- IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. SA
Umur : 47
tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMTA
Agama : Islam
Pekerjaan : Tani
Alamat :
Barakan,Tirtorahayu, Galur Kulonprogo
Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Hubungan dengan
klien : Suami
Alamat :
Barakan,Tirtorahayu, Galur Kulonprogo
- ALASAN ASUK
± 4 Bulan putus
obat, marah-arah, pergi-pergi dari rumah, sulit tidur, makan tidak teratur,
rawat diri masih baik.
- FAKTOR PREDISPOSISI
-
Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, klien
sudah dirawat di RS Grhasia sebanyak 3 kali. ± 4 bulan sebelum masuk RS klien
mengalami putus obat.
-
Dalam pengobatan sebelumnya klien belum pernah sembuh
total.
-
Dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan
jiwa.
-
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan: tidak
terkaji
- FAKTOR PRESIPITASI
Putus obat ± 4
bulan.
- PEMERIKSAAN FISIK
- Tanda Vital
TD : 130/70 mmHg
RR : 24 X/menit
S : 36,6ÂșC
N : 82X /menit
2. Keluhan fisik tidak ada.
- PSIKOSOSIAL
- Genogram
- Konsep diri
a.
Citra tubuh : tidak terkaji
b.
Identitas diri : tidak terkaji
c.
Peran : tidak terkaji
d.
Ideal diri : tidak terkaji
e.
Harga diri : tidak terkaji
- Hubungan sosial : tidak terkaji
- Spiritual
a.
Nilai dan keyakinan
Klien
beragama islam
b.
Kegiatan ibadah : tidak terkaji
- STATUS MENTAL
- Penampilan
Tidak rapi,
klien sering tidak mengenakan pakaian. ADL dibantu total, kuku panjang sudah
dirapikan.
- Pembicaraan
Kacau, flight
of idea, logore, tidak nyambung, inkoheren.
- Aktivitas motorik
Klien tidak
tampak gelisah, tidak agitasi, tidak ada TIK.
- Alam perasaan
Tidak terkaji
- Afek
Tumpul
- Interaksi selama wawancara
Tidak
kooperatif, kontak mata ada, logore.
- Persepsi
Sulit dinilai
- Isi piker
Waham: agama
dan kebesaran, klien mengatakan dirinya istri Rosul dan pintar agama.
- Proses pikir
Flight of idea,
bila ditanya klien menjawab dengan topic yang tidak ada hubungannya, klien
sering mengulangi pembicaraan.
- Tingkat kesadaran
Kesadaran: CM,
orientasi klien jelek (WTO).
- Memori
Sulit dikaji.
- Tingkat konsentrasi dan berhitung
Perhatian klien
mudah beralih, kemampuan klien dalam berhitung sulit dinilai.
- Kemampuan penilaian
Penilaian klien
jelek.
- Daya tilik diri
Klien tidak
menyadari bahwa dirinya berada di RS dan sedang sakit.
- KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG
- Kemampuan klien memenuhi kebutuhan makanan, keamanan, perawatan kesehatan, pakaian, transportasi, keuangan dan tempat tinggal masih memerlukan bantuan total.
- Kegiatan hidup sehari-hari
a.
Perawatan diri: mandi, kebersihan, makan, BAB, BAK,
berpakaian masih dengan bantuan dan motivasi yang kuat.
b.
Nutrisi: klien makan 3X sehari sesuai jadwal RS dengan
porsi kadang-kadang tidak dihabiskan.
c.
Tidur: sulit dinilai
- Klien memiliki system pendukung yaitu keluarga.
- Therapi yang diberikan
-
CPZ 100 mg 0-1-1
-
Stelazine 5 mg 1/2-0-1/2
-
THP 2 mg
1-0-1
- ANALISA DATA
DATA
|
MSALAH
|
DO: Logore, waham kebesaran dan
agama, sulit konsentrasi, disorientasi (WTO).
DS: Klien mengatakan bahwa
dirinya istri Rosul dan pintar dalam bidang agama.
|
Gangguan proses pikir
|
DO: ADL dengan bantuan total,
kadang-kadang tidak berpakaian, penampilan tidak rapi.
DS:-
|
Defisit perawatan diri: total
|
DO: Bicara logore, flight of
idea, bicara tidak nyambung, inkoheren, bicara kacau.
DS:-
|
Kerusakan komunikasi verbal
|
- DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Gangguan proses pikir
- Defisit perawatan diri: total
- Kerusakan komunikasi verbal
- Rencana Keperawatan
DX. Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Defisit Perawatan Diri (mandi,
makan, berpakaian-berhias, toileting-eliminasi
|
|
|
Gangguan proses pikir
|
TUPAN
Klien tidak menglami gangguan
proses piker dan berfungsi optimal dilingkungan sosialnya
TUPEN
1. Setelah dilkukan interaksi
…X, klien mampu mengingat kejadian/masalah-masalah dimasa lalu dengan
criteria:
a. Klien mampu mengingat
kembali kejadian/masalah-masalah jangka pendek
b. Klien dapat mengingat kembali
informasi/masalah-masalah jangka menengah.
c. Klien dapat mengingat
kembali informasi/masalah-masalah jangka panjang.
2. klien mampu meingkatkan
kesadaran terhadap lingkungan sekitar, setelah dilakukan interaksi selama ……X
dengan indicator/criteria hasil:
a. klien mampu mengidentifikasi
lingkunagn sekitar sesuai realita/kenyataan.
b. klien mampu mengungkapkan
perasaannya setelah mengidentifikasi lingkungan sekitar.
c. klien mengungkapkan
keuntungan mengidetifikasi lingkungan
3. setelah dilakukan iteraksi
selama …….X, klien mengenal wahamnya dengan indicator/criteria hasil :
a. klien mampu mengenal
terjadinya waham.
b. klien mampu mengungkapkan
isi waham.
c. klien mengungkapkan
frekuensi waham
d. mampu memngungkapkan
perasaannya terkait dengan waham.
4. setelah dilakukan interaksi
selama …….X, kesadaran klien terhadap identitas personal, waktu, dan tempat
meningkat/baik, dengan indicator/criteria hasil :
a. klien mampu mengenal
identitas dirinya dengan baik.
b. klien mengenal identitas
orang didekitrnya dengan tepat/baik.
c. klien mampu mengidentifikasi
tempat dengan benar.
d. klien mampu mengidentifikasi
waktu (jam, hari, bulan, tahu) dengan benar.
|
1. Latihan mengingat (Memory
Training)
a. Monitor daya ingat klien
b. Kaji kemampuan klien dalam
mengingat sesuatu
c. Diskusikan dengan klien dan
keluarga beberapa masalah memori yang dialami.
d. Ingatkan kembali pengalaman
masa lalu klien dengan cara yang tepat.
e. Stimulasi pikiran dengan
mengulangi pikiran yang diekspresikan klien secara tepat (ingatkan klien
tentang kejadian/peristiwa yang baru saja dialami klien).
f. Implementasikan teknik
mengingat dengan cara yang tepat seperti dengan gambar visual, membuat
daftar/jadwal, menulis nama pada kartu,dsb.
g. Bantu dalam tugas
pembelajaran yang berkaitan, missal mengingat kembali verbal dan informasi
yang telah disampaikan dengan cara yang tepat.
h. Latih orientasi klien,
missal dengan mengingat hari, tanggal, jam, musim, informasi yang bersifat
pribadi dsb.
i. Beri kesempatan kepada klien
untuk melatih konsentrasinya, missal dengan permainan mencocokan kartu,
halma, catur,dsb.
2. stimulasi kognitf (cognitive
stimulation)
a. monitor linkungan terpretasi
klien terhadap lingkungan (misalnya : tempat, orang disekitar, dsb).
b. tempatkan obyek/hal-hal yang
familiar dilingkungan/dikamar klien (missal ;jam dinding, gambar, foto dsb).
c. buat jadwal
aktifitas/kegiatan harian bersama klien.
d. dorong klien untuk melakukan
aktifitas sesuai jadwal yang telah dibuat tersebut.
e.berikan terapi kognitif
f. libatkan klien dalamTAK
orientasi realita
3. manajemen delusi (delusi
management)
a. BHSP (prinsip komunikasi
terapetik dan pertahankan konsistensi)
b. beri kesempatan klien untuk
mendiskusikan wahamnya dengan petugas/perawat.
c. hindari mendebat atau
mendukung waham.
d. fokuskan
diskusi pada perasaan klien (takut, marah, terganggu dsb), buka isi wahamnya.
e. dorong
klie untuk mengungkapkan perasaan terkait dengan wahamnya.
f. hindarkan
stimulasi yang berlebihan yang dapat menyebabkan unculnya waham
g. libatkan
klien dalam TAK orientasi realita
4. orientasi realita (reality
orientation)
a. monitor orientasi klien
terhadap realita.
b. sapa klien dengan namanya
padasaat interaksi.
c. berikan informasi pada klien
terhadap orang, tempat, waktu, sesuai kebutuhan.
d. tanyakan satu pertanyaan
pada satu waktu.
e. beri satu perintah pada satu
waktu.
f. berikan/libatkan klien dalam
aktifitas yang kongkret /nyata.
g. gunakan tanda/gambar/symbol
untuk menstimulasi memoei dan meningkatkan orientasi.
h. hindari stimulasi yang
berlebihan yang dapat meningkatkan disorientasi.
i.fasilitasi kunjunga keluarga
dan orang-orang yang familiar dengan klien.
j. libatkan klien dalam TAK
orientasi realita.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar