Berilah
tanda (V) pada kolom TB, bila kegiatan
tidak berlaku dalam asuhan yang diamati
KEGIATAN |
ASUHAN YANG DIKAJI
|
CATATAN |
||
1
|
2
|
3
|
||
|
YA
|
TIDAK
|
TIDAK
BERLAKU (TB)
|
|
I.
Pengkajian
:
Menjelaskan
bahwa ada beberapa pertanyaan yang
akan diajukan untuk melihat apakah alat kontrasepsi yang dipilih sesuai bagi
klien tsb
A. Melakukan Anamnesa
1.
Riwayat kesehatan
ibu ;
2.
Riwayat reproduksi
3.
Riwayat sosial
– ekonomi
B.
Melakukan
pemeriksaan kondisi ibu ;
Bidan
menjelaskan alasan dan semua prosedur yang akan dilakukan
Membantu
mengatur posisi ibu sesuai dengan kebutuhan
Memeriksa apakah klien memiliki
kondisi kesehatan yang dapat menjadi masalah untuk metoda kontrasepsi yang
akan digunakan.
II.
Merumuskan Diagnosa dan atau masalah kebidanan
III. Perencanaan
·
Pendidikan kesehatan (KIE) dan Konseling
·
Memberikan/ memasang alat kontrasepsi sesuai kondisi
dan pilihan klien
IV. Pelaksanaan (dilakukan
sesuai dengan kebutuhan ibu) :
A.
KIE dan
Konseling
1. Memberikan penjelasan
tentang kondisi yang berisiko pada pilihannya (pil/ suntikan/ AKDR/ implant) sesuai
kebutuhan.
2. Bila kondisinya sehat, tanyakan tentang menyusui,
kebiasaan merokok dan ada / tidaknya perdarahan pervaginam.
3. Bila ditemukan salah satu kondisi risiko,
menjelaskan bahwa kontrasepsi tersebut tidak sesuai. Kemudian membantu klien
untuk memilih metode lainnya.
4. Dengan alat bantu visual/ alat peraga, secara
singkat menjelaskan karakteristik penting dari metode pil/ suntik/ AKDR/
implant dengan menekankan pada hal- hal berikut: Jenis, efektifitas, cara
kerja, cara minum/ cara penggunaan, efek samping dan komplikasi.
5.
Bila klien memilih kontrasepsi AKDR, memeriksaan kondisi
kesehatan/ risiko untuk dilaksanakan pemasangan
6.
Menjelaskan bahwa kesuburan akan segera pulih setelah
dilepas, AKDR dapat dilepas sewaktu-waktu atas permintaan klien.
B.
Melaksanakan
Pemasangan AKDR
1.
Mencuci tangan
2.
Memakai sarung tangan steril/ DTT untuk pemeriksaan
3.
Menata peralatan dan Alat kontrasepsi pada nampan
steril/ DTT
4.
Melakukan pemeriksaan dengan spekulum
5.
Mengambil spesimen serviks dan vagina bila ada indikasi
6.
Mengeluarkan spekulum dan meletakan dalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit,
7.
Melakukan pemeriksaan bimanual
8.
Melepas sarung tangan, setelah direndam dalam lar. Klorin 0,5% dan
meletakannya pada wadah anti bocor
9.
Mencuci tangan.
10.
Memasukkan lengan Copper T 380° (yang masih dalam
keadaan steril ke dalam tabungnya dengan menggunakan teknik “tanpa sentuh”)
11.
Memakai sarung tangan steril/ DTT pada kedua tangan
12.
Memasang spekulum
13.
Membersihkan serviks dan vagina dengan mengusapkan
larutan antiseptik 2 kali,
14.
Menjepit serviks dengan tenakulum secara lembut
15.
Memasukan sonde uterus dengan tehnik ”tanpa sentuh”
16.
Mengatur batas kedalaman sesuai dengan ukuran uterus
dengan AKDR masih dalam kemasan sterilnya, kemudian buka seluruh kemasannya.
17.
Pastikan lengan (AKDR) telah terlipat dan pembatas
kedalaman terletak sejajar dengan kartu alasnya.
18.
Lepaskan tabung inserter yang terisi tanpa menyentuh
apapun yang tidak steril
19.
Masukan Cooper T 380A dengan menggunakan teknik “tarik/
withdrawal”
20.
Memotong benang AKDR hingga 3-4 cm panjangnya
21.
Menarik tabung
inserter
22.
Perlahan melepaskan tenakulum serta speculum dan
meletakkannya ke dalam larutan klorin 0.5% untuk dekontaminasi
C.
Bila klien memilih kontrasepsi implant, melakukan
pemasangan implant:
1.
Menjelaskan prosedur/ tindakan yang akan dilakukan pada
klien
2.
Meminta klien mencuci dan membilas lengannya
3.
Membantu klien berbaring diatas meja periksa
4.
Mengatur posisi lengan yang sudah bersih, dan meletakan
kain kering dibawah lengannya
5.
Menentukan tempat insersi
6.
Dengan menggunakan pola, menandai posisi pemasangan
kapsul. ( kalau menggunakan pola Norplant untuk pemakaian Jadena atau
Indoplant, harus menambahkan 2 mm pada panjang 2 lobang yang sudah ada pada
pola Norplant)
7.
Memastikan peralatan steril /DTT telah tersedia
8.
Membuka pembungkus peralatan steril atau DTT tanpa
menyentuhnya
9.
Menaruh kapsul dalam mangkuk steril atau DTT
10.
Mencuci tangan
11.
Memakai sarung tangan steril/DTT untuk pemeriksaan
12.
Mengatur peralatan dan bahan pada tempat steril /DTT
13.
Mengusapkan larutan antiseptik dengan gerakan berputar
pada tempat insersi, kemudian mendiamkannya hingga kering
14.
memberitahu klien bahwa akan menyuntikan anestesi lokal
15.
Memberikan anestesi lokal (1% tanpa epinephrine) tepat
dibawah kulit pada lokasi pemasangan
16.
menarik jarum dan menempatkan alat suntik pada tempat
yang aman untuk mencegah luka tusuk
17.
Menekan –nekan kulit dengan kasa steril untuk membantu
menyebarkan anestesi
18.
Memeriksa efek anestesi sebelum melakukan pemasangan
19.
Membuat sayatan dangkal sedalam 2mm dengan pisau bedah
tepat sampai dibawah kulit ( dapat langsung menusukkan trokar subdermal)
20.
Sambil mengangkat kulit, mendorong trokar kedalam
sampai tanda batas (1) dekat pangkal trokar
21.
Menarik pendorong (plunger) keluar dan memasukan kapsul
ke dalam trokar
22.
memasang kembali pendorong dan mendorong hingga terasa
ada hambatan
23.
Menahan pendorong dengan satu tangan dan menggeser
trokar keluar dari insisi hingga menyentuh pegangan pendorong
24.
Menarik trokar dan pendorong bersamaan hingga tanda
pembatas (2) dekat ujung trokar (tidak sampai trokar keluar dari kulit)
25.
menjauhkan ujung
trokar dari kapsul dan menahan kapsul agar tidak berada pada jalur trokar
26.
Mengarahkan trokar sekitar 15 ° dan memasukkan trokar dengan pendorongnya
sampai dengan teknik yang sama
27.
Meraba semua kapsul untuk memastikan bahwa kapsul
diinsersi dalam bentuk kipas
28.
Meraba tempat insisi untuk memastikan bahwa kapsul
berada pada jarak 5mm dari tempat insisi
29.
Mengeluarkan trokar hanya setelah menginsersi kapsul
terakhir
30.
Menekan tempat insisi
dengan kasa untuk menghentikan perdarahan
31.
Mengangkat doek berlubang yang telah digunakan
32.
Mengusapkan
alcohol pada lengan klien
33.
Merapatkan tepi sayatan dan menutup dengan Bandaid atau
perban steril
34.
Membalut dengan perban untuk menekan tempat insisi
D. Paska pemberian/pemasangan
alat kontrasepsi
1.
Menganjurkan
klien untuk segera datang jika ada keluhan / tanda –tanda komplikasi
2.
Membahas kunjungan ulang
3.
Meyakinkan klien apabila metode yang dipakai tidak
sesuai, dapat dihentikan setiap saat
4.
Mengucapkan salam perpisahan dengan sopan
5.
Meletakan semua peralatan kedalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit
6.
Mendekontaminasi jarum dan alat suntik dengan membilas
3 kali dengan larutan klorin 0,5%
7.
Membuang jarum dan alat suntik de dalam wadah tidak
tembus tanpa melepas, menutup, atau mematahkan jarum tersebut
8.
Membuang sampah ke dalam tempat anti bocor
9.
Melepaskan sarung tangan setelah direndam dalam larutan
klorin dan meletakannya pada tempat anti bocor
10.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
V. Evaluasi
1.
Penilaian dilakukan pada setiap tindakan
2.
Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan
kepada klien/keluarga
3.
Jadwal kunjungan ulang
VI. Pencatatan
asuhan kebidanan
a. Mencatat
seluruh hasil pemeriksaan diagnosa/masalah dan kegiatan asuhan sesuai dengan
standar yang berlaku (SOAP) dalam status klien
b.
Mencatat hasil pelayanan dalam buku pelayanan KB/Rekam
Medis/Buku KIA/ Kartu Pasien
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar