Tumor ganas
primer pada hati yang berasal dari sel parenkim atau epitel saluran empedu atau
metastase dari tumor jaringan lainnya.
Hepatoma
(Karsinoma Hepatoseluler) adalah kanker yang berasal dari sel-sel hati.
Hepatoma merupakan kanker hati primer yang paling sering ditemukan.
Etiologi
1. Virus Hepatitis B dan Virus Hepatitis C
2. Bahan-bahan Hepatokarsinogenik :
- Aflatoksin
- Alkohol
- Penggunaan steroid Anabolic
- Penggunaan androgen yang berlebihan
- Bahan kontrasepsi / oral
- Penimbunan zat besi yang berlebihan dalam hati (Hemochromatosis)
Patofisiologi
1. yang disebabkan oleh alkoholik dan
postnekrotik.
2. Pedoman diagnostik yang paling penting
adalah terjadinya kerusakan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Pada penderita
sirosis hati yang disertai pembesaran hati mendadak.
3. Tumor hati yang paling sering adalah
metastase tumor ganas dari tempat lain. Matastase ke hati dapat terdeteksi pada
lebih dari 50 % kematian akibat kanker. Hal ini benar, khususnya untuk keganasan
pada saluran pencernaan, tetapi banyak tumor lain juga memperlihatkan
kecenderungan untuk bermestatase ke hati, misalnya kanker payudara, paru-paru,
uterus, dan pankreas.
4. Diagnosa sulit ditentukan, sebab tumor
biasanya tidak diketahui sampai penyebaran tumor yang luas, sehingga tidak
dapat dilakukan reseksi lokal lagi.
Manifestasi
Klinis
Biasanya gejala
awal hepatoma adalah nyeri perut, penurunan berat badan dan terdapatnya suatu
masssa yang besar, yang dapat dirasakan/diraba di perut kanan bagian atas.
Penderita yang
sebelumnya menderita sirosis menahun, akan tampak sangat sakit. Pada umumnya
terdapat demam. Kadang gejala awalnya berupa nyeri perut akut dan syok, yang
disebabkan olehpecahnya tumor atau perdarahan pada tumor
Penatalaksanaan
Pengobatan
tergantung dari saat diagnosa ditegakkan.
1. Fase dini : Dimana pembedahan adalah
pilihan utama yaitu reseksi segmen atau lobus hati
2. Pemberian kemoterapi secara infus
3. Penyinaran .
Asuhan
Keperawatan
Pengkajian
(Gejala Klinik)
Fase dini :
Asimtomatik.
Fase lanjut
:Tidak dikenal simtom yang patognomonik.
Keluhan berupa
nyeri abdomen, kelemahan dan penurunan berat badan, anoreksia, rasa penuh
setelah makan terkadang disertai muntah dan mual. Bila ada metastasis ke tulang
penderita mengeluh nyeri tulang. Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan
1. Ascites
2. Ikterus
3. Hipoalbuminemia
4. Splenomegali, Spider nevi, Eritoma
palmaris, Edema.
Secara umum
pengkajian Keperawatan pada klien dengan kasus kanker hati, meliputi:
1. Gangguan metabolisme
2. Perdarahan
3. Asites
4. Edema
5. Hipoproteinemia
6. Jaundice/icterus
7. Komplikasi endokrin
8. Aktivitas terganggu akibat pengobatan
Diagnosa
Keperawatan
Tidak seimbangan
nutrisi berhubungan dengan anoreksia, mual, gangguan absorbsi, metabolisme
vitamin di hati.
Intervensi :
1. Pantau masukan makanan setiap hari, beri
pasein buku harian tentang makanan sesuai indikasi
2. Dorong pasien utk makan deit tinggi
kalori kaya protein dg masukan cairan adekuat. Dorong penggunaan suplemen dan
makanan sering / lebih sedikit yg dibagi bagi selama sehari.
3. Berikan antiemetik pada jadwal reguler
sebelum / selama dan setelah pemberian agent antineoplastik yang sesuai
Nyeri
berhubungan dengan tegangnya dinding perut ( asites )
Intervensi :
1. Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi ,
frekwensi, durasi dan intensitas ( 0-10 ) dan tindakan penghilang rasa nyeri
misalkan berikan posisi yang duduk tengkurap dengan dialas bantal pada daerah
antara perut dan dada.
2. Berikan tindakan kenyamanan dasar
misalnya reposisi, gosok punggung.
3. kaji tingkat nyeri / kontrol nilai
4. Intoleransi aktivitas b.d ketidak
seimbangan antara suplai O2 dengan kebutuhan
Intoleransi
aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai O2 dengan kebutuhan
Intervensi :
1. dorong pasein untuk melakukan apa saja
bila mungkin, misalnya mandi, bangun dari kursi/ tempat tidur, berjalan.
Tingkatkan aktivitas sesuai kemampuan.
2. pantau respon fisiologi terhadap
aktivitas misalnya; perubahan pada TD/ frekuensi jantung / pernapasan.
3. beri oksigen sesuai indikasi
Resiko
terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan dengan pruritus, edema dan
asites
Intervensi :
1. Kaji kulit terhadap efek samping terapi
kanker. Perhatikan kerusakan atau perlambatan penyembuhan .
2. Mandikan dengan air hangat dan sabun
3. Dorong pasien untuk menghindari menggaruk
dan menepuk kulit yang kering dari pada menggaruk.
4. Balikkan / ubah posisi dengan sering
5. Anjurkan pasein untuk menghindari krim
kulit apapun ,salep dan bedak kecuali seijin dokter.
Bisnis Online Klik Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar