SP1 Pasien: Mendiskusikan
pentingnya kebersihan diri, cara-cara merawat
diri
dan melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah
ini
ORIENTASI
“Selamat pagi, kenalkan saya suster R”
”Namanya siapa, senang dipanggil siapa?”
”Saya dinas pagi di ruangan ini pk. 07.00-14.00.
Selama di rumah sakit ini saya yang akan merawat T?”
“Dari tadi suster lihat T menggaruk-garuk
badannya, gatal ya?”
” Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan
diri ? ”
” Berapa lama kita berbicara ?. 20 menit ya...?.
Mau dimana...?. disini aja ya. ”
KERJA
“Berapa
kali T mandi dalam sehari? Apakah T sudah mandi hari ini? Menurut T apa
kegunaannya mandi ?Apa alasan T sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut T
apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda
orang yang tidak merawat diri dengan
baik seperti apa ya...?, badan gatal, mulut bau, apa lagi...? Kalau kita
tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut T yang bisa muncul ?” Betul ada kudis,
kutu...dsb.
“Apa yang T lakukan untuk merawat rambut
dan muka? Kapan saja T menyisir
rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa
maksud atau tujuan sisiran dan berdandan?”
(Contoh untuk pasien laki-laki)
“Berapa kali T cukuran dalam seminggu? Kapan T cukuran terakhir? Apa gunanya
cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan?”. Iya... sebaiknya cukuran
2x perminggu, dan ada alat cukurnya?”. Nanti
bisa minta ke perawat ya.
“Berapa kali T makan sehari?
”Apa pula yang dilakukan setelah makan?” Betul,
kita harus sikat gigi setelah makan.”
“Di
mana biasanya T berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?”. Iya... kita
kencing dan berak harus di WC, Nach... itu WC di ruangan ini, lalu jangan
lupa membersihkan pakai air dan sabun”.
“Menurut
T kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang perlu kita
persiapkan? Benar sekali..T perlu menyiapkan pakaian ganti,
handuk, sikat gigi, shampo dan sabun serta sisir”.
”Bagaimana
kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing T melakukannya.
Sekarang T siram seluruh tubuh T termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokkan
pada kepala T sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.. bagus sekali..
Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram
dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya disikat
mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi T mulai dari depan sampai
belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh
tubuh T sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. T bagus sekali
melakukannya. Selanjutnya T pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.”
TERMINASI
“Bagaimana
perasaan T setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba T
sebutkan
lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi ?”.
”Bagaimana perasaan Tina setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya
kebersihan diri tadi ? Sekarang coba Tina ulangi lagi
tanda-tanda bersih dan rapi”
”Bagus
sekali mau berapa kali T mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi dan sore,
Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach... lakukan ya T...,
dan beri tanda kalau sudah dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa
disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak
melakukani? Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke?” Pagi-pagi sehabis
makan.
|
SP 2 Pasien : Percakapan
saat melatih pasien laki-laki berdandan:
a)
Berpakaian
b)
Menyisir rambut
c)
Bercukur
ORIENTASI
“Selamat
pagi Pak Tono?
“Bagaimana
perasaan bpk hari ini? Bagaimana mandinya?”sudah dilakukan? Sudah ditandai di
jadual hariannya?
“Hari ini kita akan latihan berdandan, mau dimana
latihannya. Bagaimana kalau di ruang tamu ? lebih kurang setengah jam”.
KERJA
“Apa
yang T lakukan setelah selesai mandi ?”apa T sudah ganti baju?
“Untuk
berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian yang
bersih 2x/hari. Sekarang coba bapak ganti baju.. Ya, bagus seperti itu”.
“Apakah
T menyisir rambut ? Bagaimana cara bersisir ?”Coba kita praktekkan, lihat ke
cermin, bagus…sekali!
“Apakah T suka bercukur ?Berapa hari sekali
bercukur ?” betul 2 kali perminggu
“Tampaknya kumis dan janggut bapak sudah
panjang. Mari Pak dirapikan ! Ya, Bagus !” (catatan: janggut dirapihkan bila
pasien tidak memelihara janggut)
TERMINASI
“Bagaimana
perasaan bapak setelah berdandan”.
“Coba
pak, sebutkan cara berdandan yang baik sekali lagi”..
“Selanjutnya
bapak setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai baju seperti tadi ya! Mari
kita masukan pada jadual kegiatan harian, pagi jam berapa, lalu sore jam berap
?
“Nanti
siang kita latihan makan yang baik. Diruang makan bersama dengan
pasien yang lain.
SP 3 Pasien: Percakapan
melatih berdandan untuk pasien wanita
a)
Berpakaian
b)
Menyisir rambut
c)
Berhias
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat
pagi, bagaimana perasaaan T hari ini ?Bagaimana mandinya?”Sudah di tandai
dijadual harian ?
“Hari
ini kita akan latihan berdandan supaya T tampak rapi dan cantik. Mari T kita
dekat cermin dan bawa alat-alatnya( sisir, bedak, lipstik )
KERJA
“
Sudah diganti tadi pakaianya sehabis mandi ? Bagus….! Nach…sekarang disisir
rambutnya yang rapi, bagus…! Apakah T biasa pakai bedak?” coba dibedakin
mukanyaT, yang rata dan tipis. Bagus sekali.” “
T, punya lipstik mari dioles
tipis. Nach…coba lihat dikaca!
TERMINASI
“Bagaimana
perasaan T belajar berdandan”
“T
jadi tampak segar dan cantik, mari masukkan dalam jadualnya. Kegiatan harian,
sama jamnya dengan mandi. Nanti siang kita latihan makan yang baik di ruang
makan bersama pasien yang lain”.
SP 4 Pasien : Percakapan melatih pasien makan secara mandiri
a) Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b)
Menjelaskan
cara makan yang tertib
c) Menjelaskan cara merapihkan peralatan
makan setelah makan
d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan
yang baik
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat
siang T,”
”
Wow...masih rapi dech T”.
“Siang ini kita akan latihan bagaimana cara makan
yang baik. Kita latihan
langsung di ruang makan ya..!” Mari...itu sudah datang makanan.“
KERJA
“Bagaimana
kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana T makan?”
“Sebelum
makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktekkan! “Bagus! Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa
dulu. Silakan T
yang pimpin!. Bagus..
“Mari
kita makan.. saat makan kita harus menyuap makanan satu-satu dengan
pelan-pelan. Ya, Ayo...sayurnya dimakanya.”“Setelah makan kita bereskan
piring,dan gelas yang kotor. Ya betul.. dan kita
akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus!”
Itu Suster Ani sedang bagi obat, coba...T minta sendiri obatnya.”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan T setelah
kita makan bersama-sama”.
”Apa saja yang harus kita lakukan
pada saat makan, ( cuci tangan, duduk yang baik, ambil makanan, berdoa, makan
yang baik, cuci piring dan gelas, lalu cuci tangan.)”
” Nach... coba T lakukan seperti
tadi setiap makan, mau kita masukkan dalam jadual?.Besok kita ketemu lagi untuk
latihan BAB / BAK yang baik, bagaiman kalau jam 10.00 disini saja ya...!”
SP 5 Pasien : Percakapan
mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK
secara mandiri
a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah
BAB dan BAK
c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB
dan BAK
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
Orientasi
“Selamat
pagi T ? Bagaimana perasaan T hari ini
?” Baik..! sudah dijalankan jadual kegiatannya..?”
“Kita
akan membicarakan tentang cara berak dan kencing yang baik?
“
Kira-kira 20 menit ya...T. dan dimana kita duduk? Baik disana dech...!
Kerja
Untuk pasien pria:
“Dimana biasanya Tono berak dan kencing?” “Benar Tono, berak atau
kencing yang baik itu di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup
dan ada saluran pembuangan kotorannya.
Jadi kita tidak berak/kencing di sembarang tempat ya.....”
“Sekarang, coba Tono jelaskan
kepada saya bagaimana cara Tono
cebok?”
“Sudah bagus ya Tono, yang perlu diingat saat Tono cebok adalah Tono
membersihkan anus atau kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak
ada tinja/air kencing yang masih tersisa di tubuh Tono”. “Setelah
Tono selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC
dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya
sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tono membersihkan tinja/air kencing
seperti ini, berarti Tono ikut mencegah
menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencing”
“Setelah selesai membersihan tinja/air kencing, Tono perlu merapihkan
kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus/kamar mandi. Pastikan resleting
celana telah tertutup rapi , lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun.”
Untuk pasien
wanita:
“Cara cebok yang bersih setelah T
berak yaitu dengan menyiramkan air dari arah depan ke belakang. Jangan
terbalik ya, …… Cara seperti ini berguna untuk mencegah masuknya kotoran/tinja
yang ada di anus ke bagian kemaluan kita”
“Setelah Tono selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di
kakus/WC dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air
secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tono membersihkan tinja/air kencing
seperti ini, berarti Tono ikut mencegah
menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencing”
“Jangan lupa merapikan kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus,
lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun.”
Terminasi
“Bagaimana perasaan T setelah kita membicarakan tentang cara
berak/kencing yang baik?”
“Coba T jelaskan ulang tentang cara BAB?BAK yang baik.” Bagus...!
“Untuk selanjutnya T bisa melakukan cara-cara yang telah dijelaskan tadi ”.
“ Nach...besok kita ketemu lagi, untuk melihat sudah sejauhmana T bisa
melakukan jadual kegiatannya.”
2. Tindakan keperawatan pada keluarga
a. Tujuan
1)
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
kurang perawatan diri.
b. Tindakan
keperawatan
Untuk memantau kemampuan pasien dalam
melakukan cara perawatan diri yang baik maka Saudara harus melakukan tindakan
kepada keluarga agar keluarga dapat meneruskan melatih pasien dan mendukung
agar kemampuan pasien dalam perawatan dirinya meningkat. Tindakan yang
dapat Saudara lakukan:
1) Diskusikan dengan keluarga tentang masalah
yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
2) Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk
mengurangi stigma
3) Diskusikan dengan keluarga tentang
fasilitas kebersihan diri yang
dibutuhkan oleh pasien untuk menjaga perawatan
diri pasien.
4) Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam
merawat diri pasien dan
membantu mengingatkan pasien
dalam merawat diri (sesuai jadual
yang telah disepakati).
5) Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian
atas keberhasilan
pasien dalam merawat diri.
6)
Latih keluarga cara merawat pasien dengan defisit perawatan
diri
SP1 Keluarga: Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah
perawatan diri dan cara merawat
anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat pagi Pak / Bu, saya D, perawat yang
merawat T”
“Apa pendapat Bapak
tentang anak Bapak, T?”
“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa
masalah yang dialami T dan bantuan apa yang dapat diberikan.”
“Berapa lama waktu Bapak/ Ibu yang tersedia?,
bagaimana kalau 20 menit?, mari kita duduk di kantor perawat!”
KERJA
“Apa saja masalah yang Bapak/
Ibu rasakan dalam merawat T ?” Perawatan diri yang utama adalah kebersihan
diri, berdandan, makan dan BAB/BAK.
“Perilaku yang ditunjukkan oleh T itu
dikarenakan gangguan jiwanya yang membuat pasien tidak mempunyai minat untuk
mengurus diri sendiri. Baik...akan saya jelaskan ; untuk kebersihan diri, kami
telah melatih T untuk mandi, keramas, gosok gigi, cukuran, ganti baju, dan
potong kuku. Kami harapkan Bapak/Ibu dapat menyediakan alat-alatnya. T juga
telah mempunyai jadual pelaksanaanya untuk berdandan, karena anak Bapak/ Ibu
perempuan, kami harapkan dimotivasi sehabis mandi untuk sisiran yang rapi,
pakai bedak,dan lipstik. Untuk makan, sebaiknya makan bersama keluarga dirumah,
T telah mengetahui lanhkah-langkahnya : Cuci tangan, ambil makanan, berdoa,
makan yang rapih, cuci piring dan gelas, lalu cuci tangan. Sebaiknya makan pas jam makan obat, agar sehabis makan langsung makan
obat. Dan untuk BAB?BAK, dirumah ada WC Bapak/Ibu ?Iya..., T juga sudah belajar
BAB/BAK yang bersih. Kalau T kurang
motivasi dalam merawat diri apa yang
bapak lakukan?
Bapak
juga perlu mendampinginya pada saat merawat diri sehingga dapat diketahui
apakah T sudah bisa mandiri atau mengalami hambatan dalam melakukannya.”
”Ada yang Bapak/Ibu tanyakan?”
TERMINASI
Bagaimana perasaan Pak J setelah kita bercakap-cakap?”
“Coba Pak J sebutkan lagi apa saja yang harus
diperhatikan dalam membantu anak Bapak, T dalam merawat diri.”
” Baik nanti kalau Bapak/Ibu besuk bisa
ditanyakan pada T.”
“Dan dirumah nanti, cobalah Bapak/Ibu
mendampingi dan membantu T saat membersihkan diri.”
“Dua hari lagi kita akan ketemu dan Bapak/Ibu
akan saya dampingi untuk memotivasi T dalam merawat diri.”
SP 2 Keluarga : Melatih
keluarga cara merawat pasien
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini:ORIENTASI
“Assalamualaikum Bapak/Ibu sesuai janji kita
dua hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi”
“Bagaimana Bapak/Ibu, ada pertanyaan tentang
cara merawat yang kita bicarakan dua hari yang lalu?”
“Sekarang kita akan latihan cara-cara
merawat tersebut ya pak?”
“Kita akan coba disini dulu, setelah itu
baru kita coba langsung keT ya?”
“Berapa lama ada waktu Bapak/Ibu?”
KERJA
“Sekarang anggap saya
adalah T, coba bapak praktekkan cara memotivasi T untuk mandi, berdandan,
buang air, dan makan”
“Bagus, betul begitu
caranya”
“Sekarang coba praktekkan cara memberikan
pujian kepada T”
“Bagus, bagaimana kalau cara
memotivasi T minum obat dan melakukan kegiatan positifnya sesuai jadual?”
“Bagus sekali, ternyata
bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat T”
“Bagaimana kalau sekarang
kita mencobanya langsung kepada T?”
(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)
TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah
kita berlatih cara merawat T ?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa
yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu membesuk T”
“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan
ibu datang kembali kesini dan kita akan mencoba lagi cara merawat T sampai
bapak dan ibu lancar melakukannya”
“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?”
“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di
tempat ini ya pak, bu”
|
SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama
keluarga
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Assalamualaikum Bapak/Ibu hari ini T sudah
boleh pulang, untuk itu perlu dibicarakan jadual T selama dirumah”
“Bagaimana pak, bu, selama bapak dan ibu
membesuk apakah sudah terus dilatih cara merawat T?”
“Nah sekarang mari kita bicarakan jadual di
rumah tersebut disini saja?”
“Berapa lama bapak dan ibu punya waktu.?”
KERJA
“Pak,Bu...,ini jadual
kegiatan T dirumah sakit, coba perhatikan apakah dapat dilaksanakan dirumah.?
“ Pak / Bu..jadual yang telah dibuat selama T di rumah sakit
tolong dilanjutkan dirumah, baik jadual aktivitas maupun jadual minum
obatnya”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih
lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak ibu dan bapak selama di
rumah. Kalau misalnya T menolak terus menerus untuk makan, minum, dan mandi
serta menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang
lain, maka segera hubungi Suster S di Puskesmas Ingin Jaya, puskesmas
terdekat dari rumah ibu dan bapak, ini nomor telepon puskesmasnya: (0651)
446xxx.
Selanjutnya suster S yang akan membantu
memantau perkembangan T selama di rumah”
TERMINASI
“ Bagaimana Pak, Bu...ada yang belun jelas
?. Ini jadual harian T untuk dibawa pulang.” Dan ini surat rujukan untuk
perawat K di puskesmas Indrapuri.”
“ Jangan lupa kontrol ke Puskesmas sebelum
obat habis, atau ada gejala-gejala yang tampak.” “ Silahkan selesaikan administrasinya.”
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar