SATUAN ACARA PENYULUHAN ( S A P )
Pokok Bahasan :
Kekambuhan
Sub Pokok Bahasan :
Peran keluarga dalam penanganan kekambuhan pada pasien gangguan jiwa.
Sasaran :
Pasien dan Keluarga Pasien
Hari / Tanggal :
Senin, 5 September 2005
Waktu :
Pukul 08.00 WIB
Tempat :
Ruang tunggu poliklinik RS.Grhasia DIY
A. Latar Belakang
Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan
profesional yang didasarkan pada ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan
Bio-Psiko-Sosio-Spritual yang komperhensif. Klien dapat berupa individu,
keluarga dan komunitas baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Bentuk Asuhan
keperawatan jiwa meluputi pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan,
pengubahan lingkungan dan dukungan sistem sosial.
Keluarga sebagai orang terdekat dengan klien merupakan
sistem pendukung utama dalam memberikan pelayanan langsung pada saat klien
berada dirumah. Oleh karena itu keluarga memiliki peran penting didalam upaya
pencegahan kekambuhan penyakit pada klien jiwa. Melihat fenomena diatas, maka
keluarga perlu mempunyai pemahaman mengenai cara perawatan anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah perawat
dapat melaksanakan penyuluhan guna memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pendidikan tentang peran keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
2. Tujuan Khusus
Memberikan pendidikan kesehatan tentang :
a.
Pengertian Kekambuhan
b. Tanda
dan gejala kekambuhan klien gangguan jiwa
c. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kekambuhan klien
d. Peran klien
dan keluarga dalam pencegahan kekambuhan.
C.
Pelaksanaan :
a. Hari / Tgl :
Senin, 5 September 2005
b. Waktu :
20 Menit
c. Sasaran : Pasien
dan Keluarga
d. Tempat :
Poliklinik Psykiatri RS.Grhasia
e. Pembagian Tugas
a. Presentator : Febriani Emida
b. Moderator : Jems Kifen Roget Maay
c. Observer : Ni Komang Ari Sawitri
e. Notulen : Nurul Kodriati
f. Fasilitator : Puji Lestari
f. Metode :
Ceramah, Diskusi
g. Media :
Lieflet, Flipcard
h. Materi :
a. Pengertian Kekambuhan
b. Tanda dan gejala kekambuhan klien gangguan
jiwa
c. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kekambuhan klien
d. Peran klien dan keluarga dalam pencegahan
kekambuhan.
i. Seting Tempat
Peserta duduk dikursi, anggota kelompok duduk berbaur
dengan pasien dan keluarga pasien, penyaji didepan.
j. Rencana
Kegiatan
Kegiatan
|
Waktu
|
Respon
Keluarga
|
1. PEMBUKAAN
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan Tujuan
Memberikan kesempatan untuk bertanya
|
5 Menit
|
Menjawab
salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Bertanya
|
2. KEGIATAN INTI
Melakukan apersepsi
Menjelaskan pengertian dari kekambuhan
Menjelaskan tanda dan gejala kekambuhan klien gangguan
jiwa
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan
klien
Menjelaskan peran klien dan keluarga dalam pencegahan
kekambuhan
Memberikan kesempatan klien atau keluarga untuk
bertanya
|
10 menit
|
Menjawab
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
Bertanya
|
3. PENUTUP
Melakukan evaluasi
Memberikan reinforcement
Menimpulkan kegiatan
Salam penutup
|
5 Menit
|
Menjawab
Mendengarkan
Menyimpulkan
bersama.
Menjawab
salam
|
j. Evaluasi
Pertantaan :
o
Apa
yang dimaksud dengan kekambuhan ?
o
Bagaimana
Tanda/Gejala dari kekambuhan ?
o
Faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi kekambuhan
o
Apa
yang dapat dilakukan keluarga untuk mencegah kekambuhan ?
PERAN KELUARGA DALAM PENANGANAN KEKAMBUHAN
PASIEN GANGGUAN JIWA
A.
Kekambuhan
Kekambuhan adalah kembalinya suatu penyakit setelah tampaknya mereda
(Dorland, 2002).
Kekambuhan yaitu kembalinya gejala – gejala penyakit sehingga cukup parah
dan mengganggu aktivitas sehari – hari dan memerlukan rawat inap dan rawat
jalan yang tidak terjadwal (Boyd dan Nihart, 1998)
B.
Tanda –
tanda kekambuhan
Tahap I :
penderita memperlihatkan ketegangan yang berlebihan (overextension),
sering mengeluh cemas terus – menerus, tak dapat konsentrasi, lupa kat – kata
dalam pertengahan kalimat, adanya hambatan mental dalam aktivitas dan
penampilan diri yang menurun.
Tahap II :
memperlihatkan keterbatasan tingkat kesadaran (retriction conciusness),
depresi, mudah bosan, apatis, obsesional dan fobia, mengeluh sakit di seluruh
tubuh (somatisasi), menarik diri dari aktivitas sehari – hari dan membatasi stimulus
eksternal.
Tahap III :
kadang – kadang menunjukan penampilan psikotik, hipomania, gangguan
persepsi, gangguan isi pikir dan gagal memakai mekanisme pembelaan yang matang
Tahap IV :
memperlihatkan gejala psikotik
yang jelas, adanya halusinasi dan waham secara terus menerus
Tahap V :
penderita tidak lagi
mengenal keluarga dan menganggap keluarga sebagai penipu. Dapat pula
penderita mengamuk.
Tahap VI :
penderita nampak seperti robot
dn bingung serta gelisah.
Jika muncul tanda –
tanda di atas segera :
¨ bantu klien untuk mengungkapkan apa yang dirasakan
¨ segera kontrol ke RS, sehingga segera mendapat pertolongan.
C.
Penyebab
kekambuhan
Faktor –
faktor yang menyebabkan kekambuhan :
1. Tidak teratur minum obat, pemakaian obar
neuroleptik yang lama dapat menyebabkan efek samping “tardive dyskinesia”
(gerakan tidak terkontrol)
2.
lingkungan dengan stressor tinggi
3.
Keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi
4. Kurangnya aktivitas dan latihan
serta suplai nutrisi.
D.
Perawatan
penderita di rumah
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh keluarga dan lingkungan dalam
merawat pasien di rumah antaralain :
1.
Memberikan
kegiatan/ kesibukan dengan membuatkan jadwal sehari – hari
2.
selalu
menemani dan tidak membiarkan penderita sendiri dalam melakukan suatu kegiatan,
misalnya : makan bersama, bekerja bersama, bepergian dll.
3.
meminta
keluarga atau teman untuk menyapa klien, jik klien mulai menyendiri atau
berbicara sendiri
4.
mengajak
ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan masyarakat, misalnya : pengajian,
kerja bakti dll
5.
berikan
pujian, umpan balik atau dukungan untuk
ketrampilan sosial yang dapat dilakukan pasien
6.
mengontrolkepatuhan minum obat secara benar sesuai
dengan resep dokter
7.
jika klien malas minum obat, anjurkan untuk minum obat
secara halus dan emapti. Hindari tindakan paksa yang menimbulkan trauma bagi
pasien.
8.
kontrol suasana lingkungan / pembicaraan yang dapat
memancing terjadinya marah
9.
mengenali tanda – tanda yang muncul sebagai gejala
kekambuhan
10.
segera kontrol ke dokter/RS jika muncul perubahan
perilaku yang menyimpang atau obat habis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar