Masalah : Percobaan
Bunuh Diri
Pertemuan : Ke 1 (satu)
Tanggal : 21 Mei 2005
A. Proses Keperawatan
1.
Kondisi Klien
Klien bicara sendiri nampak bingung, mempermainkan jari-jari
tangannya, kontak mata kurang, tidak mau menatap lawan bicara, sulit
berkomunikasi dengan perawat, sering menunduk, pembicaraan kacau.
2.
Tujuan khusus
§ Klien dapat membina hubungan saling percaya dan mengenali masalah
bunuh diri.
Tindakan:
a. memperkenalkan diri
b. menjelaskan tujuan
interaksi
c. menciptakan lingkungan
yang aman dan tenang
d. mewawancarai dan mengobservasi kondisi
klien secara langsung dari keluarga.
B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)
I.
FASE ORIENTASI
§ “ Selamat siang Mbak !”
§ “ Bagaimana keadaan Ibu hari ini?”
§ “ Kenalkan, nama saya Sugiharti
Dwi, biasa dipanggil Suster Dwi”.
Nama Mbak siapa?, nama panggilan Mbak siapa? Saya mahasiswa PSIK UNDIP yang bertugas URJ hari ini.
§ “Boleh saya tahu usia Mbak berapa? Tinggal dimana? Di rumah tinggal
dengan siapa?”
§ “ Hari ini kita akan
bincang-bincang mengenai keluhan yang Mak rasakan”.
II.
FASE KERJA
1. Menanyakan identitas pengantar
klien
“Siapa nama Ibu? Apa hubungan dengan klien?
Dimana alamat Ibu? Apakah Ibu tinggal satu rumah dengan klien? Apa alasan Ibu
membawa klien ke RSJ?”
2. “Apa penyebab klien dibawa ke RSJ
sehubungan dengan perilaku yang membahayakan diri/lingkungan/ orang lain atau
yang aneh antara lain: perubahan tingkah laku, mencoba bunuh diri, memukul
orang, mengamuk dan lain-lain”.
3. “Apa tanda-tanda yang
diperlihatkan klien saat di rumah: bicara sendiri, melamun, bicara kacau, marah-marah,
menangis, berjalan ke sana kemari, tidak mau makan dan minum dan kebingungan”.
4. “Apakah penyakit
ini yang pertama kali diderita atau sudah berkali-kali? Apakah gejalanya mirip,
kapan saja, dirawat dimana, berapa lama sakitnya, sembuh atau tidak, berobat
teratur atau tidak, apakah penyakit sekarang lebih berat/ringan dari pada yang
dulu?”
5. “Adakah
kejadian-kejadian yang luar biasa sebelum timbulnya penyakit yang mungkin
menyebabkan gangguan jiwa?”
6. “Apakah
pekerjaan klien, apa masih sekolah, bagaimana kemajuan sekolah sebelum dan pada
waktu sakit atau setelah sembuh dari penyakit yang terdahulu?”
7. “Bagaimana sifat
dan perilaku penderita sebelum sakit?”
8. “Apakah dalam
keluarga ada yang sakit ingatan (jiwa) siapa dan apakah gejalanya mirip dengan
klien?”
9. “Bagaimana
riwayat pribadi klien, bagaimana kondisi waktu dilahirkan, waktu semasa kecil,
siapa yang mengasuh klien?”
10. Mengkaji
tentang persepsi dan isi pikir klien:
a.
“Apakah klien pernah mendengar
bisikan atau suara-suara pada telinga?”
b.
“Apakah klien pernah melihat
bayangan-bayangan/hal aneh atau setan atau orang yang sudah mati?”
c.
“Apakah pikiran saudara
dikendalikan/diketahui orang lain?”
d.
“Apakah ada orang yang menuduh,
menganiaya, mengancam atau mengejar-ngejar klien?”
e.
“Apakah klien merasa bersalah,
merasa diberlakukan tidak adil?”
11. “Apakah klien
masih mampu mengingat masa lalu?”
12. Mengkaji
tentang konsep diri klien:
a.
“Apakah ada bagian tubuh klien
yang tidak disukai, bagian mana, apa alasan tidak disukai?”
b.
“Apa jenis kelamin klien, apa
perasaan klien mempunyai jenis kelamin itu, apakah ada kesulitan dalam
memerankan?”
c.
“Tugas apa yang diberikan pada
klien saat di rumah, di masyarakat? Mampu tidak klien melaksanakan?”
d.
“Apa yang menjadi cita-cita
klien? Apa harapan klien terhadap tubuh, status, tugas dan lingkungan?”
e.
“Apakah klien mampu
bersosialisasi, apakah klien mempunyai banyak teman, bagaimana pergaulan klien,
siapakah orang terdekat dengan klien?”
13. “Bagaimana
penampilan secara umum dari klien? Rapi, sopan, kacau, bingung?”
III. FASE TERMINASI
§ “Sementara itu dulu yang kita bicarakan hari ini”.
§ “Saya sangat senang dan menghargai karena Mbak sudah bisa
mengungkapkan perasaan dengan baik dan mau bercerita dengan saya”.
§ “Besok kita akan bertemu lagi dan berbincang-bincang tentang
kemampuan yang dimiliki oleh Mbak”. Nanti yang akan mengajak bincang-bincang
adalah teman saya yang di bangsal, jadi untuk waktu dan tempat nanti kita
bicarakan lagi”.
§ “Baiklah Mbak sampai nanti, terima kasih”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar