Pengaruh Radiasi Handphone Terhadap Otak


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Dunia informasi saat ini seakan tak bisa terlepas dari teknologi. Konsumsi masyarakat akan teknologi menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya kini dengan teknologi segalanya menjadi sangat dekat dan tanpa jarak.
Salah satu teknologi yang saat ini sedang trend dan digemari masyarakat Indonesia adalah Handphone ( HP ). Saat ini handphone bukanlah suatu hal yang dianggap mewah atau langka lagi. Handphone sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Dari kalangan bawah sampai kalangan atas sudah menggunakan handphone. Disamping harga yang ditawarkan cukup terjangkau, berbagai fitur Handphone juga diberikan sebagai penunjang majunya teknologi. Handphone yang awalnya hanya sekedar digunakan sebagai telpon dan SMS saja. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi, sehingga perangkat Handphone semakin lengkap muali dari Game, Mp3, Kamera, Radio, dan koneksi Internet. Bahkan sekarang muncul teknologi baru untuk melengkapi komponen yaitu 3G. Dimana generasi ini telah merambah ke layanan internet secara Wireless. Teknologi ini telah merambah ke akses secara permanent Web, Video interaktif, dengan kualitas suara yang sangat baik sekualitas CD Audio Player hingga ke teknologi kamera video yang diintegrasikan dalam telepon seluller.
Banyak fungsi yang bisa kita lakukan dengan mempunyai Handphone, diantaranya digunakan untuk menyimpan informasi, membuat daftar pekerjaan atau perencanaan pekerjaan, mencatat appointment ( janji pertemuan ) dan dapat disertakan reminder ( pengingat waktu ), kalkulator untuk perhitungan dasar sederhana, mengirim dan menerima email, mencari informasi ( berita, hiburan, dan informasi lain ) dari internet, Integrasi ke peralatan lain seperti PDA, Mp3 player, dan GPS ( Global Positioning System). Dengan lengkapnya fungsi Handphone ini menjadikan manusia menjadi Individual, karena informasi tidak lagi dibutuhkan oleh individu lain, melainkan bisa didapat dari Handphone yang ia punya, hal ini yang mengakibatkan individu semakin menjauh dari lingkungan social. Karena mereka merasa semua bisa dilakukan dengan menggunakan Handphone tanpa kerjasama atau bantuan orang lain.
Di seluruh dunia saat ini telah terdapat 570 juta pemakai hand-phone dan dalam jangka waktu 5 tahun lagi jumlahnya akan terus meningkat hingga mencapai 1,4 bilion.
Suatu hal yang tetap masih menjadi perselisihan pendapat tentang pemakaian telefon selular adalah mengenai bahaya terdapatnya radiasi yang dicurigai dapat menimbulkan terjadinya tumor otak pada pemakainya. Isu kontroversi mengenai apakah gelombang radiasi yang dipancarkan antena hand-phone berhubung demikian dekatnya ke kepala sewaktu pemakainya berbicara hingga dapat mengganggu jaringan sel otak yang rawan terhadap paparan gelombang elektromagnetik.
Isu negatif ini menjadi sangat membimbangkan ketika awal Ogos tahun lalu seorang ahli saraf (neurologist) dari Maryland, AS mengajukan saman berenilai $ 800 juta kepada pembuat mobile-phone serta Persatuan Industri Telekomunikasi Selular ( CTIA - Cellular Telephone Industry Association ). Neurologist tersebut ialah Dr. Christopher Newman yang menderita penyakit tumor otak yang muncul kerana keaktifannya dalam menggunakan hand-phone. Namun sampai saat ini saman tersebut masih berhasil ditolak dengan alasan bahwa bukti dan kajian ilmiah yang mendukung risiko terjadinya kancer otak dinilai tidak cukup meyakinkan.
Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan hand-phone adalah sejenis gelombang microwave yang termasuk jenis radiasi non-ionisasi dan levelnya tergolong rendah / low level radiation. Dari puluhan kajian ilmiah yang telah dilakukan sampai sekarang ini, belum terdapat bukti ilmiah hasil olahan kajian yang skala cakupan dan secara komprehensif dapat meyakinkan bahwa efek radiasi non-ionisasi pada pemakaian hand-phone berakibat serupa dengan efek pancaran radiasi gelombang elektromagnetik jenis ionisasi yang telah dinyatakan positif sebagai salah satu penyebab tumor otak atau pun kerusakan DNA pada sel jaringan tubuh manusia.
Untuk menjawab desakan orang ramai atas risiko kesan pemakaian hand phone, maka para raksasa pengeluar mobile-phone , seperti Nokia, Erricson, dan Motorolla, juga telah mengambil langkah positif guna mencantumkan besaran Spesific Absorption Rate (SAR) pada setiap produk hand-phone paling lewat awal Ogos tahun 2001.
Nilai SAR ( watt/kg ) didefinisikan sebagai batas selamat jumlah maksimal radiasi gelombang elektromagnetik (watt ) dari hand-phone jika terpapar atas 1 kilogram jaringan tubuh manusia pada saat telefon sedang dipergunakan.
Maka dari latar belakang tersebut penulis berusaha untuk menyampaikan penggunaan handphone secara menyeluruh dari definisi, dampak, hingga manfaat yang didapat dari penggunaan hp tersebut.

B.      Rumusan Masalah.
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa defenisi dari Handphone ( HP )?
2. Bagaima cara kerja dari handphone ?
3. Apa defenisi dari lingkungan sosial ?
4. Apa pengaruh Handphone terhadap individu dari lingkungan social ?
5. Apakah manfaat dari handphone ?

C. Tujuan.
1. Mengetahui defenisi dari Handphone ( HP )?
2. Mengetahui cara kerja dari handphone ?
3. Mengetahui defenisi dari lingkungan sosial ?
4. Mengetahui pengaruh Handphone terhadap individu dari lingkungan social ?
5. Mengetahui manfaat dari handphone.

BAB II
Pengaruh Radiasi Handphone Terhadap Otak

Ponsel merupakan alat apakah ponsel itu???. komunikasi dua arah dengan menggunakan gelombang radio yang juga dikenal dengan radio frekuensi (RF), di mana pun dilakukan panggilan, suara akan ditulis dalam sebuah kode tertentu ke dalam gelombang radio dan selanjutnya diteruskan melalui antena ponsel menuju ke base station terdekat dimana dilakukan panggilan. Gelombang radio inilah yang menimbulkan radiasi dan banyak kontroversi dari berbagai kalangan tentang keamanan dalam menggunakan ponsel.
Penelitian yang dilakukan terhadap tikus percobaan menunjukkan adanya perubahan biokimia Suatu penelitian yang pada saat ini sedang dilakukan di Universitas Lund (Swedia) menunjukkan bahwa radiasi yang dipancarkan oleh ponsel dapat mempengaruhi fungsi enzim dan protein. dalam darah tikus, yaitu terjadinya perubahan protein albumin yang berfungsi dalam memasok aliran darah ke otak. Salah seorang peneliti, meneliti masalah dampak pemakaian ponsel terhadap kesehatan, mengatakan bahwa gelombang mikro yang keluar dari ponsel dapat memicu timbulnya penyakit alzheimer atau kepikunan lebih awal dari usia semestinya.

A.    Radiasi Handphone
Kekuatan radiasi handphone yang diterima otak atau yang dinamakan SAR (Specific Absorption Rate) diukur dalam satuan watt/kg. FCC menetapkan bahwa semua handphone yang memancarkan radiasi diatas 1.6 watt/kg dilarang untuk diproduksi (dilarang masuk di Amerika). Sebenarnya semua handphone yang beredar masih bisa dikategorikan “aman” karena tingkat SAR-nya masih dibawah 1.6 watt/kg. Meskipun demikian ada beberapa orang yang merasa agak pusing atau telinganya panas setelah menggunakan handphone-handphone yang dikategorikan “aman” tersebut. Jadi yang “betul-betul aman” (bukan sekedar “aman” saja) adalah yang tingkat radiasinya dibawah 1 watt/kg.
Khusus bagi masyarakat Indonesia, tingkat radiasi handphone bukanlah masalah yang patut dikawatirkan meskipun itu dapat menyebabkan kanker otak. Sebagaimana diketahui, radiasi handphone baru akan memiliki efek bahaya bila terpancar dalam waktu yang lama dan sering. Atau dengan kata lain, baru membahayakan bila sering menelpon menggunakan handphone dengan waktu pembicaraan yang lama. Hal seperti itu sangatlah jarang dilakukan sebagian besar pengguna handphone di Indonesia yang notabene.
Saat ponsel aktif menerima panggilan, ponsel tersebut ditempelkan pada radiasi meter, seperti halnya kalau kita memakai ponsel dengan menempelkan di telinga. Di sini radiasi meter mencatat adanya paparan radiasi antara 5 mili rem /jam bahkan ada yang sampai 80 mili rem /jam. Padahal, ambang batas yang bisa diterima oleh manusia secara umum adalah 0,125 mili rem /jam-nya.
 
B.     Sedikit Mengenai Radiasi Yang Dipancarkan Oleh Handphone
radiasi elektromagnetik yang dipancarkan hand-phone adalah sejenis gelombang microwave yang termasuk jenis radiasi non-ionisasi dan levelnya tergolong rendah (low level radiation). Dari puluhan kajian ilmiah yang telah dilakukan sampai sekarang ini, belum terdapat bukti ilmiah hasil olahan kajian yang skala cakupan dan secara komprehensif dapat meyakinkan bahwa efek radiasi non-ionisasi pada pemakaian hand-phone berakibat serupa dengan efek pancaran radiasi gelombang elektromagnetik jenis ionisasi yang telah dinyatakan positif sebagai salah satu penyebab tumor otak atau pun kerusakan DNA pada sel jaringan tubuh manusia.

C.    Pengaruh Radiasi Terhadap Otak
Banyak pengguna ponsel yang mungkin tidak mengetahui bahwa ponsel yang mereka gunakan dapat mengirimkan gelombang radiasi ke dalam otak mereka.Sesungguhnya setiap ponsel memiliki spesifikasi ukuran banyaknya energi gelombang mikro yang dapat menembus ke dalam bagian tubuh seseorang tergantung pada seberapa dekat ponsel dengan kepala. Paling tidak kurang lebih sebanyak 60 persen dari radiasi gelombang mikro yang diserap dan menembus daerah sekitar kepala.
Pada saat menelepon radiasi dekat dengan otak dan bisa mempengaruhi sistem otak & syaraf. Walaupun efeknya relatif kecil seperti pusing, tapi lama kelamaan bisa jadi masalah serius. Dan yang paling mengkhawatirkan, risiko terbesar pemakaian ponsel adalah pada anak-anak. . Para ahli organisasi kesehatan sedunia (WHO) sangat menganjurkan agar pemakaian handphone terutama di kalangan usia kanak-kanak dibatasi sedemikian rupa ataupun pemakaiannya dengan menggunakan hands-free guna untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi, berhubung alasan rawannya sel otak dalam usia kanak-kanak yang sedang mengalami pertumbuhan.
Setelah 10 tahun memakai handphone risiko seseorang menderita tumor telinga meningkat empat kali lipat. Para ilmuwan yakin, penggunaan handphone minimal selama 10 tahun meningkatkan risiko menderita tumor telinga.Berdasarkan riset yang dilakukan Institute Karolinska, Swedia, terhadap 750 orang, ditemukan risiko menderita acoustic neuroma meningkat 3 ,9 kali lipat pada sisi kepala dimana handphone sering ditempelkan. Sedangkan pada sisi kepala yang tidak pernah atau jarang ditempeli handphone, tidak ditemukan risiko apapun.“Riset ini jelas menunjukkan risiko itu hanya terjadi pada sisi kepala dimana telepon genggam sering ditempelkan.

D.    hubungannya sama sistem saraf di otak
Sistem saraf manusia terbagi atas sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat. Yang dimaksud dengan sistem saraf tepi (peripheral nervous system) adalah semua serabut saraf yang berada di luar otak atau susmsum belakang. Yang dimaksud dengan sistem saraf pusat (central nervous system) adalah bagian yang mengatur kerja saraf tepi yang terdapat di otak, batang otak (brain stem), dan sumsum belakang (spinal cord). Selaput otak mempunyai serabut saraf yang dapat menerima rasa sakit. Jika seseorang sedang menggunakan telepon genggam maka kepala akan terasa panas akibat dari efek radiasi telepon genggam tersebut. Para peneliti menetapkan besarnya radiasi yg diserap dihitung dalam satuan SAR yaitu daya energi yg terserap per satuan massa jaringan (otak). Para peneliti di Inggris, mengatakan radiasi elektromagnetik dari telepon genggam dapat merusak DNA dan mengakibatkan tumor otak.
Pada penderita tumor otak, terjadi pembesaran volume otak, sedangkan ukuran wadahnya yang dibatasi tulang tengkorak tidak berubah. Sebagai akibatnya, terjadi peninggian tekanan di dalam rongga kepala. Peninggian tekanan ini menyebabakan penekanan pada selaput otak sehingga penderita mengeluh sakit kepala. Selain itu, penambahan volume juga meninggikan tekanan cairan LCS. LCS (cerbrospinal space) merupakan cairan otak yang dihasilkan melalui proses di empat rongga yang terdapat di dalam otak (brain ventricle). Dua yang pertama terdapat di otak besar kiri kanan (lateral ventricle), dari sana LCS dialirkan ke rongga tengah (third ventricle), lalu setelah ditambah LCS produk rongga itu dialirkan lagi melalui saluran di batang otak (fourth ventricle).
Rongga terakhir ini juga menghasilkan LCS yang selanjutnya dialirkan melalui dua pasang lubang keluar, dari rongga ini menuju lapisan subarachnoid. Gangguan aliran LCS pada salah satu bagian tersebut pada orang yang terkena infeksi radiasi telepon genggam menyebabkan peninggian tekanan cairan LCS. Peninggian tekanan ini dapat diukur melalui pengukuran dengan alat yang dipasang di daerah pinggang.mata (optic disc). Oleh karena itu, dugaan adanya kanker otak dapat diketahui melalui pemerikasaan mata dengan oftalmoskop. Pada pemeriksaan ini akan terlihat bagian optic disc bengkak dan keruh.
Permukaan otak yang berlekuk-lekuk akibat adanya tonjolan (gyrus) dan lekukan (sulcus) yang membantu memperluas permukaan otak. Makin luas permukaan otak, makin luas pula lapisan luar (cortex) otak sehingga makin banyak sel saraf yang dapat menempatinya. Jumlah sel saraf yang lebih banyak ini dianggap makin menguntungkan karena seseorang diharapakan lebih pandai jika sela sarafnya lebih pandai. Karena itu, seseorang yang sering menggunakan telepon genggam dalam jangka waktu yang panjang akan mengalami lemah otak, akibat semakin banyaknya sel saraf yang hilang karena radiasi gelombang elektromagnetik yang dihasilkan telepon genggam tersebut.
Untuk menjalanan fungsinya meneruskan impuls atau rangsangan, terjadi aliran listrik pada sel saraf. Aliran listrik itu pada hakikatnya ditimbulkan oleh pergerakan ion negatif dan ion positif keluar masuk sel dan menyebrang dari satu serabut ke serabut yang lain. Dengan adanya gerakan listrik ini, cortex atau lapisan kelabu otak dapat diperiksa keadaannya dengan elektroensefalo grafi (EEG).

E.     Hasil dan Penelitian Radiasi Telepon Yang Dapat Merusak Otak
Sejumlah penelitian yang dilakuan sebelumnya menunjukkan radiasitelepon genggam berakibat buruk terhadap tubuh manusia. Misalnyameningkatkan risiko terkena tumor telinga dan kanker otak,berpengaruh buruk pada jaringan otak, merusak dan mengurangi jumlahsperma hingga 30 persen, mengakibatkan meningioma, neurinoma akustik,acoustic melanoma, dan kanker kelenjar ludah.Namun, tak satu pun 6 vendor telepon seluler terbesar duniamerespon hasil-hasil penelitian tersebut.
Rendahnya tingkat radiasi handphone tentu juga ada kaitannya dgn kekuatan sinyal handphone. Asumsinya, semakian besar radiasinya, maka semakin kuat pula sinyalnya.

F.     Efek Negatif Menggunakan Telepon Genggam
1.Lemah Otak
Para peneliti dari Swinburne University of Technology's Brain Sciences Institute di Melbourne, Australia menemukan para pengguna ponsel yang merespon telepon lebih pelan selama 30 menit, cenderung akan mengalami perbaikan memori, namun kurang cepat tanggap dalam merespon sesuatu.
Para peneliti melakukan serangkaian tes psikologi pada 120 partisipan yang terekspos emisi telepon selular selama setengah jam sampai satu jam. Hasil riset yang dimuat dalam Jurnal Neuropsychologia menunjukkan ada perubahan kecil pada fungsi otak meski tak begitu terlihat, terutama pada mereka yang terekspos bidang elektromagnetik dari telepon selular. Studi menunjukkan bukti respon yang lamban pada partisipan yang melakukan reaksi sederhana dan reaksi yang lebih kompleks, seperti memberikan respon saat diminta memilih lebih dari dua alternatif.. Penelitian masih akan terus dilakukan, terutama dengan penggunaan resonansi magnetik untuk menganalisa cara kerja otak. Namun penelitian ini masih belum dipublikasikan, karena dampak radiasi ponsel cenderung terus meningkat. Para pengguna ponsel, terutama yang menggunakan ponsel dalam kapasitas berlebihan cenderung mengalami penurunan atau perubahan sistem yang cukup berarti dibanding mereka yang menggunakan ponsel seperlunya. Namun dalam studi penelitian tersebut, peneliti tak menemukan dampak ponsel pada gangguan kesehatan, meskipun diakui studi ini tak memfokuskan pada konsekuensi kesehatan, tapi lebih ditekankan pada fungsi otak.

2.Kulit Mudah Berkerut
Setelah beberapa waktu sebelumnya radiasi ponsel pernah dinyatakan memicu kanker otak, kini sebuah riset tengah menyatakan pengaruh radiasi ponsel terhadap kesehatan kulit. Para pengawas radiasi Finlandia tengah mempelajari efek ponsel pada protein manusia dengan melakukan tes langsung pada kulit, apakah efek transmisi pada handset memberi pengaruh pada kulit mereka.
Sebuah penelitian yang dilakukan meneliti sebuah area kecil di kulit lengan para responden yang terkena radiasi ponsel dalam jangka waktu satu jam. Kemudian para peneliti mengambil contoh kulit tersebut dan membadingkannya dengan kondisi kulit sebelum tereskpos radiasi.Penelitian kali ini tetap menggunakan contoh sel wanita, untuk menjaga konsistensi penelitian yang sebelumnya dilakukan Radiation and Nuclear Safety Authority.
Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa radiasi ponsel menyebabkan tingkat sel kulit berubah, seperti menimbulkan kerutan pada kulit, meskipun sampai saat ini masih belum bisa dipastikan pengaruhnya pada kesehatan. Sel-sel kulit tersebut mengalami banyak perbedaan ketika mereka tetap berada di badan dibandingkan kondisi lingkungan laboratorium.. Beberapa peneliti bahkan menduga kanker otak yang selama ini sudah umum dijumpai di masyarakat adalah hasil dari penggunaan ponsel, namun masih belum didapat bukti yang jelas untuk mendukung pernyataan tersebut. Terdapat sebuah hubungan tak langsung antara kanker dengan protein berbahaya yang menuju otak, namun hal ini baru sebuah spekulasi.

3.Mengancam kesehatan anak
Para dokter di Austria memperingatkan adanya bahaya ponsel bagi anak-anak dan menyerukan agar semua ponsel dilengkapi keterangan mengenai tingkat radiasi. Peluncuran obat ke pasaran selalu dilengkapi keterangan efek obat. Beda dengan peluncuran ponsel, efekya tidak diketahui.

4.Berpengaruh negatif terhadap kesuburan pria
Efek samping dari radiasi handphone juga berpengaruh pada tingkat kesuburan pria. Seseorang yang suka menyimpan handphone di saku celana, atau dimasukkan dalam sarung kecil kemudian digantung di pinggang, maka jumlah sperma bisa berkurang hingga 30 persen.“Radiasi yang dipancarkan ponsel berpengaruh negatif terhadap produksi sperma, dan kesuburan pria,” kata Departemen Obstetri dan Ginekologi Universitas Szeged, Hungaria, yang akan melaporkan hasil penelitiannya dalam konferensi The European Society of Human Reproduction and Embryology (ESHRE) di Berlin, Jerman. Dalam penelitiannya, timnya menganalisa sperma 221 pria, dan mengamati perilaku mereka dalam menggunakan ponsel. Para ilmuwan ini menemukan adanya korelasi positif antara penggunaan ponsel - bahkan jika hanya di set dalam posisi standby- dengan berkurangnya kualitas dan kuantitas sperma.

G.    Penggunaan  Handphone      
Perkembangan kecanggihan ponsel saat ini menggelitik para ahli radiasi untuk melihat seberapa jauh kemungkinan pengaruh adanya radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh emiter ponsel terhadap tubuh manusia.
Kekhawatiran terhadap adanya radiasi elektromagnetik yang dikeluarkan oleh ponsel, ternyata telah dimanfaatkan secara psikologis oleh produsen peralatan proteksi radiasi yang ditimbulakan oleh ponsel. Pada saat ini memang telah diperdagangkan suatu alat yang dikatakan dapat memproteksi radiasi yang ditimbulkan oleh ponsel, terutama yang katanya dapat menembus dan mempengaruhi jaringan otak manusia. Seberapa jauh efektifitas alat proteksi radiasi yang ditimbulkan oleh pemakaian ponsel, sejauh ini masih perlu diteliti kebenarannya. Namun yang jelas, dampak psikologis terhadap kemungkinan adanya pengaruh radiasi elektromagnetik yang dikeluarkan oleh ponsel, telah dimanfaatkan oleh para pedagang untuk menjual peralatan proteksi tersebut.
Peralatan proteksi radiasi tersebut ada yang menurut "petunjukknya" harus ditempelkan pada bagian telinga agar radiasi elektromagnetik dari ponsel tidak sampai ke jaringan otak.
Seberapa jauh efektifitas peralatan proteksi radiasi elektromagnetik, seperti handsfree, kiranya masih perlu diteliti lebih lanjut. Satu hal yang pasti dan perlu diperhatikan adalah berkomunikasilah dengan ponsel seperlunya saja, agar waktu kontaknya singkat sehingga dosis yang diterima kecil dan waktu kontak yang singkat juga berpengaruh terhadap kantong para pengguna ponsel, karena menghemat pemakaian pulsa ponsel.

H. Beberapa Tips Mengurangi Pengaruh Radiasi Handphone
1.        Hindari percakapan bila penerimaan buruk, karena handphone akan mengirim sinyal dengan tenaga maksimal untuk mencapai tiang relay.
2.         Bicara singkat dan jelas. Percakapan yang lama meningkatkan radiasi dalam kepala. Jika perlu gunakan sms, waktu kirim singkat dan radiasi tidak mengarah ke kepala.
3.        Jangan bertelepon dalam mobil. Sebab, rangka mobil dapat memantulkan sinyal sehingga handphone harus mengirim sinyal lebih kuat dan itu berarti meningkatkan beban radiasi.
4.        Gunakan handsfree. Headset bluetooth radiasinya lebih rendah dibanding tanpa headset. Lebih baik lagi menggunakan handsfree dengan kabel.
5.        Ketika membeli handphone perhatikan agar nilai SAR-nya serendah mungkin di bawah 1,0 W/kg (misalnya Samsung SGH-1300). Sebagai perbandingan sertifikasi lingkungan 'Blue Angel' mengijinkan hingga 0,6 W/


 BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
  1. Pengaruh hp sangat besar dampak nya bagi kesehatan.
  2. Maka gunakan lah hp seperlunya saja,menjaga kesehatan, dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B.     Saran
1.      Mengingat perlunya hp bagi alat komunikasi kita harus menggunakan hp seperlu di butuhkan.
2.      perlu meletakkan hp sesuai pada tempatnya yang tidak membahayakan diri kita
3.      perlu kita perhatikan dimana seharusnya kita menggunakan hp












DAFTAR PUSTAKA

http://www.bahaya-hand-phone-di-kamar-tidur.html
http://www.Syopian Blog » Blog Archive » MAKALAH TEKHNOLOGI.htm
http://www.cara-kerja-handphone.html
http://www.Dampak negatif Handphone « bhnnsdazzle Weblog.htm
http://www.Komunikasi Multimedia (Kel.05) » Blog Archive » Penggunaan Lain Dari Handphone.htm
http://www.MANFAAT HANDPHONE DALAM KEHIDUPAN « Warung Sastra.htm
http://www.pengaruh-handphone-terhadap-kesehatan.html

Tidak ada komentar: