Tanggal masuk :
17 Maret 2010
Tanggal
pengkajian :
Dx medis : PEB
A. PENGKAJIAN
- Biodata
- Identitas klien
Nama
: Ny.W
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Yogyakarta
b. Identitas
penanggung jawab
Nama
: Tn.P
Umur
: 34 th
Jenis
kelamin : laki laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: swasta
Suku
bangsa : Jawa
Alamat
: Yogyakarta
Hub
dg klien : suami
- Riwayat Kesehatan.
- Keluhan utama: mengeluh mual muntah
- Riwayat kesehatan sekarang: klien mengeluh nyeri kemudian di bawa ke RS untuk menjalani perawatan medis
- Riwayat kesehatan dahulu:
- Riwayat kesehatan keluarga: ibu klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mengalami penyakit yang sama dengan klien.
- Genogram: -
- Riwayat alergi obat dan makanan: tidak ada alergi obat dan makanan
- Pola Fungsi Kesehatan
- Persepsi terhadap kesehatan: ibu klien melihat tanda dan gejala nyeri pada anaknya kemudian langsung membawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan yang optimal.
- Pola aktivitas- latihan:
Aktivitas
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Makan
|
x
|
||||
Minum
|
x
|
||||
Eliminasi
|
x
|
||||
Mobilisasi
|
x
|
||||
Berpakaian
|
x
|
Keterangan:
0
: mandiri
1
: dengan alat Bantu
2
: bantuan orang lain
3
: bantuan orang lain dan peralatan
4
: tergantung total
2. Pemeriksaan fisik
a. Aktivitas
Gejala : kelemahan, penambahan berat badan, reflek fisiologis +/+
, reflek patologis -/-.
Tanda : pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka
b. Sirkulasi
Gejala : penurunan oksegen
Tanda :
a. Abdomen
Gejala : Inspeksi : Perut membuncit sesuai usia
kehamilan aterm, sikatrik bekas operasi ( - ) Palpasi :
Ø Leopold I : teraba
fundus uteri 3 jari di bawah proc. Xyphoideus teraba massa besar, lunak,
noduler
Ø Leopold II : teraba
tahanan terbesar di sebelah kiri, bagian – bagian kecil janin di sebelah kanan.
Ø Leopold III : teraba
masa keras, terfiksir
Ø Leopold IV : bagian
terbawah janin telah masuk pintu atas panggul
Auskultasi : BJA 142 x/1’ regular
Eliminasi
Gejala : proteinuria + ≥ 5 g/24 jam atau ≥ 3 pada tes celup,
oliguria
d. Makanan / cairan
Gejala : peningkatan berat badan, muntah-muntah
Tanda : nyeri epigastrium,
e. Integritas ego
Gejala : perasaan takut.
Tanda : cemas.
f. Neurosensori
Gejala : hipertensi
Tanda : kejang atau koma
g. Nyeri / kenyamanan
Gejala : nyeri epigastrium, nyeri kepala, sakit
kepala, ikterus, gangguan penglihatan.
Tanda : gelisah,
h. Pernafasan
Gejala : vesikuler, Rhonki -/-, Whezing -/-,
sonor
Tanda : irama teratur, bising tidak ada
i. Keamanan
Gejala : jatuh, gangguan pengihatan, perdarahan
spontan.
Tanda :
j. Seksualitas
Gejala : Status Obstetrikus
a. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Darah lengkap:
trombositopeni,
2. Urin : proteinuria,
oliguria
3. USG
b. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b/d
peningkatan tekanan darah
2. Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak mampuan dalam memasukkan,
mencerna, mengabsorbsi makanan karena factor biologi
3. Resiko kekurangan volume
cairan b/d retensi garam dan air
c. DATA FOKUS
Data subyektif:
· klien
mengatakan mengalami nyeri hebat pada daerah perut
· P: nyeri
berkurang setelah minum obat Q: nyeri berat R: nyeri pada daerah perut
S: skala 8 T: nyeri terasa selama 3menit sekali
· klien
mengatakan susah makan karena sering mual muntah
· klien
mengatakan sering merasa haus
Data obyektif:
· klien tampak pucat, dehidrasi
· klien tampak
kurus, anoreksia, konjungtiva pucat
· klien tampak
lemah, bedrest
ANALISA DATA
NO
|
SYMPTOM
|
PROBLEM
|
ETIOLOGI
|
1.
|
DS :
DO :
-
Dipsnea
-
Napas pendek
-
Nyeri dada
-
batuk
-
hemoptisis
-
pembesaran limpa
-
hipoksia
|
Pola
nafas tidak efektif
|
Deformitas
dinding dada (adanya edema pada paru)
|
2.
|
DS: klien mengatakan anaknya
mengalami nyeri hebat pada daerah perut P: nyeri berkurang setelah minum obat
Q: nyeri berat R: nyeri pada daerah perut S: skala 8 T: nyeri terasa selama 3
menit sekali DO: klien tampak menahan nyeri
|
Nyeri akut
|
Agen
cidera biologi
|
3.
|
DS: klien
mengatakan susah makan karena sering mual muntah DO: klien tampak kurus, lemah,
anoreksia, konjungtiva pucat
|
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
|
Ketidakmampuan
dalam memasukkan/mencerna makanan karena faktor biologi
|
4.
|
DS: ibu klien
mengatakan sering merasa haus DO: klien tampak lemah, bedrest, dehidrasi,
turgor kulit lambat
|
Resiko kekurangan volume cairan
|
Retensi garam dan air
|
5.
|
Ds :
Do :
- Pasien selalu
merasa ingin BAK (anyang-anyangan)
- Pasien merasa
nyeri saat awal setelah BAK
- Dipermukaan
saluran kencing bawah (orifisium uretra) merah (eritematus) dan membengkak
(oedema)
|
Gangguan eliminasi urin
|
Sindroma nefrotik
(penurunan filtrasi)
|
6.
|
DS :
DO :
-
Pasien tampak lemah
-
Skala nyeri 8
-
Tampak terpasang kateter
|
Resiko
infeksi
|
Tindakan invasif
|
Diagnosa
keperawatan dan prioritas masalah
- Pola nafas tidak efektif b/d Deformitas dinding dada (adanya edema pada paru)
- Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera biologi
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan dalam memasukkan/mencerna makanan karena faktor biologi
- Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan retensi garam dan air
- Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan sindroma nefrotik (penurunan filtrasi)
- Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasife
INTERVENSI
WAKTU
|
NO. Dx
|
NOC
|
NIC
|
RASIONAL
|
|
Tgl
|
Jam
|
||||
1.
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama….X24 jam diharapkan pola nafas klien
normal dengan kriteria
hasil:
Respiratorystatus:
Ventilation(0703)
- Respirasi
dalam batas normal
- Mudah
bernafas
- Tidak
ada dipsnea
- TTV
normal
|
Airway Management (3140)
- Buka
jalan nafas dengan tehnik chin lift
- Posisikan
klien untuk memaksimalkan ventilasi
- Identifikasi
jika pasien
perlu pemasangan
alat jalan nafas buatan
- Auskultasi
suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan
- Monitor
respirasi dan status O2
- Observasi TTV
|
- Agar
memudahkan bernapas dengan lancar
- Untuk
memenuhi kebutuhan O2 klien
- Mencegah
terjadinya hipoksia
- Untuk
mengetahui adanya suara nafas tambahan
- Untuk
mengetahui respirasired dan kebutuhab O2
- Mengetahui
keadaan umum klien
|
||
2.
|
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam
diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil:
Pain control (1605)
· Mengenali faktor penyebab
· Menggunakan metode pencegahan
· Menggunakan metode pencegahan non
analgetik untuk mengurangi nyeri
· Menggunakan analgetik sesuai
kebutuhan
· Melaporkan gejala pada tenaga
kesehatan
· Mengenali gejala-gejala nyeri
· Mencatat pengalaman tentang nyeri
sebelumnya
· Melaporkan nyeri yang sudah
terkontrol
Keterangan penilaian NOC:
1. Tidak
dilakukan sama sekali
2. Jarang
dilakukan
3. Kadang
dilakukan
4. Sering
dilakukan
5. Selalu
dilakukan
|
Pain management (1400)
1. Kaji
secara komprehensif tentang nyeri meliputi: lokasi, karakteristik, dan onset,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor
presipitasi
2. Kaji
pengalaman individu terhadap nyeri, keluarga, dengan nyeri kronis
3. Evaluasi
tentang keefektifitan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan
4. Berikan
informasi tentang nyeri seperti penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan
pencegahan
5. Berikan
analgetik sesuai anjuran
6. Beritahu
dokter jika tindakan berhasil atau terjadi keluhan
|
1 Mengindikasikan terjadinya komplikasi.
2.Dapat
membandingkan nyeri yang ada dari nyeri sebelumnya
3.Penggunaan
persepsi diri/ perilaku untuk menghilangkan nyeri dapat membantu pasien
mengatasinya lebih efektif
4.
Informasi tentang nyeri dapat membantu dalam menurunkan persepsi nyeri
5.Analgetik
diberikan untuk nyeri ringan yang tidak hilang dengan tindakan kenyamanan.
6.Untuk
melanjutkan terapi selanjutnya
|
||
3.
|
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam
diharapkan nafsu makan klien normal lagi dengan kriteria hasil:
Nutritional status (1004)
· Stamina,Tenaga
· Kekuatan menggenggam
· Penyembuhan jaringan
· Daya tahan tubuh
· Tidak ada penurunan BB yg berlebih
Keterangan
penilaian NOC:
1. Tidak
pernah menunjukkan
2. Jarang
menunjukkan
3. Kadang
menunjukkan
4. Sering
menunjukkan
5. Selalu
menunjukkan
|
Nutrition management (1100)
1. Kaji
adanya alergi makanan
2. Anjurkan
pasien untuk meningkatkan intake Fe
3. Berikan
substansi gula
4. Berikan
makanan yang terpilih( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
5. Ajarkan
pasien bagaimana membuat catatan makanan harian
|
1. Untuk
mengetahui apakah pasien ada alergi makanan
2.
intake fe dapat meningkatkan kekuatan tulang
3.
substansi gula dapat meningkatkan energi pasien
4. Untuk
memenuhi status gizi pasien
5.
Catatan harian makanan dapat mengetahui asupan nutrisi pasien
|
||
4.
|
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan klien dapat tidak ada resiko kekurangan volume cairan dengan
kriteria hasil:
· Mempertahankan urin output sesuai
dengan usia dan BB
· TTV dalam batas normal
· Elastisitas turgor kulit normal
· Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
· Membran mukosa lembab
· Tidak ada rasa haus berlebihan
Keterangan penilaian NOC:
1. Tidak dilakukan sama sekali
2. Jarang dilakukan
3. Kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
|
Fluid Management
1. Pertahankan
catatan intake output urin yang di buat
2. Monitor
adanya status dehidrasi
3. Monitor hasil
lab. yang sesuai dengan retensi cairan
4. Monitor TTV
5. Kolaborasi
pemberian cairan atau makanan/ infus
6. Monitor
status nutrisi
7. Dorong
masukan oral
|
1. Untuk
mengetahui perubahan intake output urin klien
2.antisipasi
terjadinya dehidrasi berat
3.untuk
memberikan tindakan yang sesuai dengan kondisi klien
4.untuk
mengetahui keadaan umum klien
5.Untuk
memulihkan energi pasien
6. Untuk
mengetahui intake nutrisi pasien
7.
Mengoptimalkan keadaan pasien agar kembali normal
|
||
5.
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama…x 24 jam eliminasi urin klien dalam
rentang normal dengan urinary elimination kriteria hasil :
- Frekuensi
eliminasi urin dalam rentang normal
- Tidak ada
bengkak dan memerah pada saluran kemih
- Tidak ada
sekret/cairan nanah keluar dari saluran kencing
- Urin
tidak mengandung protein glukosa ataupun keton
|
Urinary elimination management
- Monitor
pengeluaran urin termasuk frekuensi, warna, volume, dan senyawa yang
terkandung didalamnya
- Monitor
tanda dan gejala adanya retensi urin
- Catat
waktu pengeluaran urin terakhir
- Ajarkan
pasien untuk minum secara lancar yaitu 8 gelas sehari
- Anjurkan
klien untuk mengenali adanya ISK yang berkelanjutan
|
- Untuk
mengetahui warna, frekuensi, volume dan senyawa yang terkandung dalam urine
yang di keluarkan oleh paisen.
- Untuk
mengetahui tanda dan gejala yang terjadi pada pasien pada saat terjadi
retensi urine.
- Untuk
mengetahui pengeluaran urin pasien
- Untuk
membantu pasien dalam memasukkan cairan secara optimal.
- Untuk membantu pasien mengetahui
gejala apbila ISK kembali.
|
||
6.
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam,
diharapkan pasien mampu mengkontrol terjadinya infeksi dengan criteria hasil:
Risk
Control (1902)
- faktor
resiko dari lingkungan terpantau
- strategi
kontrol resiko berkembang dengan efektif
- memonitor
perubahan status kesehatan
- melaksanakan
strategi kontrol resiko yang terpilih
Skala:
Tidak pernah
sampai diperlihatkan
1.tidak
diperlihatkan
2.jarang
diperlihatkan
3.kadang-kadang
diperlihatkan
4.sering
diperlihatkan
5.konsisten
diperlihatkan
|
Infection Protection (16550)
- Pertahankan
tehnik isolasi
- Batasi
pengunjung bila perlu
- Instruksikan
pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung
- Pertahankan
lingkungan aseptic selama pemasangan alat
- Tingkatkan
intake nutrisi
- Berikan
terapi antibiotic bila perlu
|
- Untuk
mencegah terjadinya infeksi
- Untuk
mengurangi resiko infeksi dari pengunjung
- Untuk
mencegah penyebaran pathogen terhadap pengunjung
- Untuk
mengurangi penyebaran pathogen
- Untuk
mempertahankan asupan nutrisi klien
- Antibiotic sebagai pelindung tubuh
untuk menolak pathogen yang merugikan bagi tubuh
|
IMPLEMENTASI
Tgl
|
No
DX
|
Implementasi
|
Paraf
|
1
|
1. Membuka jalan nafas
dengan tehnik chin lift
2. memposisikan
klien untuk memaksimalkan ventilasi
3. mengIdentifikasi
jika pasien perlu pemasangan alat jalan nafas buatan
4. mengauskultasi
suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan
5. memonitor
respirasi dan status O2
6. mengobservasi TTV
|
||
2
|
1. mengkaji
secara komprehensif tentang nyeri meliputi: lokasi, karakteristik, dan onset,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor
presipitasi
2. mengkaji
pengalaman individu terhadap nyeri, keluarga, dengan nyeri kronis
3. mengevaluasi
tentang keefektifitan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan
4. memberikan
informasi tentang nyeri seperti penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan
pencegahan
5. memberikan
analgetik sesuai anjuran
6. memberitaukan
dokter jika tindakan berhasil atau terjadi keluhan
|
||
3
|
1. mengkaji
adanya alergi makanan
2. menganjurkan
pasien untuk meningkatkan intake Fe
3. memberikan
substansi gula
4. memberikan
makanan yang terpilih( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
5. memberikan
pasien bagaimana membuat catatan makanan hari
|
||
4
|
1. mempertahankan catatan
intake output urin yang di buat
2. memonitir
adanya status dehidrasi
3. memonitor
hasil lab. yang sesuai dengan retensi cairan
4. memonitor TTV
5. mengkolaborasikan
pemberian cairan atau makanan/ infus
6. memonitor status
nutrisi
7. mendorong masukan oral
|
||
5
|
1. memonitor pengeluaran
urin termasuk frekuensi, warna, volume, dan senyawa yang terkandung
didalamnya
2. memonitor tanda dan
gejala adanya retensi urin
3. mencatat waktu
pengeluaran urin terakhir
4. mengajarkan
pasien untuk minum secara lancar yaitu 8 gelas sehari
5. mengajarkan
klien untuk mengenali adanya ISK yang berkelanjutan
|
||
6
|
1. Mempertahankan tehnik
isolasi
2. membatasi pengunjung
bila perlu
3. mengintruksikan pada
pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung
4. mempertahankan lingkungan
aseptic selama pemasangan alat
5. mmeningkatkan intake
nutrisi
6. memberikan terapi
antibiotic bila perlu
|
EVALUASI
TGL
|
No
DX
|
EVALUASI
|
PARAF
|
1
|
S : -
O : Pola
nafas klien lancar
A :
Tujuan tercapai, masalah teratasi
P :
Pertahankan intervensi
|
||
2
|
S :
Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
O :
wajah klien terlit tidak meringis menahan nyeri
A : Tujuan
tercapai, Masalah teratasi
P :
Pertahankan intervensi
|
||
3
|
S :
Klien mengatakan sudah tidak merasa mual
O :
Klien sudah tidak terlihat lemas, konjungtiva normal
A :
Tujuan tercapai, Masalah teratasi
P :
Pertahankan intervensi
|
||
4
|
S :
Klien mengatakan tidak merasa lemah
O :Tugor
kulit normal
A :
Tujuan tercapai, Masalah teratasi
P :
Pertahankan intervensi
|
||
5
|
S : -
O :
Klien BAK dengan normal
A :
Tujuan tercapai, Masalah teratasi
P :
Pertahankan intervensi
|
||
6
|
S : -
O :
Tidak terpasang kateter
A :
Tujuan tercapai, Masalah teratasi
P :
Pertahankan intervensi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar