Demam dengue umumnya menyerang
orang yang kekebalan tubuhnya sedang menurun. Sebenarnya saat kita terkena
infeksi dengue, tubuh akan memproduksi kekebalan terhadap tipe virus dengue
tersebut, kekebalan ini akan berlangsung seumur hidup. Sayangnya, demam dengue
disebabkan oleh banyak strain atau tipe virus sehingga walaupun kita kebal
terhadap salah satu tipe namun kita masih dapat menderita demam dengue dari
tipe virus yang lain.
Demam berdarah dengue atau DBD
merupakan demam dengue dengan derajat yang lebih berat. Perbedaan yang paling
utama adalah pada demam dengue tidak ditemukan manifestasi perdarahan pada
pasien. Pada kulit pasien dengan demam dengue hanya tampak ruam kemerahan saja
sementara pada pasien demam berdarah dengue akan tampak bintik bintik
perdarahan. Selain perdarahan pada kulit, penderita demam berdarah dengue juga
dapat mengalami perdarahan dari gusi, hidung, usus dan lain lain. Bila tidak
ditangani segera, demam berdarah dengue dapat menyebabkan kematian.
Daerah mana saja yang mudah
terjangkit demam dengue?
Demam dengue banyak terjangkit
di daerah tropis dan subtropis. Asia menempati urutan pertama dalam jumlah
penderita demam dengue tiap tahun. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena curah
hujan di Asia yang sangat tinggi terutama di Asia timur dan selatan ditambah
dengan sanitasi lingkungan yang tidak bagus.
WHO memperkirakan lebih dari
500.000 dari 50 juta kasus demam dengue memerlukan perawatan di rumah sakit.
Lebih dari 40% penduduk dunia hidup di daerah endemis demam dengue.
Bagaimana penularan demam
dengue?
Virus dengue ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya sudah menggigit orang yang terinfeksi
dengue. Populasi nyamuk ini akan meningkat pesat saat musim hujan namun nyamuk
Aedes aegypti juga dapat hidup dan berkembang biak pada bak bak penampungan air
sepanjang tahun. Satu gigitan nyamuk yang telah terinfeksi sudah mampu untuk
menimbulkan penyakit dengue pada orang yang sehat.
Penularan demam dengue tidak
bisa langsung dari manusia ke manusia tetapi harus melalui perantara nyamuk
sehingga kita tidak perlu khawatir kontak langsung dengan penderita demam
dengue.
Apa saja gejala dan tanda demam
dengue?
Setelah tergigit nyamuk pembawa
virus, masa inkubasi akan berlangsung antara 3 sampai 15 hari sampai gejala
demam dengue muncul. Gejala demam dengue akan diawali oleh perasaan menggigil,
nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung. Kesakitan
pada tungkai dan sendi akan terjadi beberapa jam sejak gejala demam dengue
mulai dirasakan. Suhu tubuh akan meningkat dengan cepat mencapai 40 derajat
celcius dengan detak nadi yang normal serta tekanan darah yang cenderung turun.
Bola mata akan tampak kemerahan. Kemerahan juga tampak pada wajah yang dengan
cepat akan menghilang. Kelenjar pada leher dan tenggorokan terkadang ikut
membesar.
Demam dan gejala lain dari demam
dengue akan berlangsung selama 2 hari yang kemudian diikuti oleh penurunan suhu
yang cepat dengan diiringi oleh produksi keringat yang meningkat. Periode
penurunan suhu ini biasanya berlangsung sehari, selanjutnya suhu tubuh akan
meningkat lagi dengan cepat. Saat ini seluruh tubuh pasien akan kemerahan
kecuali pada wajah.
Bagaimana penanganan pasien
demam dengue?
Karena demam dengue disebabkan
oleh virus maka tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit ini termasuk
penggunaan antibiotika. Umumnya pengobatan demam dengue hanya ditujukan untuk
mengatasi gejala yang terjadi (simptomatis). Istirahat dan asupan cairan yang
cukup merupakan dua hal yang sangat penting pada pasien demam dengue.
Penggunaan aspirin dan NSAID harus dihindari. Penggunaan paracetamol terutama
untuk mengatasi gejala demam dan sakit kepala yang terjadi.
Bagaimana kelanjutan pasien
dengue?
Demam dengue tidak akan
menyebabkan kematian. Pengalaman selama ini, kematian akibat demam dengue
kurang dari 1% dari seluruh kasus yang terjadi. Perbaikan kondisi pasien akan
berlangsung beberapa minggu.
Bagaimana dengan demam berdarah
dengue?
Demam berdarah dengue atau DBD
umumnya terjadi pada anak dibawah 10 tahun. Gejalanya antara lain nyeri pada
perut, perdarahan, dan syok. Bila terjadi syok maka DBD sering disebut Dengue
Syok Syndrome atau DSS. Pasien dengan DSS biasanya agak sulit untuk dipulihkan.
DBD dimulai dengan demam tinggi
serta sakit kepala yang hebat. Terdapat gejala pada saluran nafas dan saluran
pencernaan berupa nyeri menelan, batuk, mual, muntah dan nyeri perut. Syok
dapat terjadi setelah 2 sampai 6 hari semenjak gejala DBD timbul. Gejala syok
dimulai dengan penurunan suhu tubuh tiba tiba, akral dingin, nadi lemah, dan
kebiruan pada bibir.
Pada DBD, terdapat perdarahan
pada jaringan lunak, bintik perdarahan pada kulit, muntah darah, darah pada
kotoran, gusi berdarah dan mimisan. Pada beberapa kasus dapat terjadi radang
paru paru dan radang pada otot jantung atau miokarditis.
Pasien dengan DBD harus di
monitor dengan ketat terutama pada hari ke empat sejak timbulnya gejala. Bila
terjadi kebiruan atau sianosis maka pasien harus diberikan oksigen dan apabila
terdapat kegagalan vaskuler maka pasien harus diinfus. Transfusi darah
diperlukan untuk mengendalikan perdarahan.
Angka kematian pasien DBD sangat
tinggi antara 3 sampai 30%. Sebagian besar kematian terjadi pada anak anak.
Bagaimana mencegah demam dengue?
Transmisi virus melalui nyamuk
harus dihentikan untuk mencegah timbulnya demam dengue. Untuk melakukan ini
maka pasien demam dengue harus dikelilingi oleh kawat nyamuk/kelambu sampai
demam mereda.
Pencegahan demam dengue
membutuhkan pengendalian atau eradikasi dari nyamuk pembawa virus. Lakukan 3 M
(Menguras, Menutup dan Menimbun) tempat tempat yang disukai nyamuk untuk
berkembang biak. Peranan pemerintah sangat diperlukan sebagai motivator
disamping peranan masyarakat sebagai pelaksana.
Sampai saat ini belum ada vaksin
yang pas untuk demam dengue, sehingga hanya pencegahan terpadulah yang bisa
dilakukan.
Demam
berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah
penyakit
demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang
mirip dengan malaria.
Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus,
famili Flaviviridae.
Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah
yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam
berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk
Aedes aegypti.
Penyakit
ini ditunjukkan melalui munculnya demam tinggi terus menerus, disertai
adanya tanda perdarahan, contohnya ruam. Ruam demam berdarah mempunyai
ciri-ciri merah terang. Selain itu tanda dan gejala lainnya adalah sakit perut,
rasa mual, trombositopenia, hemokonsentrasi, sakit kepala berat, sakit pada sendi (artralgia), sakit pada otot (mialgia). Sejumlah kecil kasus bisa
menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.
Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita
maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila pasien/penderita
mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga
penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala
tersebut.
Sesudah
masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami /
menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :
- Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
- Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
- Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb.
- Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.
Karena
seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya
cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Demam
Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah
Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.
Demam
berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang
lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril.
Diagnosis
Diagnosis
demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah
demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relatif.
Serologi dan reaksi berantai
polimerase tersedia
untuk memastikan diagnosa demam berdarah jika terindikasi secara klinis.
Mendiagnosis
demam berdarah secara dini dapat mengurangi risiko kematian daripada menunggu
akut.
Pencegahan
Pencegahan
utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk
menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah
terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak
mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal - hal yang dapat mengakibatkan
sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.
Hal-hal
yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam
berdarah, sebagai berikut:
- Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup;
- Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang;
- Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;
- Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi
Pengobatan
Bagian
terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien disarankan
untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu
tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan
intravena mungkin
diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan.
Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Pengobatan
alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum ekstrak daun jambu biji.
Merujuk hasil kerja sama penelitian Fakultas Kedokteran Unair dan BPOM, ekstrak
daun jambu biji bisa menghambat pertumbuhan virus dengue. Bahan itu juga
meningkatkan trombosit tanpa efek samping. Masyarakat mesti memperhatikan
informasi penting ini. Berdasarkan hasil kerja sama dalam uji pre klinis
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur dan Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang dilansir di Jakarta, Rabu (10/3) siang,
ekstrak daun jambu biji dipastikan bisa menghambat pertumbuhan virus dengue
penyebab demam berdarah dengue (DBD). Bahan itu juga mampu meningkatkan jumlah
trombosit hingga 100 ribu milimeter per kubik tanpa efek samping. Peningkatan
tersebut diperkirakan dapat tercapai dalam tempo delapan hingga 48 jam setelah
ekstrak daun jambu biji dikonsumsi.[rujukan?]
Epidemiologi
Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an
secara bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika
Utara. Penyakit
ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di Asia
Tenggara pada
1950-an dan hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi penyebab kematian
utama di antaranya yang terjadi pada anak-anak di daerah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar