1.
Pengertian
Sindrom
syok adalah tingkat infeksi virus dengue yang terparah, di mana pasien akan
mengalami sebagian besar atau seluruh gejala yang terjadi pada penderita demam
berdarah klasik dan demam berdarah dengue disertai dengan kebocoran cairan di
luar pembuluh darah, pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah
sangat rendah), biasanya setelah 2-7 hari demam. Wikipedia, 2010
2.
Penyebab
Penyebab
terjadinya DSS :
-
Perembesan plasma
(>30%).
-
Hipovolemik (Keadaan
dimana tubuh kekurangan cairan dan elektrolit akibat pendarahan).
-
Tidak adekuatnya cairan
yang diberikan saat penanganan DBD.
3.
Tanda
dan Gejala
-
Denyut nadi cepat tapi
teraba lemah.
-
Tekanan darah menurun.
-
Kulit dingin dan
sembab.
-
Peningkatan kadar
hematokrit > 20%.
-
Penurunan jumlah
trombosit (< 100.000/mm³).
-
Hati bisa diraba.
-
Akral dingin.
-
Suhu tubuh menurun.
-
Leukopeni (<
5000/mm³).
-
Keringat banyak.
-
Pasien tampak gelisah.
4.
Komplikasi
·
Komplikasi
yang akan ditimbulkan DSS diantaranya :
-
Ensefalopati dengue
Yaitu
: Komplikasi syok yang berkepanjangan dengan pendarahan dan gangguan metabolik,
seperti ; hipoksemia, hiponatremia.
-
Kelainan Ginjal
Gagal
ginjal akut pada umumnya terjadi pada fase terminal sebagai akibat dari syok
yang tidak teratasi dengan baik.
-
Edema Paru
Edema
paru adalah komplikasi yang mungkin terjadi sebagai akibat pemberian cairan
yang berlebihan.
5.
Pengkajian
·
Identitas
Klien :
Nama
:
Tn. B
No.
MR :
205
Usia
:
9 thn
TB/BB :
110cm/25kg
Suhu
:
35°C
Nadi
:
140x/menit
Tekanan
Darah :
80/50 mmHg
Tanggal
Kedatangan : 21
Agustus 2011
Waktu
:
13.00 WIB
Orang
yang dihubungi :
Sarmalena
No.Telp/Hp :
081363292732
Catatan
kedatangan :
Ambulans
Alasan
dirawat di RS :
Klien mengeluh sesak nafas dan suhu tubuh tinggi.
Perawatan
di RS terakhir : -
Riwayat
Medis lalu : -
Obat-obatan
:
-
Parasetamol 500 mg
-
Larutan Kristaloid 500 ml/30menit.
·
Pemeriksaan
Fisik :
a.
Kulit
a)
Adanya petekie pada
tangan.
b)
Kelembaban kulit
kering.
c)
Turgor kulit kembali
dalam 5 detik.
d)
Kulit terasa dingin.
b.
Mulut
a)
Bibir berwarna agak
pucat dan bekerut.
b)
Gusi berdarah.
c.
Paru
a)
Adanya bunyi gesekan
pleura.
b)
Jumlah Pernafasan :
45x/menit.
d.
Sistem Vaskuler
a)
Tekanan Darah : 80/50
mmHg.
b)
Denyut Nadi :
140x/menit.
c)
Kekuatan denyut nadi :
Lemah dan sulit diraba.
e.
Abdomen
a)
Hati bisa diraba.
b)
Adanya bunyi bruit.
f.
Status Mental dan Emosi
a)
Tingkat Kesadaran
Ø Mata
: Diberi stimulasi (3)
Ø Verbal
: Merintih (2)
Ø Motorik
: Tidak mampu menentukan rangsangan nyeri (4).
·
Pemeriksaan
Penunjang :
-
Hb : 9 gr/dL
-
HCT : 54 %
-
Trombosit : 90.000/mm³
-
Leukosit : 3.000/mm³
-
Glukosa PP : 80 mg/dL
·
Tanda
Klinis :
-
Nafsu makan klien
menurun.
-
Klien sering mual.
-
Klien tampak gelisah.
6.
Diagnosa
·
Berikut beberapa
diagnosa keperawatan yang mungkin timbul :
a)
Kekurangan Volume
Cairan.
b)
Ketidakseimbangan Nutrisi.
c)
Hipotermia.
7.
Perencanaan
No
|
Diagnosa
|
Tujuan
|
Hasil
yang diharapkan
|
1
|
Kekurangan
Volume Cairan
|
Status
kesehatan klien kembali normal.
|
a. Tekanan
darah klien kembali normal.
b. Denyut
nadi klien kembali normal.
c. Intake
dan Output cairan tubuh klien dalam 24 jam kembali normal.
d. Turgor
kulit klien kembali normal.
e. Kadar
serum elektrolit pada tubuh klien kembali normal.
f. Kadar
hematokrit kembali normal.
g. Rasa
lelah klien hilang.
h. Jumlah
pernafasan kembali normal.
i.
Suhu kembali menjadi
normal.
|
2
|
Ketidakseimbangan
Nutrisi
|
Status
nutrisi klien kembali normal
|
a. Intake
makanan normal.
b. Intake
cairan normal.
c. Tingkat
energi kembali normal.
d. Rasio
BB/TB kembali normal.
e. Kadar
Hematokrit kembali normal.
|
3
|
Hipotermia
|
Keseimbangan
produksi panas klien kembali normal
|
a. Denyut
nadi kembali normal.
b. Jumlah
pernafasan kembali normal.
c. Kenyamanan
akan suhu.
d. Suhu
kulit kembali normal.
e. Sakit
kepala dan Nyeri hilang
|
8.
Implementasi
No
|
Aktivitas
|
Intervensi
yang dilakukan
|
1
|
Manajemen
Cairan
|
a. Memelihara
intake cairan Tn.B
b. Memonitor
status hidrasi Tn.B
c. Memonitor
tanda-tanda vital Tn.B
d. Memonitor
indikasi retensi/kelebihan cairan Tn.B
e. Memonitor
intake makanan dan cairan Tn.B serta
mengkalkulasikan intake cairan sehari-hari.
f. Memonitor
respon Tn.B terhadap terapi elektrolit
|
2
|
Manajemen
Nutrisi
|
a. Menentukan
pilihan-pilihan makanan untuk Tn. B
b. Meningkatkan
intake protein, zat besi, dan vitamin C Tn.B
c. Memberikan
zat gula kepada Tn.B
d. Mengajarkan
Tn.B bagaimana cara menjaga pola makan.
|
3
|
Perawatan
Demam
|
a. Memonitor
suhu tubuh Tn.B
b. Memonitor
suhu dan warna kulit Tn.B
c. Memonitor
TD, DN, dan RR Tn.B
d. Memonitor
Hb dan HCT Tn.B
e. Memonitor
intake dan ouput cairan Tn.B
f. Memonitor
ketidakseimbangan elektrolit Tn.B
g. Memberikan
Tn. B obat antipiretik.
h. Memberikan
pengobatan-pengobatan kepada Tn.B terkait hal-hal yang menyebabkan demam.
i.
Meningkatkan
sirkulasi udara Tn.B.
|
9.
Evaluasi
No
|
Tujuan
|
Tindakan
Evaluasi
|
Hasil
yang diharapkan
|
1
|
TD,
DN, RR, dan Suhu kembali normal
|
Memonitor
setiap ketidaknormalan dari TD, DN, RR, dan suhu.
|
Hasil
TTV Tn.B akan kembali normal dalam 3 hari ke depan.
|
2
|
Hb,
HCT, Leukosit, serta Trombosit kembali normal.
|
Memberikan
intake cairan dan nutrisi makanan yang adekuat kepada Tn. B serta memantau
setiap peningkatan kesehatan kondisi Tn.B
|
Kadar
HCT, Hb, dan Jumlah Leukosit dan Trombosit kembali normal setelah 5 hari
perawatan.
|
3
|
Rasa
gelisah klien menghilang.
|
Memberikan
pengobatan yang adekuat kepada Tn.B terkait dengan demam yang beliau rasakan
|
Klien
kembali merasakan kenyamanan setelah 3 hari perawatan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar