Nama Klien : Ny. N
Diagnosa : Resiko melukai
diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan
SP ke : 5
Pertemuan ke :5 (lima)
A. Proses Keperawatan
1.
Kondisi Klien: klien terlihat tenang, marah yang dirasakan sudah mulai
terkontrol
2.
Diagnosa : Resiko melukai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan
dengan perilaku kekerasan
3.
TUK :
·
mengevaluasi latihan pengontrolan marah dengan tiga empat cara sebelumnya
·
mengajarkan cara yang kelima yaitu dengan obat
4.
Tindakan Keperawatan: mengajarkan cara penggunaan obat dengan prinsip
lima (5) benar
B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)
·
Fase Orientasi:
1. Salam:
“Assalammualaikum Buk.
2. Evaluasi
& Validasi : “Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apakah Ibu sudah bisa
mengontrol marahnya ? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih kemarin ?
Apakah jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan ?
3. Kontrak
: “Apakah pagi ini sudah minum obat? Baik. Sesuai janji kita kemaren, hari ini
kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang Ibu minum. Kita akan diskusi
selama 20 menit. Seperti janji kita
kemarin kita akan diskusi di sini saja ya bu.”
4. Tujuan:
“: Tujuan dari latihan ini diharapkan rasa amarah yang ibu rasakan bisa
terkontrol, sehingga ibu tidak melakukan tindakan kekerasan lagi kepada orang
lain”.
·
Fase Kerja:
“Ibu, adakah bedanya setelah minum obat secara
teratur. Apakah rasa marahnya sudah berkurang/hilang ? Minum obat sangat
penting supaya rasa marah yang Ibu rasakan bisa terkontrol, sehingga tidak melakukan
kekerasan lagi kepada orang lain. Berapa macam obat yang Ibu minum ? (Perawat
menyiapkan obat pasien) Ini yang warna orange (CPZ gunanya supaya pikiran ibu
merasa tenang. Ini yang putih (THP) gunanya untuk rileks dan santai. Sedangkan
yang merah jambu (HLP) gunanya untuk
pikiran teratur dan rasa marah berkurang. Semuanya ini diminum 3 kali sehari
jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7
malam”.
Kalau marahnya sudah terkontrol, obatnya tidak boleh
diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat, rasa
marah yang ibu rasakan akan seperti semula lagi. Kalau obat habis Ibu bisa
minta ke dokter atau perawat untuk mendapatkan obat lagi. Ibu juga harus teliti
saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya Ibu harus memastikan
bahwa itu obat yang benar-benar punya Ibu. Jangan keliru dengan obat milik
orang lain. Baca nama kemasannya.
Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu diminum
sesudah makan dan tepat jamnya. Ibu juga harus perhatikan berapa jumlah obat
sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari”
·
Terminasi:
a.
Evaluasi Subjektif:
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap
tentang obat?
b.
Evaluasi Objektif :
Sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol
rasa marah? Coba sebutkan! Bagus! (jika jawaban benar).
c.
Rencana Tindak
Lanjut: “Mari kita masukkan jadwal minum obatnya
pada jadwal kegiatan Ibu. Jangan lupa pada waktunya minum obat, minta obat pada
perawat atau pada keluarga kalau di
rumah.”
d.
Kontrak Yang Akan
datang
·
Topik : “Nah
berhubung sudah 20 menit, sesuai janji kita tadi saya permisi dulu. Besok kita
ketemu lagi untuk melihat manfaat 5 cara mengontrol marah yang telah kita
bicarakan.”
·
Waktu : “Mau
jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00.”
·
Tempat : “Mau
dimana? Disini saja ya? Sampai jumpa.
Wassalammu’alaikum”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar