih. (2010). Asuhan kehamilan
untuk kebidanan. Penerbit Salemba Medika
WHO.
AKI. http//www.fajar/indekxphp.co.id. diakses tanggal 06-10-2010
Wicaksono.
(2010). Upaya pencapaian MDGs melalui
program direktorat kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak. EGC. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar