BAB l
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perilaku
curiga merupakan gangguan berhubungan dengan orang lain dan lingkungan yang
ditandai denganperasaan tidak percaya dan ragu-ragu. Perilaku tersebut tampak
jelas saat individu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan .
Apabila
masalah curiga tidak diatasi, maka akan menimbulkan maslah-masalah lain seperti
: menarik diri, kurang minat dalam kebersihan diri yang dapat menyebabkan
penampilan diri kurang adekuat. Dapat juga menyebabkan pengungkapan marah yang
tidak konstruktif, sehingga dapat melukai diri sendiri dan orang lain. Kelompok
juga sulit menemukan literatur yang membahas tentang perilaku curiga.
Berdasarkan
hasil pengkajian yang dilakukan di Ruang Melati Rumah Sakit Jiwa Pusat Jakarta
(RSJPJ) sebagai lahan praktek, diperoleh data bahwa 75 % klien yang rawat
ulang. Masalah asuhan keperawatan yang ditemukan adalah menarik diri, curiga,
halusinasi dan ketidak mampuan merawat diri. Dari masalah-masalah yang ada,
ditemukan 4 kasus dari 12 yang ada ( 30%) klien dengan masalah curiga.
Berdasarkan fenomena tersebut, kelompok tertarik untuk
mempelajari lebih lanjut dan menyajikan dalam bentuk seminar dengan topik ”Asuhan
Keperawatan Klien dengan Perilaku Curiga”.
B. TUJUAN
Tujuan kelompok V mengambil kasus Nn. G
dengan masalah utama curiga adalah :
1.
Mempelajari kasus curigai
disesuaikan dengan teori dan konsep yang telah diterima.
2.
Memberikan asuhan keperawatan
pada klien curiga dengan pendekatan proses keperawatan.
3.
Mendesiminasikan asuhan
keperawatan klien curiga.
C. PROSES PENULISAN MAKALAH.
Dalam
menuliskan laporan kasus ini, kelompok mahasiswa mendiskusikan kasus-kasus
diruang Melati, memutuskan untuk mengambil salah satu kasus untuk seminar yaitu
curiga, kemudian kelompok melakukan studi literatur yang terkait dengan kasus, selanjutnya
melakukan asuhan keperawatan pada klien yang dimaksud. Asuhan keperawatan
dilakukan mulai minggu ke tiga (17 April 1997) sampai dengan minggu ke tujuh
(16 Mei 1997). Akhirnya disusun secara tertulis dalam bentuk makalah untuk diseminarkan.
BAB ll
GAMBARAN KASUS
A. Pengkajian.
Nn.
G, wanita 47 th. Agama budha, belum kawin, tidak tamat SD, anak pertama dari 8
bersaudara (klien anak angkat). Klien keluar masuk RS jiwa tahun 1977 di RS J
Bogor, dan masuk RSJ Grogol 1978 sampai sekarang. Alasan masuk rumah sakit
menurut keluarga, klien sering marah - marah , tidak tahu penyebabnya, banting
pintu, nada suara tinggi tidak jelas dan melempari rumah orang.
Keadaan
klien saat ini, kadang-kadang marah, merebut barang orang lain, jika bicara
mata melotot, sering tampak tegang bicara kadang-kkadang kacau, kalau lagi
marah suara tinggi dan cepat, vena jugularisnya menonjol, sambil berjalan jalan
menghampiri klien lain. Bila klien marah mengatakan ” Orang-orang disini malas-malas
tidak mau bantu bersih-bersih, inginnya enak-enakkan makan tidur saja”. Suatu
hari klien mengeluh barangnya (uang dan alat mandi) hilang, dan bajunya robek.
Klien beranggapan klien E. yang mengambil.
Gigi
klien kuning sudah banyak yang tanggal, kulit agak bersisik, rambut kotor
banyak ketombe, klien tampak tidak rapi, baju jarang ganti, sering duduk dan
tiduran dilantai. Setiap bertemu dengan mahasiswa klien belum mandi. Klien
mandi 1x sehari kadang-kadang tidak mandi; klien mengatakan malas mandi.
Pada
tanggal 25/4 1997 , Klien sedang duduk dan disampingnya duduk klien M,
tiba-tiba nada suara klien seperti mengomel melihat klien M, nada suaranya
tambah tinggi dan tiba-tiba klien M dipukul lalu pergi meninggalkan klien M
sambil marah-marah. Setelah di eksplorasi klien mengatakan ” klien M mengejek”.
Jika melihat orang sedang ngobrol klien tampak menyelidik. Dari hasil
pengkajian keluarga : apabila klien pulang kerumah (setiap hari Sabtu dan
Minggu) kegiatan klien bersih-bersih got, sampah, bersih-bersih rumah, tetapi
setelah itu klien marah-marah membuat lingkungan menjadi berisik.
B. Masalah Keperawatan.
Dari
data-data tersebut diatas muncul masalah keperawatan : curiga, menarik diri,
cara mengungkapkan marah yang tidak konstruktif, potensial melukai orang
lain/amuk, kurang berminat dalam kebersihan diri dan penampilan diri kurang
adekuat.
1. Curiga
à
DS : Klien selalu mengatakan
orang lai malas, mengatakan barang-barangnya hilang dan baju robek menuduh
klien E yang melakukan, merasa kesal karena klien M sering mengejek.
à
DO : klien menyelidik bila ada
orang berbicara, sering kontrol kamar klien lain, tiba-tiba marah dan memukul
klien M pada saat klien M duduk.
2. Menarik diri
à
D.S : Klien mengatakan malas
bicara dengan klien lain karena sering membuat kesal
à
D.O : Klien sering sendiri
dikamar, tidak pernah berinteraksi dengan klien lain, sering melamun dibawah
tempat tidurnya sambil merokok.
3. Cara mengungkapkan marah yang tidak
konstruktif
à
D.S : Klien megatakan kalau
marah mengamuk, keluarga mengatakan klien marah-marah.
à
D.O : Klien sering tampak
tegang, kurang bersahabat, kalau marah nada suara tinggi dan cepat, mata
melotot, bicara kacau dan terlihat vena jugularis menonjol.
4. Potensial melukai orang lain, diri
sendiri/amuk.
à
D.S : Klien mengatakan, minta
agar klien lain mau membersihkan kotoran yang ada diruangan. Klien lain
mengatakan bahwa klien G sering menyuruh kalau tidak mau , marah-marah.
à
D.O : Klien kalau marah
jalan-jalan menghampiri klien lain, suka merebut barang orang lain, sering
berdebat dengan klien lain, nada suara tinggi.
5. Kurang berminat dalam kebersihan diri
à
D.S : Klien mengatakan malas
mandi, kalau mandi 1x sehari, siang hari, kadang-kadang tidak mandi.
à
D.O : Klien tampak tidak rapi,
sering duduk dan tiduran dilantai, setiap kali interaksi dengan mahasiswa (jam
09.00) klien belum mandi.
6. Penampilan diri kurang adekuat
D.S: Klien mengatakan enggan mandi badannya
gatal.
D.O : Kulit agak bersisik, gigi kuning
rambut kotor banya ketombe, baju jarang diganti tidak rapi dan sering duduk
dilantai.
C. ProblemTree ( Pohon Masalah )
DOWNLOAD FILE WORD LENGKAP KLIK DISINI !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar