Topik : TAK Stimulasi Persepsi: Harga Diri Rendah
Sesi Ke :I (Identifikasi hal positif pada Diri)
Terapis : A.R.Yulia Sunarti
Sasaran : Klien ruang rawat Anggrek (VIP)
RS. Jiwa Prof.HB.SAANIN Padang
A.
TUJUAN
1. Tujuan
Umum
Untuk meningkatkan
kembali harga diri klien terhadap dirinya
2. Tujuan
Khusus
Ø Klien
dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan yang dialaminya
Ø Klien
dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya
B.
LANDASAN
TEORITIS
HARGA DIRI RENDAH
MASALAH
UTAMA
Harga diri rendah.
PENGERTIAN
Harga diri rendah.
PENGERTIAN
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu
yang berharga dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri.
PROSES TERJADINYA MASALAH
Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan
dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart & Sunden, 1995).Konsep
diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari.
Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga
diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1999).
Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai
sesuatu yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri.Jika
individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika
kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari
diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan
dari orang lain.
Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan
yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga
diri, merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan
produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu,
mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial.
Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang
tua, harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali,
kurang mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan
ideal diri yag tidak realistis. Sedangkan stresor pencetus mungkin ditimbulkan
dari sumber internal dan eksternal seperti :Trauma seperti penganiayaan seksual
dan psikologis atau menaksika kejadian yang megancam.
Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jenis transisi peran :
Ø Transisi peran perkembangan adalah
perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk
tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma
budaya, nilai-nilai tekanan untuk peyesuaian diri.
Ø Transisi peran situasi terjadi
dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau
kematian.
Ø Transisi peran sehat sakit sebagai
akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin
dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan
dan fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan.
Gangguan
harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara:
Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba‑tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll. Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopani (pemasangan kateter, pemeriksaan pemeriksaan perianal dll.), harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena di rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama.
Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba‑tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll. Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopani (pemasangan kateter, pemeriksaan pemeriksaan perianal dll.), harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena di rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama.
MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
1.
Masalah keperawatan:
a. Resiko isolasi sosial: menarik
diri.
b. Gangguan konsep diri: harga diri
rendah.
c. Berduka disfungsional.
2.
Data yang perlu dikaji:
a. Data subyektif:
Klien
mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik
diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
b. Data obyektif:
Klien
tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan,
ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Resiko isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga
diri rendah.
2.
Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan
berduka disfungsional.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tujuan
umum: sesuai masalah (problem).
Tujuan
khusus:
1.
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Tindakan:
1.1. Bina hubungan saling percaya
‑ Salam terapeutik
‑ Perkenalan diri
‑ Jelaskan tujuan inteniksi
‑Ciptakan lingkungan yang tenang
‑ Buat kontrak yang jelas (waktu,
tempat dan topik pembicaraan).
1.2. Beri kesempatan pada klien
mengungkapkan perasaannya.
1.3. Sediakan waktu untuk mendengarkan
klien.
1.4.
Katakan kepada klien bahwa ia adalah seseorang yang berharga dan bertanggung
jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.
2.
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
Tindakan:
2.1. Diskusikan kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki klien.
2.2.
Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi
pujian yang realistis.
2.3. Klien dapat menilai kemampuan
dan aspek positif yang dimiliki.
3.
Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
Tindakan:
3.1. Diskusikan bersama klien kemampuan
yang masih dapat digunakan.
3.2. Diskusikan pula kemampuan yang
dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah.
4.
Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki.
Tindakan
:
4.1.Rencanakan
bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan.
4.2.Tingkatkan kegiatan sesuai dengan
toleransi kondisi klien.
4.3.Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang boleh klien lakukan.
5.
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan
:
5.1. Beri kesempatan mencoba kegiatan
yang telah direncanakan.
5.2. Beri pujian atas keberhasilan
5.3. Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan di rumah.
6.
Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
Tindakan:
6.1. Beri pendidikan kesehatan pada
keluarga tentang cara merawat klien.
6.2. Bantu keluarga memberi dukungan
selama klien dirawat.
6.3. Bantu keluarga menyiapkan
lingkungan di rumah.
6.4. Beri reinforcement positif atas
keterlibatan keluarga.
C.
KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK
v Masalah actual (core problem) klien
saat ini sama-sama harga diri rendah (HDR)
v Klien sudah mampu mengatasi masalah
utamanya sebelumnya yang diderita klien
D.
PROSES SELEKSI
Proses seleksi yang dilakukan
terhadap klien yang akan terlibat dalam pelaksanaan TAK agar sesuai dengan
criteria anggota kelompok yang diharapkan sehingga tujuan TAK tercapai.
E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN
1. Hari/ tanggal : Rabu/ 16 maret 2011
2. Tempat kegiatan : Ruangan anggrek (VIP)
3. Waktu kegiatan : 10.00 Wib – 10.30 Wib
4. Metode kegiatan : Diskusi dan Permainan
5. Anggota kelompok :
·
Vicky Tresnia 0810321006
·
A.R.Yulia Sunarti 0810321007
·
Sari Amini 0810321008
·
Loly Hidayati 0810321009
·
Maharani Z 0810321011
F.
MEKANISME KEGIATAN
No
|
Waktu
|
Kegiatan Terapis
|
Kegiatan Peserta
|
1.
|
---
|
Perencanaan
:
·
Persiapan materi
·
Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan
gangguan konsep diri : Harga diri rendah
·
Membuat kontrak dengan klien
·
Persiapan Media/ alat yang digunakan
·
Setting tempat terapis dan peserta
·
Pembagian tugas terapis
|
---
---
---
---
---
---
|
2.
|
Menit
|
Pelaksanaan
a.
Orientasi
1)
Salam Terapeutik
Salam terapeutik terapis kepada klien
Perkenalkan Nama dan panggialan terapis (pakai papan nama)
dan juga pembimbing (jika Ada)
Menanyakan nama dan panggilan semua klien (Beri papan nama
jika perlu)
2)
Evaluasi / validasi
ü Menanyakan persaan klien saat ini
(satu persatu)
3)
Kontrak
v Terapis menjelaskan tujuan
kegiatan yaitu bercakap-cakap tentang hal positif diri sendiri
v Terapis membuat kontrak waktu
kegiatan selama 45 menit
v Terapis menjelaskan aturan selama
permainan yaitu:
·
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis (tidak dibenarkan meninggalkan kelompok begitu
saja)
·
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
b.
Kerja
Ø Terapis membagikan kertas dan
spidol / pena kepada klien
Ø Terapis meminta tiap klien menulis
pengalaman yang tidak menyenangkan
Ø Terapis memberi pujian atas peran
serta klien
Ø Terapis membagikan kertas yang
kedua
Ø Terapis meminta klien menulis hal
positif tentang diri sendiri : kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasa
dilakukan dirumah dan di rumah sakit
Ø Terapis meminta klien membacakan
hal positif yang sudah ditulis secara bergiliran sampai semua klien
mendapatkan giliran
Ø Terapis member pujian pada setiap
peran serta klien
|
menjawab salam
Mendengarkan dan memperhatikan
Menjawab pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan dan memperhatikan
Menyetujui kontrak yang waktu yang dibuat
Menyetujiu aturan main yang dibuat terapis
Menyetujui
Menerima dan baik
Menulis pengalaman yang tidak menyenangkan di kertas yang
diberikan
Merasa senang
Menerima dengan semangat
Menulis hal positif tentang diri pada kertas yang kedua
(kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan dirumah dan di rumah
sakit)
Membacakan hal positif yang sudah ditulis
Merasa senang dan berharga
|
3.
|
Menit
|
Terminasi
a.
Evaluasi Pencapaian Tujuan
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
Terapis menanyakan perasaan setiap klien ( terkait dengan
aspek tujuan khusus yang ingin dicapai)
b.
Memberikan Rencana Tindak Lanjut
v Terapis meminta klien menulis hal
positif lain yang belum tertulis
c.
Kontrak yang akan dating
Meyepakati TAK yang akan dating, yaitu melatih hal positif
yang dapat diterapkan di rumah sakit dan di rumah
Menyepakati waktu dan tempat
|
v Mengungkapkan pendapat
v Mengucapkan terimakasih
v Memberi tanggapan
v Menuliskan hal positif lain yang
belum tertulis
Menyetujui / memberi pendapat tentang rencana selanjutnya
Menyetujui / memberi pendapat tentang rencana selanjutnya
|
G.
PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Leader :
A.R.Yulia Sunarti
Co.Leader :
Sari Amini
Observer :
Vicky Tresnia
Fasilitator :
Loly Hidayati dan Maharani Z
PRILAKU PEMIMPIN / TERAPIS YANG
DIHARAPKAN :
1. Peran Leader
·
Merancang TAK
·
Memimpin jalannya TAK dengan baik
·
Menjelaskan kepada klien tentang TAK yang di berikan
·
Memberikan reinforcement postif terhadap klien semua klien
2. Peran Co.Leader
·
Membantu leader memimpin TAK
·
Menggantikan leader jika leader ada urusan mendadak
3. Peran fasilitator
·
Seolah menjadi anggota kelompok
·
Membantu menstimulasi kelompok
·
Mendorong kelompok untuk melakukan TAK
·
Mendorong kelompok untuk memberikan tanggapan dan menjawab
pertanyaan leader kepada kelompok
4. Peran observer
·
Mengamati
·
Menilai
·
Memberi masukan
H.
MEDIA DAN ALAT
Ø Spidol / pena sebanyak jumlah klien
yang mengikuti TAK
Ø Kertas putih HVS dua kali jumlah
klien yang mengikuti TAK
I.
SETTING TEMPAT
Ø Terapis dank lien duduk bersama
dalam ruangan TAK
Ø Ruangan nyaman dan tenang
J.
PROSES EVALUASI
·
Evaluasi struktur
Evaluasi terhadap struktur pelaksanaan proses pelaksanaan
TAK yang diharapkan sesuai dengan proposal TAK seperti terkait dengan jumlah
anggota TAK, setting tempat dan lain-lain
·
Evaluasi proses
Evaluasi terhadap proses pelaksanaan TAK yang diharapkan
sesuai dengan rencana kegiatan proposal TAK
·
Eavluasi Hasil
Evaluasi terhadap hasil pelaksanaan TAK terkait dengan
pencapaian tujuan yang diharapkan dalam proposal yaitu untuk TAK stimulasi
persepsi : harga diri rendah Sesi 1, kemampuan klien yang diharapkan adalah
menuliskan pengalaman yang tidak menyenangkan dan aspek positif (kemampuan)
yang dimiliki. Formuli Evaluasinya adalah sebagai berikut.
No
|
Nama Klien
|
Menulis pengalaman
yang tidak menyenangkan
|
Menulis hal positif
diri sendiri
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
K.
PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami buat,
semoga dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Padang,
16 Maret 2011
Ketua Kelompok,
A.R.Yulia Sunarti
Disetujui oleh :
Pembimbing Akademik, Pembimbing
Klinik
……………………………………….Ns. Basmaneli, S.Kep
Nip. Nip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar