- Pengkajian
1.
Identitas klien
Ø
Nama :
Tn, “SS”
Ø
Jenis kelamin :
Laki-laki
Ø
Umur :
20 tahun
Ø
Pendidikan :Mahasiswa
Ø
Agama :
Islam
Ø
Alamat :
Kebumen
Ø
No. RM :
3885
Ø
Tanggal masuk :
10 April 2006
Ø
Tanggal pengkajian : 12 April 2006
2.
Identitas penanggung jawab
Ø
Nama :
Ny. “TM”
Ø
Jenis kelamin :
Perempuan
Ø
Umur :
- tahun
Ø
Pekerjaan :
PNS
Ø
Agama :
Islam
Ø
Alamat :
Kebumen
Ø
Hub. dengan klien : Ibu Kandung
- Alasan masuk
Mudah
marah, mengamuk pada orang dan barang,sulit tidur, berbicara sendiri, tertawa
sendiri, gelisah, binggung, mondar-mandir, curiga berlebih, mengancam, dendam,
mengatakan lebih baik mati, mengeluh pusing dan bingung.
- Faktor predisposisi
Pada waktu SMA sekitar tahun 2002, klien
pernah mengalami trauma kepala cidera kepala ringan. Pada bulan Desember 2005
klien mengalami gangguan penyakit jiwa dan sudah dilakukan pengobatan di RSU
Banyumas dan pernah menjalani rawat inap selama 4 kali. Klien kembali mengalami
gangguan jiwa setelah pulang dirawat kurang lebih 2 minggu karena obatnya
habis.
- Pemeriksaan fisik
1.
Tanda-tanda Vital
Ø
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Ø Nadi : 102 /mnt
Ø Berat Badan : 62 kg
Ø Tinggi :
171 cm
2. Keluhan klien secara fisik
Ø Klien sering merasa mengantuk.
- Psikososial
1. Genogram
2. Konsep diri
a)
Gambaran
diri
Klien puas dengan keadaan tubuhnya
b)
Ideal
diri
Klien bercita-cita menjadi seorang
Akuntan hal ini di dukung dari pendidikan yang diambil klien yaitu STIE
c)
Identitas
diri
Klien anak pertama dari dua
bersaudara. Klien bejenis kelamin laki-laki, saat ini klien berusia 20 tahun,
belum menikah dan perilaku sesuai dengan jenis kelaminnya.
d)
Peran
Dirumah klien berperan sebagai anak
yang masih kuliah. Dirumah sakit klien sering terlibat aktivitas bangsal dan
mau melakukan sesuatu yang diperintah oleh perawat.
e)
Harga
diri
Klien mengatakan tidak pernah malu
maupun minder. Walaupun dijakarta tinggal bersama dengan pamannya
3. Hubungan sosial
Klien mengatakan lebih dekat
dengan ibu karena ayahnya lumpuh sejak 4 tahun yang lalu.
4. Spiritual
Klien beragama islam dan taat
menjalankan ibadah selama dirumah maupun di RSJ klien selalu berdoa untuk
kesembuhannya
- Status mental
1. Penampilan
Klien tampak bersih dan berpakaian
rapi. Klien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri.
2. Pembicaran
Klien sangat
kooperatif saat diajak bicara dan mampu untuk memulai pembicaraan.
3. Aktifitas motorik
klien melakukan aktivitas dengan baik
4. Alam perasaan
Stabil, klien tidak pernah mengeluh sedih maupun
kecewa
5. Afek
Serasi, klien mampu megikuti apa yang disarankan
kepada dirinya.
6. Interksi saat wawancara
Klien
sangat kooperatif selama wawancara dan mampu mengungkapkan perasaan.
7. Persepsi
Pada saat dirumah klien sering
tertawa maupun bicara sendiri, klien sering marah dan melempar barang-barang.
Klien sering membayangkan hal yang indah-indah dan berhalusinasi yang
menyenangkan. Saat ini klien sudah tidak lagi mengalami halusinasi kembali,
kerena mampu mengontrol halusinasinya melalui kegiatan maupun konfersi energi.
8. Proses pikir
Klien mampu
berfikir secara baik dan berkomunikasi secara urut dan lancar.
9. Isi pikiran
Keyakinan-keyakinan yang dimiliki klien realistis
10. Tingkat kesadaran
Compos Mentis
11. Memori
Klien tidak
mengalami gangguan memori jangka panjang maupun memori jangka pendek.
12. Penilaian
Klien mampu mengambil keputusan sendiri.
13. Daya tilik diri
Klien
menyadari bahwa dirinya memiliki masalah dengan halusinasi. Tetapi klien
mengatakan mampu untuk mengontrolnya.
- Kebutuhan persiapan pulang
1. Makanan
Klien makan
secara teratur sesuai jadual, klien mampu untuk menyiapkan dan membersihkan
alat makanya sendiri.
2. Mandi
Klien mandi
sehari 2X pagi dan sore. Dan klien mengetahui cara mandi dan sikat gigi yang
baik.
3. BAB/BAK
Klien mampu
BAK/BAB secara mandiri.
4. Berpakaian
Klien mampu berpakaian secara mandiri
dan rapi.
5. Istirahat
Klien beristirahat dengan cukup dan teratur.
6. Obat
Klien
mengetahui jenis, dosis, dan manfaat
obat. Klien mengetahui akibat dari putus obat. Klien mengetahui prinsip 5 benar
obat.
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mampu merawat kesehatanya dengan
di bantu perawat.
8. Aktivitas dirumah
Klien mampu melakukan pekerjaan
dirumah dengan baik.
9. Aktivitas diluar rumah
Klien mampu
melakukan kegiatan secara mandiri dan bersosialisasi dengan oarang lain.
- Mekanisme koping
Bila mempunyai masalah klien sering bercerita
dengan temannya tapi juga sering bercerita kepada ibunya.
- Aspek medis
Diagnosa medis : F. 20.0
Terapi : Chorpromazin (CPZ) 100 mg 3x1
Halloperidol (HPD)
5mg 2x1
Trihexpenidile (THP),
2x2 mg
- Daftar masalah
1. Koping individu inefektif
2. Resiko perubahan persepsi sensorik :
halusinasi
- Analisa data
Hr/Tgl
|
DATA FOKUS
|
MASALAH
|
12-4-2006
|
Ds : Mendengar bisikan tak jelas berupa suara, bila suara datang tidur
terganggu, kadang merasa orang lain membicarakn dirinya
Do : Roman muka muram, tegang kontak mata sering berubah, berbicara tak
jelas, kurang gairah.
|
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
|
20-4-2006
|
Ds : -
Do : Riwayat klien pernah mengamuk pada barang dan orang, mengancam
pendendam.
|
Resiko mencederai dir sendiri, orang lain dan lingkungan
|
- Diagnosa keperawatan
1. Resiko perilaku kekerasan behubungan
dengan perubahan persepsi sensori : Halusinasi.
2. Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
behubungan dengan Gangguan konsep diri
3. Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
behubungan dengan Koping Individu Inefektif
IMPLEMENTASI
DAN EVALUASI
TUK
|
IMPLEMANTASI
|
EVALUASI
|
18-4-2006
Hal
3,5
|
Ø
Membimbing klien mengontrol halusinasi dengan
pelaksanaan kegiatan sesuai jadual
Ø mendiskusikan akibat putus obat dan
prinsip 5 benar obat
|
S:-Klien mengatakan tidak mendengar suara
yang berbisik lagi.
-Klien megatakan 4 akibat putus obat (pola pikir
kacau, tidak dapat mengontrol emosi, tidak mampu mengontrol perilaku, tidak
bisa istirahat.
O : -Kontak mata baik
-Klien antusias
-Tenang dan kooperatif
-Wajah bugar
A :-Halusinasi terkontrol melalui kegiatan
-Klien mampu menyebutkan akibat putus obat dan
belum mampu menyebutkan prinsip 5 benar obat
P : -Bimbing kegiatan sesuai jadual
-Diskusikan lagi prinsip 5 benar obat dan
akibat putus obat.
-Lakukan KSS
|
19-4-2006
Hal
3,5
|
Ø Melibatkan klien dalam kegiatan
(Jala-jalan dan tennis meja)
Ø Diskusikan akibat putus obat dan prinsip
5 benar obat
|
S : -Klien mengatakan tidak mendengar suara
yang berbisik lagi.
-Klien megatakan 4 akibat putus obat (pola pikir
kacau, tidak dapat mengontrol emosi, tidak mampu mengontrol perilaku, tidak
bisa istirahat.
-Kilen mengatakan tepat waktu, tepat orang, benar
cara pemberian, benar dosis dan benar obat.
O : -kontak mata baik
-klien antusias
-Tenang dan kooperatif
-Wajah bugar
A : -Halusinasi terkontrol melalui kegiatan
-klien mampu menyebutkan akibat putus obat.
-klien mampu menyebutkan prinsip 5 benar obat
P : -Bimbing kegiatan sesuai jadual.
-Lakukan
KSS
|
20-4-2006
Hal
3
PK
6
|
Ø Melibatkan klien dalam kegiatan
(Jala-jalan dan tennis meja)
Ø
Diskusikan marah kontruktif.
|
S:-Klien mengatakan tidak mendengar suara
yang berbisik lagi.
-Klien mengatakan memilih marah secara verbal
sebagai marah konstruktif.
O : -Kontak mata baik
-Klien antusias
-Tenang dan kooperatif
-Wajah bugar
A : -Halusinasi terkontrol melalui kegiatan
- memilih marah secara verbal sebagai marah
konstruktif.
P : -Bimbing kegiatan sesuai jadual.
-Lakukan
KSS
-Arahkan dan
demonstrasikan
cara marah secara fisik.
|
21-4-2006
Hal
3
PK
6,7
|
Ø Melibatkan klien dalam kegiatan
(Jala-jalan dan tennis meja)
Ø Demonstrasikan marah kontruktif konfensi
energi.
|
S : -Klien mengatakan tidak mendengar suara
berbisik lagi.
-Klien mengatakan memilih marah secara fisik
sebagai marah konstruktif.
-Klien mengatakan suka melakukan cara yang telah
dipilih
O : -Kontak mata baik
-Klien antusias
-Tenang dan kooperatif
-Wajah bugar
A : -Halusinasi terkontrol melalui kegiatan
- Memilih marah secara fisik sebagai marah
konstruktif.
-Klien mendemonstrasikan cara marah melalui tarik
nafas panjangng dan melempar bola.
P : -Bimbing kegiatan sesuai jadual.
-Lakukan KSS
-Demonstrasikan cara marah
secara spiritual.
|
22-4-2006
Hal
3
PK
6,7
|
Ø Melibatkan klien dalam kegiatan
(Jala-jalan dan tennis meja)
Ø Demonstrasikan marah kontruktif secara
spiritual.
|
S:-Klien mengatakan tidak mendengar suara
yang berbisik lagi.
-Klien mengatakan memilih beribadah sebagai marah
konstruktif.
-klien mengatakan suka melakukan cara yang telah
dipilih
O : -kontak mata baik
-klien antusias
-Tenang dan kooperatif
-Wajah bugar
A : -Halusinasi terkontrol melalui kegiatan
- Memilih berdoa sebagai marah konstruktif.
-Klien mendemonstrasikan
cara beribadah dan berdoa.
P : -Bimbing
kegiatan sesuai jadual.
-Lakukan KSS
-Demonstrasikan cara
marah
secara spiritual.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar