MODEL DAN KONSEP PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA CALGARY



Bab 1
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
          Asuhan keperawatan dalam keluarga merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan praktik keperawatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga dan meningkatkan potensi kesehatan yang dimiliki oleh keluarga secara mandiri. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga, perawat bekerja secara bersamaan dengan individu, subsistem dan seluruh anggota keluarga dan masyarakat. Proses keperawatan berfungsi sebagai sebuah kerangka dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga (Friedman, 2003). Pada makalah ini akan dipaparkan model pengkajian keluarga dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja.
Tahap Perkembangan keluarga dengan remaja dimulai ketika anak pertama di dalam keluarga tersebut telah memasuki usia remaja awal yaitu 12 tahun dan akan berakhir pada usia remaja akhir atau memasuki dewasa yaitu 24 tahun (Wong, et al., 2009). Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai dengan berbagai perubahan pada dirinya meliputi perubahan fisik, psikologi, perilaku, kognitif, moral, dan emosi. Pada usia remaja, pusat perhatian adalah bagaimana mendapatkan pengakuan atau status dari kelompok. Menjadi bagian dari sebuah kelompok dapat membantu remaja mengetahui perbedaan antara mereka dan orang tuanya. Remaja cenderung melakukan hal apa saja agar dapat dianggap dan diterima oleh kelompok sebayanya, mengubah penampilan, gaya dan menonjolkan diri masing-masing (Soetjiningsih, 2010).
 Orangtua dan seluruh anggota keluarga lainnya bertanggung jawab dalam menangani anak-anaknya yang sedang dalam tahap tumbuh kembang usia remaja, namun bukan hanya mereka tapi masyarakat  juga termasuk perawat spesialis komunitas memegang peranan penting untuk mengontrol dan memonitoring perilaku remaja. Peran perawat spsesialis komunitas yang dibutuhkan dalam menangani permasalahan ini adalah sebagai educator yang akan memberikan pendidikan dengan pendekatan health promotion dalam upaya mencegah timbulnya perilaku remaja yang menyimpang atau maladaptif.
Tujuan tugas anggota keluarga pada tahap perkembangan ini adalah untuk meningkatkan fleksibilitas dari batasan-batasan di dalam keluarga dengan memasukkan kebebasan anak berusia remaja dan memahami kelemahan orang yang lebih tua. Adapun rincian tugas dalam tahap ini yang pertama yaitu menerima adanya perubahan hubungan antara orang tua dengan anak, memberi pilihan  atau mengizinkan anak remaja untuk diam di rumah atau keluar. Tugas kedua adalah memfokuskan kembali kepada isu keluarga dan karir. Lalu yang terakhir adalah memulai perubahan ke depan dengan ikut terlibat dalam perawatan orang tua (Friedman, 2003).
Selain orang tua, perawat spesialis komunitas juga memiliki peranan penting dalam memberikan asuhan keperawatan di dalam keluarga. Proses keperawatan dimulai dari pengkajian untuk memperoleh data dan mengidentifikasi suatu masalah yang terjadi dalam sebuah keluarga. Dalam makalah ini, penulis akan memaparkan mengenai pengkajian struktural keluarga dengan menggunakan model pengkajian keluarga dengan menggunakan model dan konsep pengkajian Calgary atau yang sering dikenal dengan istilah The Calgary Family Assessment Model (CFAM), dan penulis mencoba menerapkan model pengkajian tersebut pada tahap perkembangan keluarga dengan remaja.

1.2         Rumusan Masalah
Model dan konsep pengkajian dalam keluarga sangat diperlukan untuk memulai proses asuhan keperawatan di dalam keluarga. Setelah data hasil pengkajian diperoleh oleh perawat, kemudian perawat spesialis komunitas dapat menegakkan suatu masalah yang terjadi di dalam keluarga lali kemudian dapat dianalisis dan diberikan intervensi sesuai fenomena yang terjadi di dalam keluarga. Model dan konsep pengkajian keluarga telah banyak dikembangkan oleh beberapa ahli. Dalam makalah ini akan dibahas tentang sebuah model pengkajian yaitu The Calgary Family Assessment Model (CFAM), yang akan diaplikasikan ddalam tahap perkembangan keluarga dengan remaja.

1.3         Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk memaparkan model dan konsep pengkajian keluarga  yaitu The Calgary Family Assessment Model (CFAM). Penulis mencoba memaparkan komponen-komponen yang terdapat dalam model pengkajian Calgary dan bagaimana model pengkajian ini menghasilkan sebuah data yang dapat diproses lebih lanjut oleh perawat spesialis komunitas.



Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1         Model dan Konsep Pengkajian Calgary
The Calgary Family Assessment Model (CFAM) merupakan suatu model pengkajian keluarga terintegrasi yang bersifat menyeluruh, sistem kerangka kerja multidimensional, sibernetika, dan komunikatif. CFAM dikembangkan oleh Tom & Sanders (1983) sebagai kerangka pengkajian keluarga dan dikategorikan kedalam tiga kategori yaitu struktural, developmental dan fungsional. Tiap kategori tersebut terdiri atas beberapa subkategori (Levac, Wright, and Leahey, 2009).
Pengkajian struktural keluarga dalam tahap perkembangan dengan remaja dimulai dengan pengkajian struktur internal. Struktur internal terdiri atas enam (6) subkategori yaitu:
1.             Komposisi dalam keluarga (Family composition)
Jenis komposisi keluarga berbeda-beda pada tiap keluarga. Komposisi keluarga dapat terdiri atas keluarga inti (nuclear family), orang tua tunggal (single parent), keluarga tiri, keluarga lesbian, gay biseksual, queer (ambigu/aneh), intersexed, trangendered, atau twin-spirited (LGBQITT). Pertanyaan yang perlu diajukan perawat kepada remaja dan keluarga adalah: saya siapa saja yang ada di dalam keluarga, apakah ada orang lain yang tinggal dengan keluarga, dan kaji menurut keluarga adakah orang lain yang dianggap sebagai keluarga tapi tidak tinggal serumah sekarang, dan kaji adakah yang bukan anak atau saudara kandung di dalam keluarga.
2.             Jenis kelamin (Gender)
Pada subkategori gender, hal yang dikaji adalah pengenalan dan persepsi anggota keluarga mengenai peran jenis kelamin wanita dan laki-laki di dalam keluarga. Tiap anggota keluarga mampu menidentifikasi jenis kelamin masing-masing dan berpenampilan juga berperilaku sesuai jenis kelaminnya. Banyak kasus yang ditemukan pada remaja mereka mengalami penyimpangan akan gender ini. Pertanyaan perawat yang perlu dimunculkan adalah: bagaimana harapan anggota keluarga terhadap perilaku anggota keluarga berjenis kelamin laki-laki dan berjenis kelamin perempuan, pandangan keluarga pada feminitas dan maskulinitas. Kaji apakah ada masalah yang terjadi dalam penentuan jenis kelamin pada anggota keluarga.
3.             Sexual Orientation
Pada subkategori ini perawat mengkaji tentang orientasi seksual di dalam keluarga apakah  keluarga mengetahui tentang heteroseksual, homoseksual, LGBQITT. Mengingat bahwa masa remaja adalah masa yang berfokus pada peran teman sebaya (peer group), pada remaja perlu juga dikaji bagaimana pandangan remaja terhadap orientasi seksual LGBQITT dan apakah ada anggota keluarga yang berorientasi LGBITT, dan jika ada tanyakan lagi bagaimana reaksi penerimaan atau penolakan dari keluarga akan hal tersebut.
4.             Urutan/Posisi (Rank order)
Subkategori ini merujuk pada posisi anak dalam keluarga berdasarkan usia dan jenis kelamin. Pengkajian ini dilakukan untuk menggali relasi antar siblings dan bagaimana pengaruh posisi atau urutan anak dalam keluarga. Pada usia remaja, misalnya jika ada siblingnya yang mengalami kecacatan atau kelainan fisik maupun psikologis, maka hal ini akan mempengaruhi reputasi dan identitas dirinya dihadapan teman sebaya (peer). Perawat juga harus menanyakan riwayat keguguran yang dialami oleh ibu dalam keluarga itu.
5.             Subsystem
Tiap individu dalam sebuah keluarga memiliki beberapa subsistem yang berbeda. Seorang remaja berada pada subsistem anak dari orang tua mereka, sibling dari saudara kandungnya, dan sebagai anggota dari suatu perkumpulan dengan teman sebayanya. Hal yang perlu ditanyakan dalam keluarga adalah mengenai keterlibatan anggota keluarga pada kelompok atau subgroup tertentu, bagaimana pandangan anggota lain terhadap kelompok tersebut, kelompok mana yang paling berpengaruh pada remaja tersebut dan kaji apa pengaruhnya, diakhiri dengan pertanyaan apakah remaja tersebut memiliki masalah di dalam kelompok.
6.             Batasan keluarga (Boundaries)
Batasan keluarga merujuk pada peraturan-peraturan yang ada di dalam keluarga. Bagaimana keterlibatan remaja dalam keluarga, bagaimana sifat dari batasan yang dibuat dalam keluarga apakah fleksibel, kaku, permeable, terbuka atau tertutup. Tanyakan juga kepada remaja siapa yang biasa memberi perhatian dan perlindungan di dalam keluarga, kepada siapa biasanya remaja tersebut berbagi saat senang dan sedih.
(Levac, Wright, and Leahey, 2009).
Berdasarkan model CFAM, setelah pengkajian struktur internal selesai kemudian perawat melakukan pengkajian struktur eksternal yang meliputi:
1.             Keluarga Besar (Extended family)
Keluarga besar terdiri dari keluarga inti dan keluarga pembentuk atau pendukung lainnya. Levac, Wright, and Leahey (2009) merekomendasikan pengkajian terhadap seberapa sering dan bagaiman tipe kontak keluarga dengan keluarga besar untuk mencari informasi mengenai kualitas dan kuantitas dukungan yang diperoleh keluarga. Perawat perlu mengkaji apakah remaja tersebut masih memiliki kakek atau nenek dan dimana tempat tinggalnya, apakah remaja tersebut memiliki saudara tiri atau orang tua tiri, adakah anggota keluarga lain yang belum pernah dilihat oleh remaja sampai saat ini, dengan keluarga yang mana remaja tersebut punya hubungan dekat, apakah sering bertelepon. Siapa yang akan dimintai tolong jika ada masalah, apakah keluarga lainnya selalu sedia membantu jika dibutuhkan. Tanyakan jenis bantuan apa yang biasanya diminta dan apakah remaja tersebut bersedia membantu jika mereka meminta bantuannya.
2.             Sistem Lebih Luas (Larger System)
Subkategori ini mengacu pada  agen-agen sosial dan personal yang  memiliki hubungan berarti dalam  keluarga. Pertanyaan yang dapat diajukan perawat adalah mengenai siapa yang terlibat dalam pelayanan kesehatan keluarga, bagaimana hubungan antara keluarga dengan sistem yang lebih luas, apakah ada agen professional yang datang ke rumah (keluarga, perawat).
          Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengkajian struktural konteks. Konteks menjelaskan keseluruhan kondisi atau latarbelakang yang berhubungan dengan individu di dalam keluarga. Misalnya pada remaja, konteks yang dapat mempengaruhinya adalah hubungan dengan teman sebaya, tetangga, hubungan di dalam kelas, agama dan Negara. Belakangan ini, adanya jaringan pertemanan menggunakan media sosial di kalangan remaja juga menjadi konteks yang perlu diperhatikan. Konteks meliputi lima (5) subkategori sebagai berikut.
1.             Etnis (Ethnicity)
Subkategori ini dimaksudkan untuk mencari tahu konsep kebangsaan yang dianut   oleh keluarga diantaranya yaitu  kombinasi dari kebudayaan, suku,   ras dan agama. Perawat perlu  mengetahui etnis apa yang dianut oleh keluarga, perbedaan nilai dan kepercayaan dalam keluarga, larangan dan anjuran yang berlaku bagi remaja sesuai budaya yang dianut. Perawat juga perlu mengkaji apakah keluarga mebentuk jaringan sosial dengan etnis yang sama dan apakah sesama etnis saling tolong-menolong.
2.             Ras (Race)
Perawat perlu mengkaji ras apa yang dianut oleh keluarga, apakah ada perbedaan antar keluarga dalam ras yang sama dalam menangani anak usia remaja.
3.             Kelas Sosial (Social Class)
Kelas sosial terbentuk berdasarkan keberhasilan tingkat pendidikan, jumlah pendapatan dan pemasukan yang diperoleh. Pada remaja tanyakan apakah remaja tersebut bersekolah ditempat yang kelas sosial ekonomi rendah atau tinggi. Tanyakan kepada keluarga apakah kelas sosial mempengaruhi keyakinan terhadap perawatan kesehatan, nilai, dan interaksi didalam keluarga, apakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga mempengaruhi masalah finansial keluarga. Tanya juga apakah keluarga sudah pernah pindah dalam 5 tahun terakhir, apakah dengan pindah memberi pengaruh baru terhadap keluarga. Kaji bagaimana kondisi keuangan mempengaruhi pelayanan kesehatan yang digunakan keluarga, apakah pekerjaan berdampak terhadap tingkat stress dalam keluarga.
4.             Agama dan Spiritual (Spirituality and/or Religion)
Kaji apa agama yang dianut oleh remaja di dalam keluarga apakah sama atau berbeda dengan orangtuanya, apakah remaja dan keluarga terlibat dalam kegiatan keagamaan tertentu, kepada siapa remaja dan anggota keluarga lainnya menceritakan masalah dalam mengatasi penyakit yang dialami, apakah keyakinan spiritual yang dianut memberikan motivasi untuk mengatasi masalah yang terjadi, apakah keluarga dan remaja menemukan cara lain, doa, keyakinan dan agama lain yang membantu dalam mengatasi masalah keluarga.
5.             Lingkungan (Environmental)
Perawat perlu mengkaji kondisi lingkungan rumah dengan membuat denah rumah. Pada tahap perkembangan keluarga dengan remaja, perlu dikaji bagaimana faktor lingkungan yang ada disekelilingnya misalnya tersedianya ruangan adekuat, privasi, dan penjangkauan akan sekolah, tempat rekreasi, kendaraan umum, layanan publik dan lainnya. Tanyakan layanan masyarakat apa yang digunakan oleh keluarga, adakah layanan masyarakat yang ingin diikuti tetapi tidak tahu bagaimana menjangkaunya. Kaji Apa yang membuat keluarga merasa lebih nyaman berada di lingkungan daripada diam di dalam rumah.

         
Daftar pustaka

Friedman,M.M., Bowden & Jones (2003). Family nursing: Research, theory, and
            practice (5th ed.).Connecticut: Appleton & Lange
Levac, Wright, and Leahey (2009). Nurses and Families: A Guide to Family
          Assessement and Intervention. 5th edition.Philadelphia: F.A. Davis
          Company
Soetjiningsih.(2010). Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta:
Sagung Seto
Wong, Hockenberry, Wilson, Winkelstein, Schwartz. (2009). Buku Ajar
Keperawatan Pediatrik (ed. 6). Jakarta : EGC

Tidak ada komentar: