1. Pengertian Sinusitis Maksilaris Akut :
Sinusitis Maksilaris Akut adalah
infeksi akut pada mukosa sinus maksilaris.
2. Penyebab :
S. Pneumonia. H. Influenza, S.Aureus atau
Virus
Insidens
paling banyak dibanding Sinus yang lain, hal ini karena :
a.Modus infeksi;
Rinogen: merupakan ekstensi dari Rinitis
akut, yaitu waktu buang ingus sekret masuk ke dalam sinus.
Dentogen; karies pada gigi premolar 2
sampai dengan molar 3 rahang atas
Pasca ekstraksi gigi rahang atas.
b.Posisi ostium sinus maksilaris paling rendah
c.Drainase
sinus maksilaris paluing sulit karena letak ostium yang tinggi, diatap sinus
ditutupi konka media/polip/deviasi septi, 16 jam penderita dalam posisi berdiri
atau duduk.
3.
Diagnosis
a.
Gejala:
-
Rinore dengan sekret yang
kental dan berbau, obstruksi nasi, panas badan.
-
Kadang-kadang pilek disertai darah
-
Obstruksi nasi
-
Panas badan
-
Nyeri pada pipi daerah sinus
sakit
-
Nyeri meningkat pada waktu sore
hari minimal pada waktu pagi hari. Hal ini disebabkan karena ostium sinus
berada pada atap sinus, sehingga pada malam hari dimana penderita kebanyakan
dalam posisi berbaring, isi sinus dapat keluar tetapi pada siang hari dimana
penderita kebanyakan pada posisi berdiri akan menyebabkan sekret sulit keluar,
sehingga menumpuk dalam sinus
b.
Pemeriksaan :
Penderita tampak sakit
Febris
Pada palpasi, ada perbedaan rasa nyeri pada
penekanan pipi
Rinoskopia anterior ;
(konka inferior udem dan hiperemis, kavum
nasi menyempit serta akan tampak sekret mukopurulent pada meatus medius )
c.
Transiluminasi ada perbedaan sisi kanan dan kiri. Biasanya sisi yang sakit akan
tampak lebih gelap
d.
Foto Waters tampak adanya udema mukosa ataua cairan dalam sinus. Bila cairan
tidak penuh, akan tampak gambaran air fluid level.
e.
Terapi:
a.
makan minum hangat
b.
Antibiotika, dekongestan.
c.
Bila ada cairan, dilakukan
irigasi sinus
d.
Untuk mengurangi udema
diberikan diatermi 10 kali
e.
Tidur kesisi heterolateral.
Sinusitis
maksilaris Kronis
1.
Insiden banyak, karena :
a.
Drainase kurang baik.
b.
Sinusitismaksilaris akut yang
tidak diobati
c.
Ada faktor gigi
d.
Ada faktor posisi ostium.
2. Patologi
Terjadi perubahan pada mukosa sinus yang
berupa degenerasi kisteus, polip.fibrosis, dan metaplasia epitel. Tidaka ada
perubahan pada tulang.
3. Diagnosis
Gejala tak jelas dan tak banyak, tetapi
keluhan telah terjadi lama, yaitu adanya sekret mukopurulent, foetor nasi dan
obstruksio nasi yang sangat bervariasi
4.
Terapi
a. Bila ada foetor dentogen berobat ke dokter
gigi.
b. Irigasi dan beri obat tetes hidung
c. Bila irigasi lebih dari 4-5 kali belum
sembuh, operasi Caldwell Luc.
Pengkajian
Data Fokus :
1.
Data Subyektif
a.
Obsruksi Nares
-
Riwayat bernafas melalui mulut
pada siang atau malam hari, kapan
terjadi, lamanya dan frekuensinya.
-
Riwayat pembedahan hidung atau
trauma pada hidung
-
Penggunaan obat tetes atau
semprot hidung jenis, jumlah, frekuensi dan lamanya penggunaan.
b.
Sekresi Hidung :
-
warna, jumlah dan konsistensi
sekret
-
Perdarahan hidung dari satu
atau kedua nares.
-
Adanya krusta atau nyeri pada
hidung
c.
Riwayat Sinusitis
-
Nyeri kepala, lokasi dan
beratnya nyeri
-
Hubungan sinusitis dengan musim
tertentu atau cuaca tertentu
d.
Gejala – gejala umum lainya
seperti kelemahan.
2.
Data Objektif ;
a.
Demam dan drainase ( serous,
mukopurulent, porulent )
b.
Polip ( pucat, lunak, edematous
keluar dari nasal atau mukosa sinus) mungkin timbul dan biasanya terjadi
bilateral pada hidung dan sinus yang mengalami peradangan.
c.
Kemerahan dan edema pada
membran mukosa.
3.
Tes Diagnostik :
a.
Kultur organisme penyebab dari
hidung atau tenggorokan
b.
Pemeriksaan rontgen sinus biasa
, dilakukan untuk menentukan ada dan luasnya penyakit dan terkena tidaknya
tulang-tulang, jika terjadi infeksi,
foto me unjukan gambaran; penebalan membran mukosa sinus dan gambaran difus
pada sinusitis kronis
ANALISA DATA
Data
|
Penyebab
|
Masalah
|
S. Klien post
operasi caldwell luc hari pertama , mengeluh nyeri pada daerah sinus
maksilaris.kiri.
O.: Daerah sinus maksilaris terlihat
bengkak, pada palpasi didapatkan nyeri .
|
Tindakan Operasi caldwll Luc
Melakukan insisi pada bawah bibir atas
sebelah kiri
Mengerok jaringan fibrotik pada permukaan
mukosa sinus maksilaris
Nyeri , bengkak, perdarahan dan resiko
infeksi.
|
Nyeri akut
|
S. : Klien mengeluh saat meludah ada darah
sedikit pada kerongkongan.
O.: Terlihat tampon hidung dengan
perdarahan minimal.
|
Tndakan operasi caldwell Luc.
|
Resiko terjadi perdarahan
|
S.: Klien mengeluh kebal pada daerah bibir
atas
O. : Terlihat luka sayatan operasi yamg
terjahit di bawah bibir atas sebelah kiri.
|
Tindakan operasi Caldwell Luc
|
Resiko infeksi
|
Diagnosa
Keperawatan
1.
Nyeri akut b/d tindakan operasi
caldwell luc. Ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada sinus maksilaris kiri
terutama pada saat palpasi.dan bengkak.
2.
Resiko terjadi perdarahan b/d
tindakan operasi caldwell Luc, ditandadi dengan klien mengeluh saat meludah ada
perdarahan sedikit pada kerongkongan, terlihat tampon hidung dengan perdarahan
minimal.
3.
Resiko terjadi infeksi pada
insisi bedah( bawah bibir atas) b/d tindakan operasi cld well luc.terlihat luka
sayatan operasi yang terjahit di bawah bibir atas sebelah kiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar