Ruang rawat :
Bangsal P2 Tanggal
dirawat : 4 Agustus 2007
I.
IDENTITAS KLIEN
Nama : Siti Qomariyah Umur
: 21 tahun No
CM : 0014951
II. ALASAN MASUK
Klien kerumah
sakit dengan diantar keluarganya karena sejak pulang dari mondok terakhir, 3
minggu yang lalu klien mengamuk, tidak bisa tidur, memecah kaca tetangga,
merusak meteran listrik, dan sering berbicara sendiri.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
Klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu. 3
kali di rawat di rumah sakit jiwa. Keluarga mengatakan bahwa setiap kali klien
dipulangkan dari rumah sakit keadaannya baik akan tetapi setelah di rumah
beberapa saat gangguan jiwa yang dialami klien kambuh lagi . Klien merasa ada
orang lain yang mengganggu dan merasa mendengar orang lain membicarakan klien.
Masalah keperawatan :
Resiko tinggi perilaku kekerasan
Anggota
keluarga klien ada yang mengalami
gangguan jiwa, yaitu kakak, nenek, paman dan anak pamannya. Sejak kecil
kesehatan klien secara umum baik dan perkembangannya normal sebagaimana
anak-anak seusianya. Klien tidak mempunyai pengalaman-pengalaman yang tidak
menyenangkan dimasa lalunya.
IV. PEMERIKSAAN
FISIK
1. Tanda Vital : BP =110/80 mmHg, P = 72 x/menit
R = 24 x/menit, T = 36,2 °C
2. Ukur :
BB = 46 kg TB = 156 cm
3.
Tidak ada keluhan fisik.
V.
PSIKOSOSIAL
1.
Genogram
Keterangan : klien satu rumah
dengan ayah, ibu dan kedua adiknya.
2.
Konsep diri
a.
Citra tubuh : bagian tubuh klien tidak terdapat
kecacatan sehingga klien menyukai semua bagian tubuhnya.
b. Identitas : klien mengakui bahwa dirinya
wanita dan mempunyai kemampuan seperti wanita yang lainnya.
c. Peran : sebelum sakit, klien rajin
membantu pekerjaan orang tuanya.
d. Ideal diri : klien menginginkan untuk
sembuh dan ingin berkumpul dengan keluarganya kembali.
e. Harga diri : sebelum sakit hubungan klien
dengan keluarga, masyarakat baik. Akan tetapi setelah sakit klien dijauhi oleh
masyarakat karena dianggap membahayakan masyarakat dan ditakuti anak-anak.
Masalah
keperawatan : Isolasi sosial
3.
Hubungan sosial
Orang yang berarti
bagi klien adalah ibu dan bapak. Klien tidak mengikuti kegiatan di masyarakat
akan tetapi sering berkumpul dengan teman-teman di lingkungan rumahnya.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain adalah klien merasa ada orang lain
yang mau menganggu dirinya. Masyarakat disekitarnya tidak menyukai perbuatan
klien karena pernah merusak fasilitas umum dan merusak bagian rumah
tetangganya. Klien berbicara tidak nyambung dan kacau. Nada bicara klien keras
dan seperti bermusuhan dengan lawan bicaranya.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
4.
Spiritual
Sebelum
mengalami gangguan jiwa klien taat dalam mengerjakan ibadah (shalat 5 waktu) akan
tetapi setelah mengalami gangguan jiwa klien tidak pernah melakukan kegiatan
ibadah.
VI. STATUS
MENTAL
1.
Penampilan
Klien dapat memakai pakaian sebagaimana
mestinya dan penampilan klien secara umum adalah sedang. Klien makan 3 X sehari
secara rutin, mandi, berpakaian dan toileting secara mandiri.
2.
Pembicaraan
Klien cenderung logore. Klien bersedia
interaksi dengan orang lain hanya sesuai dengan suasana hatinya saja.
3.
Aktivitaas motorik
Berdasarkan
hasil observasi aktifitas motorik klien kelihatan hiperaktif, dan aktifitas
yang sering dilakukan klien adalah melihat TV, kadang kelihatan berbicara
sendiri, bernyanyi dengan keras dan duduk/tiduran dengan memakai selimut.
4.
Alam perasaan
Alam perasaan klien kelihatan senang
kadang tertawa-tawa sendiri.
5.
Afek
Berdasarkan
hasil observasi afek klien adalah manik.
6.
Interaksi selama wawancara
Klien tidak kooperatif dan kontak mata baik
tetapi selalu menanyakan ulang apa yang ditanyakan.
7.
Persepsi
Klien mengalami halusinasi pendengaran, klien
sering terlihat bicara dan tertawa sendiri.
Masalah
keperawatan ; Perubahan persepsi sensori
8.
Isi pikir.
Pembicaraan klien selalu berubah-ubah dan
tidak bias focus.
9.
Arus pikir
Sirkumstansial,
setiap ditanya tidak langsung menjawab.
10. Tingkat
kesadaran
Klien mengetahui orientasi waktu, tempat
dan orang kurang jelas. Pada awal wawancara perkataan klien sesuai dengan
pertanyaan yang observer sampaikan akan tetapi kemudian pembicaraan klien kacau,
tidak fokus dan berpindah-pindah topik (flight of idea).
Masalah
keperawatan : Gangguan proses fikir.
11. Memori
Daya
ingat klien tentang memori jangka panjang, pendek maupun saat ini adalah baik,
klien dapat menceritakan hal-hal
yang pernah dialaminya akan tetapi terkadang bicaranya kacau.
12. Tingkat
konsentrasi dan berhitung
Klien dapat berhitung sederhana dengan
benar, namun sering mengalihkan pembicaraan, flight of idea.
Masalah
keperawatan : Gangguan proses fikir.
13. Kemampuan
penilaian
a. Gangguan kemampuan penilaian ringan :
klien bisa mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang lain
(seperti mandi, ganti pakaian, makan).
b. Gangguan kemampuan penilaian bermakna :
kadang-kadang klien mampu mengambil keputusan dengan bantuan dan saran orang
lain.
14. Daya
tilik diri
Klien menyadari bahwa dirinya sakit dan
beda dengan orang lain yang sehat akan tetapi tidak mengetahui penyakit dan
penyembuhannya.
VII.
KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG
1.
Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
a. Berdasarkan observasi frekuensi, jumlah,
variasi dan macam makanan yang dimakan klien sesuai dengan yang disediakan RS.
Klien makan 3x sehari dan makan makanan ekstra yang diberikan. Cara makan klien
baik, tidak berceceran dan tidak mengganggu klien yang lain.
b. Klien mau mengantri makanan, klien selalu
rajin bersedia membersihkan alat makan klien dan yang lainnya.
2.
Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri, klien mengambil, memilih
dan mengenakan pakaian sendiri. Penampilan klien secara umum rapi .
b. Nutrisi, klien makan sesuai makanan yang
diberikan rumah sakit.
c. Tidur, klien tidur pada siang hari dan
malam hari, kadang waktu tidur dihabiskan melihat TV.
3.
Kemampuan klien
Klien
bersedia mengikuti kegiatan yang dijadwalkan rumah sakit seperti senam, pemeriksaan
kesehatan, minum obat secara rutin dan melakukan kebersihan diri.
4.
Klien memiliki sistem pendukung
Sistem pendukung yang dimiliki klien
adalah ibu, bapak, adik-adik, keluarga serta masyarakat.
5.
Klien
Berdasarkan ekspresi wajahnya, klien
menikmati dalam melaksanakan kegiatan yang dilaksanakan.
ANALISA DATA
DATA
|
PROBLEM
|
ETIOLOGI
|
DS : klien mengatakan mendengar
bisikan-bisikan yang mengatakan ada orang lain yang mengganggu dan merasa
mendengar orang lain membicarakan klien
DO : klien terlihat bicara dan tertawa
sendiri
|
Gangguan
persepsi sensori
|
Ketidakseimbangan
biokimia penyebab distorsi sensori (halusinasi)
|
DS : -
DO :
konsentrasi kurang,
tidak bisa fokus, flight of idea.
|
Gangguan proses
pikir
|
-
|
DS : klien mengatakan tidak
bisa mengendalikan emosinya
DO : klien mempunyai
riwayat mengamuk, pernah merusak saklar dan memecah kaca tetangga.
|
Resiko tinggi
perilaku kekerasan
|
-
|
Diagnosa
keperawatan :
1. Gangguan persepsi sensori berhubungan
dengan ketidakseimbangan biokimia penyebab distorsi sensori (halusinasi).
2. Gangguan proses pikir
3. Resiko tinggi perilaku kekerasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar